1{Pulang Kampung}

106 47 29
                                    

FAREZKY GARENDRA, biasa dipanggil Farez atau Farezky. Anak tunggal dari bapak HARIS GARENDRA dan ibu AURELLIA. Bundanya asli orang Kanada dan ayahnya asli Indonesia, jadi tidak heran jika dia memiliki wajah kebule-bulean. Terlahir dari keluarga yang harmonis dan berkecukupan menjadi salah satu yang patut dia syukuri.

Farezky bukanlah cowok dingin dan stay cool, tapi bukan juga tipikal cowok bobrok dengan banyak tingkah. Prinsipnya, dia akan bersikap sebagaimana orang itu terhadapnya.

Memiliki satu sepupu bernama ALVARO GARANTRA, anak dari adik ayahnya yaitu HANS GARANTRA dengan pasangannya LUSIANA ASTIKA. Sedangkan bunda Farezky adalah anak tunggal.

🌱

Farezky berdiri di depan cermin full body yang memantulkan dirinya, dengan pakaian yang sudah rapi seperti orang yang siap berpergian.
Beberapa kali dia menghela nafas dan melihat Handphone yang berada di genggaman tangan kirinya. Dilayar handphone itu terlihat jelas potret seorang gadis remaja berusia sekitar 13 tahun, dengan senyuman yang manis dan kedua tangan yang memeluk boneka panda.

Suara ketukan pintu dari luar, mengalihkan atensinya dari layar heandphone ke arah pintu.

Tok... Tok... Tok....

"Farez.." suara wanita paruh baya yang tak lain adalah bundanya.

"masuk aja bun ngk di kunci" jawab farez.

Cklek.

Bundanya masuk dan berjalan menghampiri Farez.

"kamu, udah selesai berkemas?" tanyanya.

"Sudah selesai kok"jawab farez.

"Bunda turun dulu mau siapin sarapan" kata bundanya, an hanya di balas anggukan oleh Farez.

"kalau sudah selesai langsung turun sarapan ya"peringat bundanya.

"ya"jawab Farez.

Setelah selesai, Farez turun kebawah untuk sarapan bersama ayah dan bundanya. Dari tangga Farez melihat ayah dan bundanya yang sudah menunggu di meja makan. Tidak mau berlama-lama Farez langsung menghampiri ayah dan bundanya,dan langsung duduk di sebelah bundanya.

"sebelum sarapan kita berdoa dulu" titah ayahnya.

Setelah berdoa mereka mulai memakan sarapan masing-masing. Dan hanya suara dentingan sendok dan garpu yang menghiasi suasana sarapan. Dalam keluarga GARENDRA, mempunyai peraturan yaitu ketika makan tidak ada yang boleh bersuara.

Selesai sarapan, Farez berkumpul bersama ayah dan bundanya di ruang keluarga sambil mengobrol.

"Oh ya, 30 menit lagi kita berangkat ke bandara"kata ayahnya.

" hm....Ya udah farez keatas dulu ya, mau siap-siap" pamit Farez.

"kalau sudah selesai langsung turun ya" suruh bundanya.

Sekitar 15 menit Farez sudah siap dan 5 menit lagi mereka akan berangkat ke Pearson Toronto International Airport (sumbernya dari google ya).

"Ayo berangkat, sudah semua kan? tidak ada yang ketinggalan? " tanya ayahnya.

"sudah semua" jawab farez.

Sesampai di bandara, Farez beserta ayah dan bundanya di sambut oleh 2 bodyguard yang mengiring mereka ke penerbangan khusus. Mereka tidak menggunakan pesawat umum tetapi menggunakan jet pribadi milik keluarganya.

Kenapa Farea manggilnya ayah dan bunda?Karna Farez lebih nyaman memanggil dengam sebutan ayah dan bunda. Dan dia sudah terbiasa dengan sebutan itu sejak ia kecil.

🌱

Selama perjalanan di atas awan, tepatnya di dalam jet Farez hanya diam dan diam. Entahlah apa yang sedang ia pikirkan, hanya tuhan dan dirinya yang tau.
Sedangkan ayah dan bundanya duduk di bagian paling depan. Sekitar 1 jam , jet yang mereka naiki sudah mendarat di Bandara.
Di bandara mereka bertiga menjadi pusat perhatian orang-orang sekitar.

Untuk sekian kalinya, Farez menghela nafasnya yang tiba-tiba terasa berat.

"Gue kembali, semoga tuhan mempertemukan kita kembali, semoga..." batin Farez.

Lamunan Farez buyar ketika merasakan tepukan di bahunya. Dan menoleh melihat orang yang menepuk bahunya.

" kamu masih memikirkannya?" tanya bundanya.

"Hm" jawab Farez.

" Maafin bunda ya," kata bundanya terdengar lirih

"Bunda tidak perlu minta maaf, ini bukan salah bunda" balas Farez lalu memeluk bundanya.

"Farez melakukan itu semua murni karena keinginan Farez sendiri. Jadi jangan salahkan diri bunda, karena Farez tidak suka" lanjut Farez dan melepaskan pelukannya pada bundanya.

"tapi..".

"Jangan nangis lagi, Farez Tidak suka melihat bunda sedih Karena Farez. Nanti ayah bisa marah kalau liat bunda nangis, terus jiwa macannya kebangun" balas Farez sambil menghapus air mata yang berada di pipi bundanya.

" bilang apa kamu?"tanya ayahnya yang sudah berdiri di sampingnya.

" Tidak bilang apa-apa kok, tadi Farez cuma bilang sama bunda kalau mau liat macan" alibi Farez.

"Jangan bohong kamu, tadi ayah sudah dengar semuanya. Lihat aja nanti, semua fasilitas kamu ayah cabut"ancam ayahnya.

"Cabut aja, nanti tinggal minta sama bunda" Cibir Farez .

Farez menatap tidak percaya kearah ayahnya, yang pergi duluan ke arah mobil sambil merangkul bundanya.

"mesra-mesraan aja terus, sampai lupa ada anaknya disini, serasa dunia milik berdua" sindir Farez, tapi masih bisa di dengar oleh ayahnya.

" Makannya cari pacar sana, jangan jadi penonton doang"balas ayahnya.

"Untung ayah gue, kalau bukan udah gue kirim ke rawa-rawa" kata Farez .

"Bilang apa kamu?awas ya ka...." Perkataan ayahnya terhenti, karena mendapatkan cubitan dari sang bunda.

"Aw.. Aw.. Aw sakit bun, ampun" rintihan ayahnya.

"Emang enak, wlee...." ejek Farez, lalu menjulurkan lidahnya sambil berjalan duluan masuk mobil.

"Dasar anak nakal, awas aja kamu nanti" kata ayahnya, Farez bisa melihat ayahnya yang menahan marah campur kesal.

"Ayo kita pulang, malu tau diliat banyak orang" kata bunda, lalu menarik tangan sang suami untuk masuk mobil.

🌱

Terimakasih telah membaca

FARRIAN || Farezky & Oriana(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang