0.4 [ Revisi ]

4.2K 542 10
                                    

Happy Reading🙏.

I Hope You Like This Story.

❤❤❤❤

"Tadi siapa namamu?"

Nyonya Jeon menanyai gadis yang berlutut di hadapannya. Karena insiden pagi ini, keadaan rumah jadi kacau. Jungkook dan teman tidurnya di paksa bangun dan dieksekusi di ruang tamu. Keduanya duduk berlutut di hadapan ayah dan ibu Jungkook yang duduk di sofa.

"Roséanne Park." Jawab gadis itu sambil menunduk.

Dia tidak berani mengangkat kepalanya karena takut melihat ekspresi marah orang tua Jungkook. Meskipun bukan dia sendiri yang di salahkan, tapi dia juga telah melakukan kesalahan besar karena menginap di kamar seorang pria lajang tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.

"Aku tidak mengerti apa yang ada di dalam kepala kalian. Pria dan wanita tidur bersama. Meskipun kalian menganggap ini era modern, kami tidak bisa menoleransi itu semua. Orang Korea tetaplah orang Korea. Jangan hanya dengan alasan bahwa kalian berdua anak muda yang dimabuk cinta, lantas mengabaikan semua peraturan yang sudah ada. Benar-benar keterlaluan."

Nyonya Jeon meledak. Sejak tadi hanya dia yang berbicara. Tuan Jeon hanya duduk terdiam, sesekali melototi Jungkook, membuat anak laki-lakinya itu merasa terintimidasi.

Rosé terus mengetuk dirinya di dalam hati. Dia berusaha mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi tadi malam sampai-sampai dia bisa berada di ranjang pria yang bahkan belum pernah ditemuinya sebelumnya. Kalau keluarganya tahu, gadis itu bisa di gantung hidup-hidup. Terlalu banyak peraturan yang dilanggar nya sejak kemarin. Tamatlah riwayat gadis itu.

"Aku bisa gila."

Rosé bergumam tidak bersuara. Gadis itu bisa gila memikirkan seribu alasan yang harus dijelaskannya di rumah saat neneknya tahu kalau tadi malam dia tidak pulang.

"Eomma.... Aku tidak melakukan apa-apa padanya. Aku ingat apa yang sebenarnya terjadi. Aku sepenuhnya sadar. Aku bersumpah." Ujar Jungkook berusaha meyakinkan ibunya.

"Apa kau bilang?" Nyonya Jeon langsung memijat kepalanya.

"Kau sepenuhnya sadar, dan kau masih meneruskan  tidurmu di ranjang yang sama dengan gadis ini?" Ujarnya menyalahkan.

Jungkook langsung mengatupkan bibirnya. Sepertinya dia sudah tidak bisa membela diri. Apa yang telah di lakukannya memang salah. Dia tidak akan menang berdebat melawan ibunya yang seorang pengacara. Sudahlah, Jungkook tinggal menunggu akibatnya.

"Kau seharusnya bisa berpikir jernih lalu kau sepenuhnya sadar, Jeon Jungkook. Lalu kenapa kau malah menikmatinya sampai pagi seperti ini? Apa tidar dengan seorang gadis begitu menyenangkan, hah?

Jungkook hanya menggaruk kepalanya, kehabisan kata-kata. Dia tidak bisa menjawab logika. Oke, Dia akui dia kalah.

Merasa tidak akan puas mengomeli Jungkook, Nyonya Jeon akhirnya menghentikan persidangan yang dilakukannya. Lagi-lagi memijat tengkuknya. Pasti tekanan darah nya naik lagi. Kalau begini, liburan satu minggu yang menghilangkan stress jadi sama sekali tidak berguna.

" Kalian berdua sudah sama-sama dewasa. Silahkan kalian berpikir apa yang seharusnya di lakukan. Kami akan memberi waktu selama tiga puluh menit untuk melakukan negosiasi. Setelah itu, kami akan melakukannya mediasi jika belum mendapatkan titik terang" Ujar Nyonya Jeon.

Marriageable ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang