chapter 9

43 7 0
                                    

Happy reading❤

   Sudah hampir satu jam gisel berada di ruang rawat ayah arga dan selama hampir satu jam itu dia merasa sangat gelisah karena seseorang yang menatapnya dengan pandangan kaget dan juga rindu mungkin? Gisel pun tak tahu.

   Seakan tahu gisel merasa tidak nyaman arga pun mencoba untuk menanyainya.

"Sel lo nggak apa-apa?" Tanya arga berbisik agar hanya dia dan gisel lah yang dapat mendengar

"Nggak apa-apa kok. Gue cuman pengen cepet pulang"

"Lo nggak nyaman ya?"

" enggak kok" kata gisel berbohong dan arga menyadari itu. Dan itu membuat arga curiga mengapa sifat gisel berubah semenjak masuk ke ruang rawat ayahnya.

Flashback on

    "Assalamualaikum...." ucap arga saat baru memasuki ruang rawat ayahnya yang di balas oleh seluruh orang di dalam ruangan itu.

"Waalaikumsalam. Eh arga udah dateng. Kamu datengnya sama siapa itu yang di belakang kamu?" Tanya bunda arga penasaran saat melihat gisel yang berdiri di belakang arga.

"Ini bun sama temen aku"

"Yakin cuma temen?" Tanya bunda arga dengan nada menggoda

"Iya bun" kata arga salting

"Di suruh masuk dong temen kamu" kata ibu arga sedikit tertawa geli karna melihat anaknya yang salting.

  Arga dan gisel pun masuk ke ruang rawat itu dan gisel melihat sekeliling ruangan dengan tatapan kagumnya pada ruangan itu yang terlihat sangat mewah kemudian pandangannya jatuh kepada seseorang yang sedang duduk di sofa dan menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

   Gisel pun terkejut melihat orang itu. Orang yang membuat dia menjadi dingin seperti ini dan karena terlalu terkejut gisel tidak sadar bahwa dia  masih berdiri mematung hingga sebuah tarikan lembut di tangannya menyadarkan keterkejutannya.

"Sel ayo duduk dulu" ajak arga

" eh i-iya ga" kata gisel terbata

"Bun kenalin ini temen arga namanya gisel" kata arga memperkenalkan gisel pada bundanya

"Gisel tante" kata gisel sopan sambil mencium punggung tangan ibu gisel

"Jangan panggil tante. Panggil bunda aja"

"E-eh" kata gisel kikuk

"Hahaha...kamu lucu banget sih"kata bunda arga sambil mencubit pipi tembem gisel.

" aduh sakit tan" kata gisel mengaduh kesakitan

"Di bilangin jangan panggil tante panggil  bunda aja" kata bunda arga mengingatkan lagi

"Eh iya tan eh bunda" kata gisel kikuk

"Nah gitu dong" kata bunda arga senang 

"Oh iya gisel, kenalin ini adiknya arga namanya arion"

"Arion Dirgantara panggil aja arion" katanya memperkenalkan diri.

"Eh....gue gisela anastasya panggil aja gisel" kata gisel sambil menjabat tangan arion cukup lama tangan mereka belum terlepas hingga sebuah suara mengintrupsi mereka.

"Ekhem" arga bersuara untuk menyadarkan mereka berdua.
Hingga akhirnya bunda arga pun mengajak gisel mengobrol yang sesekali di tanggapi arga sementara arion yang masih memperhatikan gisel.

Flashback off

  Setelah arga bertanya pada gisel dan gisel yang memberitahu bahwa dia sedikit kurang nyaman dan ingin cepat pulang akhirnya arga pun berpamitan pada bundanya untuk mengantar gisel ke rumahnya.

   Selama di perjalanan pulang menuju ke rumah gisel terjadi keheningan anatara mereka berdua. Gisel yang pikirannya melayang entah kemana dan arga yang memikirkan gisel yang menjadi semakin pendiam dan dingin setelah menjenguk ayahnya.

   Hingga tak terasa mereka sudah tiba di depan rumah gisel.

"Sel udah nyampe lo nggak mau turun?" Tanya arga membuyarkan khayalan gisel

"Eh udah nyampe yah? Makasih gue duluan ya ga" kata gisel lalu segera keluar dari mobil arga dan berjalan dengan tergesa-gesa masuk ke rumahnya. Arga pun menjalankan mobilnya ketika mematiskan bahwa gisel sudah masuk ke rumahnya.

   Saat tiba di dalam rumah gisel heran karena keadaan rumahnya yang sepi dan berjalan ke dapur untuk melihat mamahnya tetapi saat tiba di dapur gisel tidak mememukan mamahnya sampai dia melihat sebuah note yang tertempel di pintu kulkas.

"Mamah sama papah lagi ada urusan di luar kota untuk beberapa hari kedepan. Ada makanan di kulkas kalo kamu laper tinggal panasin aja"

Setelah membaca pesan itu gisel pun segera pergi menuju ke kamarnya dan segera melepas seragamnya dan masuk ke kamar mandi karena dia merasa badannya terasa lengket.

   Hanya membutuhkan waktu 30 menit gisel sudah selesai mandi dan memakai pakaian dan sekarang dia memilih merebahkan tubuhnya ke ranjang sambil memikirkan berbagai kejadian yang dialaminya hari ini.

"Kenapa gue harus ketemu sama dia lagi? Padahal gue berharap semoga nggak akan pernah ketemu dia lagi" kata gisel pada dirinya sendiri sambil menatap langit-langit kamarnya hingga rasa kantuk itu pun datang dan gisel memutuskan untuk tidur tanpa menyadari sebuah pesan dari nomor yang tidak di ketahui.

"Hai sela, apa kabar? Seneng bisa ketemu sama kamu lagi"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa vote dan komennya guys❤

Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang