chapter 11

42 8 1
                                    

happy reading❤️

   Jam sudah menunjukkan pukul 15:45, sudah 15 menit yang lalu bel pulang sekolah berbunyi. tapi gisel masih serius mencatat pelajaran yang di berikan guru tadi sampai dia tidak sadar bahwa hanya tinggal dia sendiri yang masih di dalam kelas.

   Saking seriusnya menulis gisel sampai tidak sadar bahwa ada seseorang yang duduk tepat di depannya dan sedang memandang wajahnya sambil tersenyum.

    merasa ada yang memandangnya gisel pun mendongakkan kepalanya dan matanya langsung bertemu dengan mata arga.

"Astaga ngapain lo di sini?" tanya gisel sambil mengelus dadanya

"ya mau jemput lo. kita kan hari ini belajar bareng"

"tapi kan kita belum janjian. lo juga belum bilang sama gue"

"gue udah sms lo kok. tapi, lo aja yang terlalu asik nyatet" kata arga jengkel

  setelah mendengar perkataan arga, gisel pun membuka hpnya yang sengaja gisel setel menjadi mode diam agar tidak mengganggunya menulis.
 
   gisel meringis saat melihat banyak panggilan dan juga pesan yang masuk ke hpnya dan semua itu dari arga.

"oiya sorry gue tadi nggak tau"

"iya nggak pa-pa kok. tapi kita jadi kan belajar barengnya kan udah lama kita nggak belajar bareng"

"iya jadi. tunggu gue mau beres-beres buku gue dulu"

"yaudah gue tunggu di luar ya" kata arga sambil berjalan ke luar kelas

   tak memakan waktu banyak gisel sudah keluar dengan menggendong tasnya. Akhirnya mereka pun berjalan bersisian menuju ke tempat parkir untuk mengambil kotor arga.

  saat sampai di depan motor arga, gisel menjadi bingung bagaimana caranya dia naik karena sekarang dia memakai rok dan dia tidak membawa celana panjang.

   seakan mengerti pikiran gisel arga langsung membantu gisel naik dan meletakkan jaket yang di pakainya tadi pada paha gisel.

  gisel sedikit terkejut dengan apa yang arga lakukan dia pun mengucapkan terima kasih dengan suara yang hampir berbisik namun masih dapat di dengar oleh arga dan membuat cowok itu mengembangkan senyumnya.

   selama perjalanan gisel dan arga hanya saling diam tidak ada percakapan diantara keduanya. Saat melihat jalan yang mereka lewati gisel menjadi bingung karena ini bukanlah jalan menuju tempat biasa mereka belajar bareng

"arga..."

"iya kenapa?"

"kita sebenarnya mau belajar bareng dimana?"

"di rumah gue"

"apa!?!?"

" kenapa sel?"

"kok di rumah lo? kenapa nggak di kafe tempat biasa aja?" tanya gisel bertubi-tubi sampai membuat arga terheran karena ini pertama kalinya gisel bercerita banyak

"bunda gue pengen ketemu lo katanya dia kangen ngobrol sama lo" jawab arga setelah sadar dari keterkejutannya.

   setelah penjelasan arga tadi, tidak ada lagi pembicaraan yang terjadi. hingga motor arga pun memasuki gerbang sebuah rumah mewah yang sangat indah bak istana.

  gisel dan arga pun turun dari motor dan segera masuk ke dalam rumah arga. gisel berjalan di belakang arga karena dia merasa was-was. dia takut bertemu orang itu lagi.

"assalamualaikum bun"

"waalaikumsalam" teriak bunda arga dari arah dapur

"yuk ke dapur bunda mungkin lagi buat kue" kata arga dan langsung mengajak gisel ke dapur sambil menggenggam tangan gisel

   sesampainya mereka di dapur mereka melihat bunda yang sedang memasak kue tapi tak sendirian. bunda memasak di temani oleh Arion

"bunda coba liat siapa yang arga bawa"

"wah ada nak gisel, mau belajar bareng sama arga ya?" kata bunda senang

"iya bunda" kata gisel kikuk

   ketika semua orang di dalam ruangan itu asik bercerita arion hanya diam tak mengeluarkan suara apapun tetapi pandangannya fokus menatap ke tangan gisel dan arga yang saling menggenggam.

   gisel yang melihat arah pandangan arion pun seketika terkejut ketika melihat tangannya dan arga yang bergandengan dan giselpun langsung melepaskannya dan membuat arga sedikit terkejut.

"yaudah bun kita mau belajar dulu"

"iya, nanti bunda anterin cemilannya"

    akhirnya mereka pun berjalan ke ruang bersantai di rumah arga dan memulai belajar bersama.

"nih lo kerjain yang soal nomor 2. lo masih ingat rumus yang gue ajarin kemarin kan?"

"Iya ingat kok"

   Lalu mereka pun melanjutkan belajar dengan arga yang serius mengerjakan soal yang di berikan gisel sementara gisel melanjutkan catatannya yang belum selesai.

"Sel ini udah"

"Tunggu gue cek dulu" lalu gisel pun mengecek hasil kerja arga.

"Gimana?"

"Hampir benar tinggal yang ini lo pake rumus yang ke dua" kata gisel sambil menunjukkan dimana yang masih salah.

"Oke gue kerjain lagi"

  Tak lama kemudian gisel merasa ingin buang air kecil.

"Arga, toilet di sebelah mana? Gue pengen buang air kecil"

"Owh lo lurus aja toiletnya ada di bawah tangga"

"Oiya"

   Setelah arga memberitahukan arah toilet gisel pun langsung pergi karena sudah tidak tahan. Ketika sudah sampai gisel pun langsung masuk dan segera buang air kecil.

       Saat baru keluar dari toilet gisel berniat untuk kembali lagi ke ruang keluarga tapi ada seseorang yang menarik tangannya masuk ke sebuah gudang yang berada tidak jauh dari toilet ketika sudah di dalam gudang orang itu langsung menyudutkan gisel di dinding dan masih memegang tangan gisel.

"Ishh apaan sih lepas nggak" kata gisel sambil mencoba untuk melepaskan tangannya yang di genggam orang itu

"Diam sela. ini aku reon"

"Lepasin gue" kata gisel dingin

"Sela kenapa kamu berubah jadi dingin?"

" tanya sendiri sama diri lo. Sekarang lepasin gue"

   Gisel terus berusaha untuk keluar dari kungkungan arion. Tapi karena tubuhnya yang lebih kecil dari arion, dia tidak bisa keluar. Merasa gisel tak bisa berhenti untuk memberontak arion pun dengan nekat mencium bibir gisel yang sangat dia rindukan.

Cup.....

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


















Jangan lupa vote dan komen❤

  

 

Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang