#8

211 33 0
                                    

Lebih bagus cover yang sekarang atau yang dulu sih?:v

Sekarang kita lupakan dulu soal Seungmin dan Jeongin yang kemarin, sekarang kita berfokus pada Woojin.

Woojin berjalan lesu ke dalam sekolah, tidurnya tidak nyenyak karena memikirkan Bangchan.

"CHAN SIALAAANNNN" seru Woojin tanpa memperdulikan beberapa siswa siswi yang memperhatikannya

Tiba-tiba sebuah tangan kekar merangkul bahu Woojin dengan santai

"Ups, masih pagi sudah teriak teriak. Kasihan suara indahmu itu lho" ujar Bangchan

Woojin membulatkan matanya dan diam seribu bahasa

"Kenapa hm? Terkejut ya? Baru saja tadi meneriakkan namaku, sekarang kau mendapat notice spesial dariku" kata Bangchan dengan santainya

Andai Bangchan tau jika jantung Woojin kini berdetak dengan sangat kencang, kasihan jantung Woojin

Bangchan terus saja berbicara tanpa henti, tak memperdulikan apakah Woojin mendengarnya atau tidak. Sampai akhirnya ketika mereka sampai di kelas dan Woojin sudah duduk di bangkunya, Bangchan mendekati Woojin sambil memberikan selembar kertas

"Apa ini?" Tanya Woojin sambil menatap Bangchan curiga

Bangchan hanya mengangkat kedua bahunya, dengan cepat Woojin membaca kertas tersebut

DUARRRRR!!!

Membaca kertas dari Bangchan sukses membuat Woojin seperti tersambar petir, shock berat.

"Woojin? Kau baik baik saja?" Tanya Bangchan yang melihat wajah shock Woojin

"Jin?" Bangchan pun melambaikan pelan tangannya di depan wajah Woojin

"K-kapan kau mendaftar?" Tanya Woojin

"Setelah kau menutup telepon dariku"

"L-lalu, k-kapan kau d-diterima?"

"Satu jam setelah mendaftar"

BRAK!!

Woojin menunduk setelah memukul kasar mejanya, membuat Bangchan mundur selangkah karena terkejut

"J-jin? A-ada yang s-salah?" Tanya Bangchan terbata bata, tidak biasanya Woojin terlihat begitu marah

Woojin pun berdiri dengan cepat dan menatap Bangchan dengan tatapan penuh amarah

"UNTUK APA KAU MEMINTA PENDAPATKU JIKA KAU MALAH MEMBUAT KEPUTUSAN SENDIRI?!" Bentak Woojin

Bangchan jadi membeku, seluruh tubuhnya seketika tidak bisa digerakkan

Woojin mengambil kasar kertas yang tadi dia baca dan menunjukkan tepat di depan wajah Bangchan

"INI! KARENA INI, SEMALAMAN KEMARIN AKU TIDAK BISA TIDUR DENGAN NYENYAK!"

Chan benar-benar bingung harus bagaimana lagi

"Maafkan aku, aku..."

Bangchan tak sempat melanjutkan kata katanya karena Woojin sudah terlanjur keluar dari kelas sambil melempar asal kertas tersebut.

Bangchan pun kini hanya bisa mengacak acak rambutnya frustasi, apa ada yang salah dari kertas tadi?

Kertas yang barusan dilempar Woojin ternyata sempat dipungut oleh Minho, Minho pun masuk sambil membaca tulisan di kertas tersebut

"Woojin Hyung kenapa Hyung?" Tanya Minho

Minho meletakkan tas nya lalu mendekati Bangchan, Bangchan hanya bisa menghela nafas kasar sambil menggeleng

"Karena ini?" Tanya Minho lagi sambil menyerahkan kertas yang dilempar oleh Woojin

Bangchan menatap bingung kertas tersebut, itu hanya kertas yang berisi bahwa Bangchan berhasil diterima menjadi osis. Dimana letak kesalahannya?

#

Woojin termenung di taman sekolah, pikirannya sangat kacau sekarang

Perasaan Woojin sangat tidak enak, bagaimana bisa orang lain yang ikut mendaftar harus menunggu lebih lama sedangkan Bangchan langsung diterima begitu saja?

Jujur Woojin takut jika nantinya perhatian Bangchan akan terfokuskan pada di ketua OSIS yang merupakan idola sekolah.

Namanya Park Jihyo

Bohong jika Woojin tak cemburu, dirinya sangat sangat cemburu

Namun Woojin tau dia hanya sahabat Bangchan, dan Woojin sendiri belum berani untuk membuat hubungan spesial dengan Bangchan

Woojin takut cintanya hanya bertepuk sebelah tangan

Atau, meskipun Bangchan memiliki rasa yang sama dengannya, dia takut terjadi sesuatu pada hubungan mereka dan itu membuat mereka malah menjauh

Tidak, tidak, Woojin sangat tidak ingin hal itu terjadi

Kesimpulannya, Woojin berani jatuh cinta, namun Woojin tidak berani untuk patah hati

"WOOJIN HYUNG~!"

Woojin terkejut dan langsung melihat ke kanan, ternyata ada Jeongin duduk disana dengan wajah cerianya

"Ada sesuatu Hyung?" Tanya Jeongin

Woojin menggeleng sambil tersenyum tipis

"Ah Hyung berbohong, buktinya tadi aku memanggil Hyung sampai puluhan kali tapi Hyung tak merespon" kata Jeongin sambil sedikit memajukan bibirnya

"Hehe maaf Jeong, aku memang sedang banyak pikiran tapi tak apa apa kok" sahut Woojin

"Biar aku tebak..."

Jeongin memejamkan matanya sebentar, lalu menepuk tangannya sambil membuka kedua matanya

"Pasti memikirkan Chan Hyung!" Seru Jeongin

Woojin membulatkan matanya sambil membekap mulut Jeongin

"Anak nakal! Jangan berbicara kencang kencang!" Protes Woojin

Jeongin hanya terkekeh saat Woojin melepas bekapannya

"Ayo sini cerita Hyung, Jeongin ingin tau"

Woojin pun menghela nafas, lalu menatap lurus ke depan

"Entahlah Jeong, rasanya tercampur campur, senang, sedih, marah, ah..."

Jeongin menaikkan kedua alisnya, ada apa sebenarnya dengan kedua hyungnya?

"Chan mendaftar menjadi osis bahkan sebelum mendengar pendapatku, aku merasa tidak dihargai Jeong"

Mata Woojin mulai berkaca-kaca, Jeongin pun memeluk Woojin dengan lembut

"Apa kau tidak curiga kenapa dia bisa diterima dengan sangat cepat? Aku yakin Jihyo sunbae sangat tertarik dengan Chan"

Jeongin mengangguk, dia setuju dengan kata-kata Woojin. Memang aneh rasanya Bangchan bisa diterima begitu cepat.

"Aigoo~ Hyung ku ini cemburu huhu, sabar ya Hyung"

Jeongin memeluk Woojin makin erat, dan akhirnya Woojin membalas pelukan itu

Kasihan Woojin Hyung:(
#byunrinKun

You //WooChan [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang