18. DONKERE KANT VVIP DRIE (DK VVIP 3)

388 17 5
                                    

"Ton...ton...ton.... Tunggu sebentar!" ucapku cepat yang meminta

"Ada apalagi mas?" Jawab Tono

"Tutup semua mata batinmu dulu sebelum masuk rumah sakit!" Pintaku

"Untuk apa sih mas?" Tanya Tono.

"Udah kamu ngikut saja, dan cepat kemari!" Perintahku dan kuakhiri pembicaraan ditelpon itu.

Tuuuuutttttttt

Jarak antara rumahku dengan rumah sakit lumayan dekat, sekitar 45 menit perjalanan dari rumahku. Aku dan istriku yang masih dikamar VVIP mencoba menenangkan kedua petugas rumah sakit ini. Kami memutuskan untuk meminta kedua petugas ini tetap dikamar ini dulu, karena aku berfikir mahluk itu akan terus bermunculan. Mereka akan menggangu yang beraktifitas dirumah sakit ini. Sambil menunggu Tono, darah yang mengalir dari lengan tangan kiriku ketahuan oleh istriku dan dia berlari panik untuk menutup lubang bekas jarum cairan itu dengan tissu.

Istriku seorang diri merawatku diranjang pasien, sedang kedua orang ini masih duduk meringkuk berpelukan diatas sofa depan dipanku. Jelas mereka tidak bisa membantu istriku merawat hal kecil yang terjadi padaku karena mereka masih sibuk dengan ketakutannya.

"Tok...Tok...Tok"

"Assalamu'alaikum"...pintu kamarku terketuk dari luar diiringi salam suara khas Tono....

"Walaikum salam," jawab serentak kami semua yang berada dalam kamar.

Saat itu juga istriku membuka pintu ruang kamar yang terkunci,

"KLEKKK..."

Seketika itu juga Tono masuk dengan santai dan langsung menatap pemandangan yang janggal. Karena ada dua orang yang duduk berdua meringkuk berpelukan.

"Ada apa mas? Itu kok mbak sama masnya? kenapa itu?" Kata tono heran disertai tangannya menunjuk kearah kedua orang petugas rumah sakit tersebut.

"Mereka habis melihat dua kali penampakan dirumah sakit ini." Jawabku

"Ohhh jadi begitu." Jawab Tono heran

"Lha mereka kan tiap hari dirumah sakit ini, kok malah takut kayak gini sekarang mas?" Tanya Tono kepadaku

"Tidak seperti sekarang mas!" Sahut wanita petugas rumah sakit yang duduk disofa

"Rasanya saya besok mau berhenti kerja saja pak dari rumah sakit sini!" Sahut Pria yang berumur 30 tahunan

"Memang sudah separah itukah yang terjadi mbak/mas?" Ucap Tono.

"Oh iya tadi aku melihat ada ranjang yang dibiarkan tergeletak di lorong utama kok dibiarkan ya mas? Mayatnya juga masih ditanah itu" papar Tono 

"Itulah awal masalahnya Ton, mereka berdua ini berada disini gara-gara itu?" Terangku

"Ooohhh...gimana ceritanya mas?" Tanya Tono

Dengan cepat kuceritakan kronologisnya dari awal sampai akhir kejadian yang mereka alami hingga kedua petugas ini sampai diruanganku, akhirnya aku memutuskan untuk meminta bantuan ke Tono.

Mereka hanya diam, mereka mulai duduk biasa dan melepaskan peraduan pelukan ketakutannya. Kedua petugas itu mulai bangkit kembali dari takutnya diruanganku tapi tetap belum berani kembali ketempat mayat yang mereka bawa. Sedang Tono melangkah menuju ranjang pasienku dan duduk di kursi disamping ranjangku.

"Ton kamu buka dulu mata batinmu, dan kuatin doanya selama disini." Pintaku

"Iya mas." Jawabnya

Tono diam sebentar dan duduk diam disampingku dengan kedua tangan yang bersendekap di dadanya, matanya pun ikut terpejam. Suasana hening saat itu aku anggap semua sudah reda dan kembali seperti semula.

HANTU 1 TRILIUN [BASED ON TRUE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang