Begin?

1.3K 125 2
                                    

Bangchan tidak akan pernah lupa, siapa namja yang selalu mewarnai hidupnya sejak dirinya kecil ini.

Jawabannya?

Mudah, itulah Woojin

Semua bermula dari sebuah taman kanak-kanak di kota Seoul, Bangchan yang belum terlalu dekat dengan suasana korea hanya diam saja di ayunan.

Sebenarnya dia sudah mengerti bahasa korea, hanya saja dia memilih diam. Dia tau dirinya berbeda, karena dia berasal dari Australia

Woojin tadinya tidak ingin mendekati Bangchan, Woojin kurang menyukai orang yang menurutnya tidak ramah.

Ya... Dimata Woojin, Bangchan tidak lah ramah karena sikap pendiamnya.

"Aduh!"

Bangchan refleks menoleh, tak jauh disana, Woojin ternyata terjatuh. Tersandung batu kecil, namun berhasil membuat lututnya lecet.

Bangchan langsung mendatangi Woojin lalu menatapnya prihatin

"Ka... Kau ti... Tidak apa-apa? Sa... Sakit ya?" tanya Bangchan gagap

Bangchan jarang berinteraksi, wajarkan saja

Woojin mengangguk pelan, matanya memanas, menahan tangis

"Umh... Ayo, Chan bawa ke ruang guru" ajak Bangchan sambil membantu Woojin berdiri

Woojin mengangguk lagi, dan membiarkan Bangchan membawanya

Suasana sangat canggung, tidak ada yang berani berbicara sama sekali.

Bangchan fokus membawa Woojin, Woojin diam karena merasa aneh pada Bangchan.

Aneh? Tentu!

Bangchan yang menurutnya tak ramah ini masa mau menolongnya?

.
.
.

"Ssaem, Yonghwa-ssaem" panggil Bangchan

Guru lelaki itu menoleh, lalu terkejut melihat Woojin

"Woojin? Kau kenapa? Ayo sini duduk" kata Yonghwa

Bangchan membantu Woojin duduk di sebuah kursi kecil, lalu dengan gugup membungkuk pada Yonghwa dan pergi begitu saja

"Hmm... Pemalu" bukan Yonghwa sambil mengambil kotak obat

Woojin memiringkan kepalanya, bingung dengan ucapan Yonghwa

"Siapa yang pemalu ssaem?" tanya Woojin
"Bangchan, kau temannya kan?"

Woojin menggeleng

"Tidak, Woojin tidak mau punya teman yang tidak ramah seperti Bangchan" ujar Woojin

Yonghwa hanya tersenyum tipis, lalu mengobati luka Woojin

"Tidak boleh begitu, Woojin. Lagipula Bangchan ramah kok, dia hanya pemalu saja. Jadi Woojin harus temani Bangchan ya?"

Woojin diam, bingung

"Janji pada ssaem, mau kan?" tanya Yonghwa

Woojin berpikir sebentar, lalu mengangguk

"Anak baik" guman Yonghwa

.
.
.

Besoknya, saat jam istirahat. Woojin membawa dua kotak susu coklat ke area bermain, tepatnya ke arah ayunan.

Tempat dimana Bangchan berada

Dengan malu-malu Woojin menyodorkan satu kotak susu coklat, Bangchan jadi terkejut

"Ini untukmu" kata Woojin
"U... Untukku?" tanya Bangchan tak percaya

Woojin mengangguk, dengan gugup Bangchan mengambil susu tersebut

"Te... Terima kasih" bisik Bangchan

Woojin mengangguk, lalu duduk di salah satu ayunan di sebelah Bangchan

"Bangchan, kenapa kau tidak mau bermain dengan yang lain?" tanya Woojin

Bangchan hanya menggeleng, tidak menjawab. Namun malah menatap Woojin bingung.

"Kau tau na... Namaku?" tanya Bangchan
"Iya, eh... Kim Woojin imnida"

Woojin tersenyum, Bangchan ikut tersenyum

"Bangchan imnida"

Mereka saling tersenyum, saling menatap juga

"Jadi... Sekarang Bangchan jadi teman Woojin yaa, setuju kan?" tanya Woojin

Bangchan mengangguk mengiyakan, Woojin tanpa ragu menepuk pundak Bangchan

Kemana Woojin yang anti dengan Bangchan? Sudah hilang? Syukurlah...

"Kapan-kapan, Bangchan ajak Woojin ke Australia deh, ketemu koala!" seru Bangchan

Gugupnya Bangchan juga hilang, hmm

"Ah, ah, itu, sekalian liat itu yang loncat loncat yang punya tas di perutt" kata Woojin
"Kangguru?"
"Ah iya itu!"

Mereka tertawa...

Begitu bahagia....

Kisah perjalanan mereka, dimulai disini

Maaf pendek
Namanya juga baru permulaan
@byunrinKun

You //WooChan [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang