Aku mengusap wajahku kasar saat sadar kalau ini sudah hampir tengah malam dan aku belum beranjak sama sekali dari tempatku duduk. Aku seperti orang bodoh yang tidak punya kehidupan lain di luar kerja dan kerja.
Atau, aku memang tidak punya kehidupan selain ini?
"Harusnya aku cari pacar atau kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan...." Gumamku, sambil sekali lagi mengusap wajahku.
Besok sudah minggu, dan aku bahkan tidak punya rencana yang harus kulakukan. Sementara bocah itu? Kupikir dia punya banyak waktu menyenangkan yang akan dia lakukan bersama resesif sialan itu.
Tentu saja. Setelah cukup lama dia dipindahkan kemari oleh inspektur Oogaki, Mihara Kuji masih tetap mencari bocah itu dan menggunakan tubuhnya untuk terus kabur dariku. Seandainya aku menemukan sekali saja heat-nya, mungkin plot yang disusun bajingan tengik itu akan sedikit berbeda, sialnya, Iharasi cukup telaten dan tidak pernah lagi melupakan suppressant miliknya setelah terakhir kali dia lepas kontrol di Amanoshidate, ternyata bocah itu sama sekali tidak lupa kalau dia lepas kontrol di sana dan berakhir denganku meski kami tidak melakukan hal lebih.
Sejak kejadian itu, Iharasi seperti menganggapku musuh.
Dia pikir aku sengaja dan mengoloknya karena status kami. Memang apa bedanya? Aku laki-laki, dia juga laki-laki, sekarang kalau dia punya kelebihan lalu apa spesialnya? Mungkin ... aku harus bersyukur karena dia tidak bisa dibuat hamil oleh Alpha sialan itu, meski kadang aku tidak suka orang itu memanfaatkannya, tapi aku bersyukur karena dia hanya seorang resesif.
Huh, sudahlah. Kupikir apa yang harus kulakukan sekarang adalah pulang dan tidur. Jadi, kubereskan semua barangku sebelum meninggalkan ruangan sumpek ini.
Tapi, baru saja aku keluar dari ruang kerjaku yang terbuat dari sekat kaca satu sisi dan lumayan tertutup, aku melihat semua lampu ruangan divisi ini sudah padam namun hanya satu meja yang lampunya masih terlihat menyala. Di sana ada Iharasi.
Dia terlihat cukup serius dengan apa yang sedang dia kerjakan, aku bahkan tidak mendengar suaranya yang berisik seharian ini setelah aku sendiri yang memintanya membuat rekapan laporan dari beberapa investigasi yang dia lakukan bersama beberapa anggota satu bulan terakhir.
Selain itu, satu bulan terakhir divisi kami cukup kerepotan karena tingkat kriminal naik sekitar 3% dari biasanya, aku juga terlalu sibuk dengan inspektur Oogaki yang memberiku laporan tentang komplotan Mihara Kuji yang mulai kembali aktif di sekitar pelabuhan Yokohama. Aku tidak bisa mengabaikan itu dan juga tidak bisa membiarkannya berada di luar lebih lama jadi, aku lebih sering memberinya pekerjaan di belakang meja daripada lapangan. Setidaknya dengan begini aku bisa dengan mudah mematahkan alibi yang selalu dipakai orang itu untuk bisa lolos dariku.
Aku tidak tahu berapa lama aku berdiri ditempatku sambil memperhatikannya bekerja di depan layar monitor yang menyala sampai dia sadar aku di sana. Mata kami bertemu, saat sadar aku memperhatikannya, dia langsung berdiri dan membungkuk tanpa bicara.
Sudah kubilang dia membenciku sejak kejadian itu dan menolak bicara di luar hal-hal yang memang harus kami bicarakan. Aku bahkan tahu dia selalu bicara dengan Inoue-san dari divisi forensik hanya untuk menjelekanku dan mengatakan kalau aku ini diktaktor, Alpha sialan, penindas, dan banyak makian lainnya yang kuyakin tidak akan habis hanya ditulis dalam satu papan reklame.
Setelah dia kembali duduk, aku juga mulai berjalan pergi dari sana. Kupikir aku akan mengganggunya jika tetap berdiri seperti itu. Bukan mengganggunya seperti aku mengusik ketenangan orang-orang, tapi kupikir aku mungkin akan mengganggu kesehatan mentalnya jika aku tetap di sana. Oh, ayolah ... tidak ada yang tidak tahu kalau "Kuroda Shouhei itu benci pada Iharasi Sousuke" sejak petugas yang juga seorang Omega itu dipindahtugaskan dari Tokyo kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello; My Mate✔
RomanceSebelum baca ini, silakan baca My Mate lebih dulu. terima kasih.