14. ZIELEN ZIJN GEBONDEN (SUKMA YANG TERIKAT)

469 14 5
                                    


"Itu mas, nungguin mertua sedang sakit." Jelas Joko sambil menunjukkan lokasi mertuanya diruangan

"Sakit apaan?" Tanyaku lagi dengan tatapan mataku yang serius kepada Joko.

"Biasa mas sakit tua, sudah jadi rutinitas ibu keluar masuk rumah sakit." Jawabnya dengan senyum tipis yang menyembunyikan sesuatu.

"Mas Umar sakit apa kok bisa nyampe sini?" Tanyanya heran dengan memandangiku dari atas sampai bawah.

"Ah biasa Jok sakit perut!" Jawabku sambil bercanda menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi.

"Ah bisa saja mas Umar ini, sakit perut kok masuk HCU." Kata Joko penasaran

Waktu itu Joko disamping ranjang pasienku tidak terlalu kepo akan sakitku, padahal berbagai peralatan elektronik digital dan manual masih banyak menempel pada tubuhku ini. mungkin Karena Joko sendiri sudah banyak pikiran dan beban atas sakit yang diderita oleh ibu mertuanya.

"Sudah lama mas gak ketemu! Eh ketemu malah disini." Terang Joko yang sudah duduk disampingku

"Hehehehe jodoh emang gak akan kemana Jok!" Terangku sambil menghiburnya

Aku dan Joko berteman sudah cukup lama. Joko adalah pengepul dan penjual ikan dipasar yang biasa ambil ikan dariku atau istriku. Dia adalah orang kaya didaerah selatan kota ini, di daerah industri. Kekayaannya dari bidang tanah dan sawah didaerah industri tersebut. Sampai-sampai mereka sering lupa dimana letak sawah-sawah itu dan perkebunannya. Mereka hanya tahu sertipikat tanah di tumpukan almarinya mungkin karena banyaknya lahan dan jarangnya mereka ke lokasi lahan. sepengetahuanku dulu Kegiatan mereka hanya bersenang-senang bersama keluarga kecilnya.

"Sudah lama mertua kamu disini Jok?" Tanyaku yang penasaran

"Lumayan mas, sekitar dua bulan.!!!" Jawabnya santai seakan tak ada beban.

"Gila diruang HCU sudah dua bulan." Jawabku yang spontan kaget.

Jika dipikir dengan akal sehat setahuku, rata-rata jika orang masuk HCU biasanya hanya satu sampai dua minggu. Kalau nggak mati, ya pindah kamar untuk proses penyembuhan berikutnya. Satu bulan pasien diruang ini saja jarang – jarang ada, ini malah dua bulan! Ini ada orang sampai kerasan di HCU sampai dua bulan "Rekor baru di ruang HCU saat itu"!!!

"Memang sakit apaan Jok kok sampai segitunya?" Tanyaku lagi penasaran.

"Gini mas, saya kasih tau. Tapi jangan bilang-bilang ke orang – orang mas khususnya orang-orang dipasar mas, saya malu mas! nanti dikiranya saya anak gak berbakti sama orang tua." Kata Joko serius tapi dengan suara lirih

Ok Jok, kamu kira aku ini siapa? aku nggak akan ember kok! Kataku meyakinkannya.

Jadi awalnya begini mas, mas Umar kan tau kami dari keluarga banyak tanah dan kebun. Kejadian ini berawal 10 tahun yang lalu mas. Sepuluh tahun yang lalu mertuaku mempunyai satu bidang tanah seluas 30 ha, saat itu lahannya mau dibeli seseorang. Rencananya tanah itu akan dipakai untuk pabrik baru, katanya sih dari rumor yang beredar tanah mertua bakal diapakai untuk pengembangan pabrik.

Akan tetapi rencana orang tersebut berbeda dengan kemauan mertuaku khususnya ibuk. Ibuk mertuaku sangat menentang keras saat tanahnya yang mau dibeli orang itu, karena rencananya ibu mau membangun Yayasan sosial. Karena memiliki sebuah yayasan sosial itu adalah mimpi dari ibu sejak kecil! Mas Umar sendiri kan juga tahu gimana mertuaku? Mertuaku kan orang yang sangat taat beragama dan sangat berjiwa sosial tinggi dilingkungan sekitar, ibu mertua juga sangat baik kepada masyarakat sekitar.

Aku hanya menganggukan kepala saja waktu itu mendengar penjelasan Joko, memang benar juga apa yang dikatakan Joko. mertuanya memang sangat baik, bahkan para tetangganya juga pernah bilang kepadaku tentang banyak kebaikan keluarga Joko yang sudah terkenal.

Sejak kejadian penawaran tanah yang tidak disetujui oleh ibuk mertuaku, ibuk mertuaku mulai jatuh sakit mas. Saat kami memeriksakannya ke rumah sakit waktu itu, ibuk mertuaku diagnosis banyak penyakit. Aku sendiri heran mas, padahal selama ini ibuk tidak memiliki riwayat sakit apapun! tapi tiba-tiba dokter memvonis penyakitnya banyak intinya ibuk mertuaku komplikasi.

Tak puas dengan jawaban dokter tadi mas, aku dan istri mencoba memeriksakan dikota besar mas, yang perlatannya lebih bagus dan modern. Kan janggal mas, masak tiba-tiba didiagnosis penyakitnya banyak hingga komplikasi. Tapi apa boleh buat mas, saat kami ketahui dari rumah sakit yang besar itu hasilnya sama. Saat itu aku dan istriku mengira sudah final diagnose para dokter ini. Akhirnya aku dan istri pasrah akan hal buruk yang menimpa keluarga kami.

HANTU 1 TRILIUN [BASED ON TRUE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang