Sungai yang jernih ini dan ladang yang hijau adalah bagian dari hidupku, dan sumber mata pencaharianku. Sebagian besar kuhabiskan umurku ditempat kelahiran sampai saat ini. Aku sendiri terlahir dari keluarga sederhana, amat teramat sederhana dan alhamdulilah bahagia tentunya. Tempat tinggalku dari dahulu sampai sekarang didaerah bekas ibukota kerajaan Majapahit, sebut saja namaku Umar pria berumur 30 tahunan. Aku sekarang sudah berkeluarga dan mempunyai dua orang putra yang sedang beranjak menuju kedewasaannya. Aku sendiri hidup waktu itu sangat sederhana dan apa adanya. Pekerjaanku sehari-hari mencari ikan di sungai, Sesekali bertani di sawah peninggalan orang tuaku . Ya bisa di bayangkan sendiri kehidupan didesa, semua serba terbatas, tapi tidak membatasi kebahagiaannya.
Istriku yang cantik dan setia, tiap hari membantuku di pasar diwaktu petang hari untuk menjajakan hasil dari jerih payahku seharian di sungai dan ladang, demi untuk menyambung hidup dan kebutuhan sehari-hari. Karena aku sediri hanya berpendidikan formal tidak tinggi maka untuk cari kerja yang bagus juga susah, hal itu sudah menjadi masalah yang biasa dilingkungan masyarakat kita saat ini. Akan tetapi Kehidupan desa sangat mendukungku karena bisa hidup seadanya ditambah suasana nyaman, tenang jauh dari ambisi dan kebisingan kota, membuat kami merasa cukup dan nyaman. inilah kehidupanku sekarang!
Aku dulu pernah belajar sedikit ilmu agama saat masih bujang, dan aku mempunyai beberapa guru yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Akan tetapi sekarang sudah meninggal semua dikarenakan faktor usia. Mungkin ilmu ini yang akan menjadi bekal kedepan merubah kehidupanku. Kata bapak dan emakku dahulu, aku terlahir sebagai anak istimewa waktu masih kecil. Tapi aku tak pernah hiraukan semboyan itu, aku hanya berfikir selama itu hanya pendapat mereka saja. Toh aku juga merasa biasa-biasa saja saat itu dan tidak ada yang istimewa juga dari diriku.
Semboyan orang tuaku mulai terbukti dikala menjelang umur 17 tahun, panca indraku banyak yang aneh. Sebelumnya khitan mulai nampak dan terasa tapi masih samar-samar. Dan tepat diusia 17 tahun aku bisa melihat, merasakan, mendengar dengan jelas hal yang aneh-aneh yaitu mahluk dunia lain. Kemampuan ini makin terasah ketika aku bertemu dengan salah satu guru yang membimbingku selama ini sampai beliau wafat. Tapi hal semacam ini kuabaikan saja, dan saat ini aku hanya fokus ke kehidupan nyata saja.
Dunia perdemitan semacam itu sudah lama kutinggalkan, karena tuntuntan ekonomi dan keluarga. Aku berfikir dunia semacam itu hanya untuk main-main saja, tidak bisa dipakai untuk mengais rejeki. Selama ini aku hanya fokus kerja dibidangku, sampai akhirnya dengan hasil kerja keras dan penuh dengan kesabaran mulai membuahkan hasil. Ditahun 2012 aku berhasil membangun gubuk kecil ditanah peninggalan orang tuaku dulu. Impian besar dari keluarga kecil kami yang sederhana, rumah itu cukup untuk berteduh di kala terik matahari dan berlidung dikala hujan tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANTU 1 TRILIUN [BASED ON TRUE STORY]
HorrorKISAH SEORANG YANG HIDUP SANGAT SEDERHANA DAN DIANUGERAHI SEDIKIT KELEBIHAN. DIHADAPKAN PADA KENYATAAN UNTUK MEMBANTU SESEORANG DARI EROPA YANG TERKENA HANTU BERJENIS LEAK, DENGAN IMBALAN SANGAT FANTASIS. AKANKAH SEMUA SESUAI DENGAN KEINGINAN YANG D...