#6

521 53 17
                                    

Slow update again, i'm sorry noona. I'm sorry hyung.

“hei, makanlah, jangan hanya dimainkan saja”  

Jeongin hanya mengangguk sambil menusuk pelan potongan sosis bakar di hadapannya, membuat Minho agak kesal  

"kucingmu akan baik-baik saja Jeong” kata Minho

“bukan, aku sedang memikirkan hal lain”  

Minho mengangkat sebelah alisnya sambil meminum seteguk teh manis dingin  

“….Woojin hyung” guman Jeongin

“wae? Ada apa dengan Woojin hyung?” Tanya Minho  

Jeongin memakan sosisnya dengan lambat  

"aku membicarakan tentang Seungmin hyung pada Woojin hyung”  

Oh ya, sebenarnya saat awal pelajaran kedua Minho menarik Jeongin ke kantin karena Minho agak khawatir dengan Jeongin yang nampak lesu   Jadi Felix mungkin kini sedang berbicara dengan Jisung saja  

“Seungmin? Apa ada yang salah pada Seungmin?” Tanya Minho  

Jeongin menggeleng

“bukan Seungmin hyung yang salah, tapi diriku yang salah” Jeongin menghela nafas berat setelah mengucapkannya  

Minho semakin bingung, ada apa dengan salah satu sahabat kesayangan nya ini?  

"….aku menyukai Seungmin hyung”  

UHUK!  

Minho yang sedang meminum teh manisnya pun sukses tersedak mendengar pengakuan Jeongin  

"eh? Eh? Kau kenapa hyung?” Tanya Jeongin panik  

Minho menyeka mulutnya dengan punggung tangannya lalu menatap serius Jeongin  

"jinjja?!” Tanya Minho  

Jeongin mengangguk lalu menundukkan kepalanya  

"aish… kenapa kau baru memberitahuku?” Minho mulai mengintrograsi Jeongin  

Jeongin diam, tidak merespon. Membiarkan banyak tanda Tanya di kepala Minho . . .

#

14.30 KST

Pulang sekolah, hal yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh manusia yang bersekolah.  

Bangchan, Woojin, Felix dan Changbin berjalan bersama di koridor sekolah. Ya tentu bukan berjalan berjajar, dua didepan dan dua lagi dibelakang  

"Woojin hyung, kau mau langsung pulang?” Tanya Felix yang dibalas gelengan singkat dari Woojin

"kau mau kemana hm?” Changbin merangkul Felix, membuat Felix sedikit gugup

“tidak, emh… Binnie… Lixie mau menjadi osis, boleh?”  

Tak perlu menunggu lama, sebuah gelengan tegas dan tatapan datar menjawab pertanyaan Felix. Bangchan tertawa kecil, lalu melirik Woojin   Woojin yang merasa dilirik pun balas melirik, Bangchan mendekati telinga Woojin lalu membisikkan sesuatu. Saat Bangchan menjauhkan wajahnya, tampak wajah berpikir Woojin yang begitu serius  

Setelah beberapa detik berpikir, Woojin menganguk sambil menatap Bangchan. Bangchan pun tersenyum lalu mengelus kepala Woojin, sebenarnya Woojin agak ragu tapi ya sudahlah  

Ini akan dirinya pikirkan ulang nanti malam . . .

#

Minho dan Jisung sedang duduk di salah satu bangku taman di sekolah mereka, sengaja tidak langsung pulang, ada yang ingin Minho bicarakan  

You //WooChan [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang