Akhirnya up, ada yang nungguin?
“lama sekali kalian! Untung kami tidak mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu kalian” keluh Changbin diikuti anggukan kepala Felix
Woojin hanya memutar bola matanya malas, dia tidak sadar dengan tatapan Bangchan yang seperti sedang menyelidiki. ChangLix yang menyadari tatapan itu saling menatap dan saling menyikut, Felix pun berinisiatif dengan cara mengirim chat pada Bangchan
Membuat tatapan menyelidiki Bangchan pada Woojin berhenti dan beralih ke layar ponselnya
Aussie Bro
What’s happening?
[read] 15.07Woojin:(
Jatuh cinta dengan yang lain
I can’t believe this OMG:(
Help me bro:(
15.08Keep strong bro
:(
[read] 15.08Percayalah, Felix bukannya ikut kasihan dengan Bangchan tapi malah menertawakannya. Changbin ikut tertawa melihat chat tersebut
“jahat” guman Bangchan
.
20.15 KST
“aku juga akan mendaftar OSIS, bagaimana?”
Woojin masih saja memikirkan hal itu sejak 25 menit yang lalu, mengapa tadi dia mengangguk?
Mengangguk artinya mengiyakan
Otomatis nanti waktu Bangchan untuk menemani Woojin akan berkurang, wah tidak boleh!
Tapi… Woojin menyadari dirinya hanya sebatas teman, dia tidak boleh egois
Tapi Woojin tak suka waktunya dengan Bangchan menipisWoojin tak suka nantinya harus melihat Bangchan yang begitu keras bekerja sampai nantinya lupa makan, lupa minum, lupa belajar, lupa menghubungi Woojin, lalu akhirnya sakit karena lupa dengan banyak hal dan lebih fokus pada OSIS
Satu hal utama, dia juga tak suka nantinya harus melihat Bangchan harus sering sering berurusan dengan ketua OSIS yang populer dengan “keseksiannya” yang sangat mencuci mata para lelaki
Woojin pun akhirnya mengacak acak rambutnya sendiri, ck apa sih yang dipikirkannya? Kenapa harus sekhawatir itu dengan Bangchan?
“aish… Chan! Kau membuatku gila rasanya” guman Woojin frustasi
Tringg-!
Woojin meraih ponselnya yang tergeletak tak jauh darinya, pipinya memanas melihat nama si penelepon
Koala_- is calling…
Dengan ragu Woojin menekan tombol hijau
“yeoboseo~ bagaimana? Kau benar benar mengijinkanku?” Tanya si penelepon to the point
Woojin diam, sengaja tidak menjawab
“ah? tidak boleh ya?”
“mengapa kau bertanya padaku Chan?”
“kau ini orang spesial dihidupku, emh spesial ketiga sih hehe”
Ketiga katanya? Diduakan saja sudah sakit, ini malah ditigakan?
“hm terserah, sudah ya aku sibuk”
Tanpa menunggu balasan dari si lawan bicara, Woojin langsung mematikan teleponnya. Dia merasa agak badmood karena kata kata Bangchan barusan, entah kenapa dia merasa begitu. Hatinya sesak dan terasa retak.
KAMU SEDANG MEMBACA
You //WooChan [Revisi]
RomanceWoojin dan Bangchan tidak bisa dipisahkan, benar? :)