Tidak jadi bertemu untuk makan siang, mereka bertemu untuk makan malam sekaligus merayakan ulang tahun Damian yang ke 27.
"Selamat ulang tahun calon daddy...!" Mommy datang bersama Daddy membawa kue ulang tahun dan tanpa disangka keluarga Krisna lengkap ikut datang.
"Surprise...!" teriak mereka yang membawakan kado besar entah berisi apa.
Damian tampak tak bisa berkata-kata, begitu pun Auris hanya tersenyum bahagia di sampingnya.
"Kak Auris..., selamat ya...! Bentar lagi bakal kasih aku keponakan." Kimy memeluk Auris.
"Makasih Aunty. Siapin kado ya buat ponakan pertama."
"Pasti dong..., jangan takut Aunty Kimy yang cantik pasti akan kasih kado super spesial!"
Mereka bergantian memeluk Damian memberi ucapan selamat ulang tahun, dan memeluk Auris mengucapkan selamat untuk kehamilannya.
"Selamat ya bro!" Jamy memeluknya kasar dan akrab khas cowok. "Kurang bahagia apalagi coba, lo! Ulang tahun dikasih kado calon bayi."
"Thank you bro!" Damian menepuknya kuat. "Ini kado gede banget, boleh dibuka sekarang, kan?"
Damian berjalan ke arah sebuah bungkusan besar."Buka dong...!" sahut Krisna.
Auris ikut mendekat, tak sabar melihat Damian merobek kertas pembungkus kado ia pun ikut membuka. Kemudia membuka penutup kotaknya dan terlihatlah sebuah troli bayi berwarna biru tua.
"Iih..., lucu banget...!" ucap Auris bibirnya tersenyum lebar. "Makasih Opa, makasih Oma." Ucapan dan sebutan itu membuat mereka semakin tersenyum bahagia.
"Ayo duduk," ajak Raja dan dengan sigap tidak pernah lupa menarik kursi untuk istrinya, Freya.
"Gimana Jamy? Udah dua tikungan ketinggalan dari Damian. Sudah jadi suami, dan akan ... jadi Ayah," todong Krisna pada putranya.
"Yeah, Papa mah bisanya nodong! Aku juga lagi nyari, Pah. Aku kan nggak mau sembarangan milih menantu buat Mama. Ya kan, Ma?" Jamy meminta pembelaan.
"Iya, Mama selalu do'akan kakak dapat jodoh yang terbaik."
"Aamiin...!" ucap mereka bersamaan, kemudian tertawa.
Ketika menunggu pesanan tiba, Raja begitu bahagia melihat dua wanita di sisinya.
"Rasanya baru saja tahun kemarin Mommy-nya bilang bahwa dia sedang hamil, sekarang ... kamu yang mengatakan berita itu kepada kita. Ini benar-benar hari yang luar biasa. Daddy nggak pernah sebahagia ini sayang." Raja bangkit untuk mengecup kening putrinya di antara Freya yang kemudian juga memeluk pundak dan mencium pipi putri tunggalnya yang amat ia sayangi.
"Seperti dulu, ada yang nggak sabar jadi Daddy. Sekarang dia nggak sabar mau jadi Opa," kata Freya semua mengerti siapa yang dia maksud dan mereka tertawa. Senyum Freya sangat berbeda menatap putrinya. Ia seperti melihat dirinya sendiri ketika baru saja mengandung Auris saat itu.
Dia, cucu Atmadiraja dari putri tunggalnya tentu saja akan menjadi kesayangan dan kebanggaan.
"Tugas kamu akan dua kali lebih berat Damian, menjaga Auris dan menjaga calon bayi kalian sampai dia lahir nanti," kata Krisna.
"Siap Om, aku akan menjaga dengan baik," balas Damian, merangkul pinggul Auris yang menatapnya. "Sampai dia berlari-lari dengan kaki kecilnya nanti, tugas kami akan jauh lebih berat tapi pasti sangat membahagiakan."
"O pasti dong..., dulu kalian yang sangat nakal berlarian ke sana-sini, itu merepotkan tapi sangat menyenangkan. Sekarang giliran kalian yang akan merasakan," Freya berkata dengan senyumnya yang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ever After
RomanceMungkin butuh waktu untuk aku memahami bahwa hanya kamu yang akan membuat aku bahagia, merasa jatuh cinta, selamanya. Maukah kamu menemani hidup aku selamanya? Kamu adalah bodyguard aku satu-satunya yang akan menjaga aku selamanya.