Saat mataku terpejam dan gelap, sukmaku terasa ada yang menarik keluar dari ubun-ubun. Rasa sakit tiada tara yang ditimbulkan oleh Leak seakan sudah hilang bersamaan tertutupnya mataku.
Saat aku sudah merasa berdiri, aku melihat tubuhku memakai baju putih bersih dan bercahaya. disaat aku berdiri tepat di depan jasadku kedua tanganku langsung digandeng dua orang yang tampan dan rupawan. Aku dibawa berangkat pergi, saat itu akupun tak pernah bertanya kepada mereka, mau dibawa kemana sebenarnya aku ini? Aku sendiri bagai kerbau yang dicongok hidungnya saat mengikuti mereka berangkat.
Pertama mereka membawaku melewati Lorong gelap, lorong itu diujung tengahnya terlihat ada setitik cahaya keputihan. Kami bertiga semakin mendekat dan terlihat semakin besar lingkaran cahaya itu dihadapan kami. Sampai tibalah lubang itu kami lalaui dan mendapati suatu tempat yang luas, suatu tempat yang datar dan lapang tapi tak bertepi. Tanah datar yang tak bertepi itu hanya bermandikan sedikit cahaya merah dari langit, cahaya kemerahan yang menancap kedaratan merata tapi tanpa terlihat mataharinya.
Sampai aku memberanikan diri untuk mengamati dengan seksama tanah lapang yang sepi dan kosong itu, lama-kelamaan aku merasa takut sendiri. Kami ditanah lapang tak bertepi hanya berhenti sejenak, selanjutnya aku di ajak berjalan ketempat lain. Mereka mengajakku kembali berjalan ke tempat yang berbeda dari tanah lapang ini. Waktu itu aku hanya diam dan berjalan mengikuti arah tarikan pegangan tangan mereka berdua.
Hingga sampailah aku sampai pada gerbang besar dengan dua pintu yang menjulang tinggi, aku tetap berjalan melangkahkan kakiku kedalam tempat itu. Saat mulai memasuki pintu gerbang aku mencium bau yang aneh, yaitu mulai bau amis ,anyir darah, nanah serta daging yang terpanggang.
waktu berjalan aku merasa kakiku menginjak sebuah jembatan berbatu dengan di kondisi sisi kanan kirinya adalah jurang kemerahan. Jurang terjal itu berhias angin dengan sedikit kilatan api yang muncul dari setiap celahnya batuan dan tanah dibawah, jelas angin panas itu mengucurkan keringat hingga menganak sungai diwajahku.Sampai ditengah perjalanan kami, aku dihentikan oleh pemandangan yang mengerikan. waktu itu saat kedua tangan ini masih dipegang erat, kedua orang disisi kanan kiriku sedikit menarik tanganku. Mereka memberikan isyarat untuk menghentikan jalanku, akupun langsung ikut berhenti bersama mereka.
"Lihatlah wahai manusia" Kata pria disampingku dengan suara keras.
"Inilah hasil dari yang kalian perbuat didunia," katanya lagi sambil tangannya menunjuk kesuaru tempat dari arah sebelah kanan.
Saat kepalaku menoleh kekanan, aku melihat manusia yang alat kelaminnya dipotong dengan tangannya sendiri bagi kaum prianya. Sedangkan kedua kakinya terikat rantai hitam yang panas, karena terlihat asap-asap putih tipis itu keluar dari rantai besi yang membelit mereka. Spontan pria itu menjerit kesakitan dengan lengkingan yang keras! "Tolongggg....Panasssss" Tapi setelah terpotong, alat kelamin itu kembali lagi seperti semula. Tapi para pria itu mengulanginya lagi ...dan lagi seakan kegiatan itu menjadi rutinitas abadinya.
Sedang para wanita, mereka ditusuk dengan besi hitam runcing dan panas dari tempat kewanitaannya hingga tembus sampai kemulutnya. Kejadian seperti ini terus berulang seperti kaum pria tadi. Jika terlihat manusia-manusia ini sudah mati, mereka akan hidup kembali secara tiba-tiba seakan mereka bangun dari pingsannya. Jeritan kesakitan dan ketakutan mereka ditempat yang luas itu tidak ada yang menghiraukan sama sekali atau kasian kepada mereka.
Ya karena aku sendiri tak tahu apa nama tempat itu, mereka berdua yang berada disampingku ini hanya meperlihatkan saja kepadaku tanpa memberitahuku tempat apa gerangan ini. Kulihat dan kudengar juga dibelakang mereka banyak manusia yang berteriak meronta ronta untuk meminta ampun kepada sang pencipta.
Disini jelas dari awal aku sendiri sangat takut kalau dimasukkan jadi bagian dari mereka, aku sendiri gemetar hebat membayangkan betapa hebatnya rasa sakit itu yang tak pernah kubayangkan selama hidup didunia. Aku hanya diam dan takut, sesekali menelan ludah karena semakin lama memandangi pemandangan yang mengerikan ini.
"Ayo jalan" Ajak slah satu dari mereka disampingku. Aku berjalan lagi sampai ketempat berikutnya, disini sama halnya dengan tempat yang kutemui. Sama – sama tempat yang mengerikan. Tempat para manusia yang dirantai tangan dan kakinya, manusia yang dipotong tangannya dan lidahnya! Untuk tubuhnya ditimbun plat besi seukuran badannya dengan besi kemerahan yang sangat panas. Mereka yang tampak kelelahan dan lapar terlihat minum cairan kuning kental dan berbau amis. Sedang makanan mereka kulihat adalah buah berduri dari pohon yang tumbuh disamping mereka. Disini mereka berteriak tiap hari meminta ampun dan meminta pertolongan pada keluarga dan kerabat, tapi itu semua tidak ada jawaban. Mereka juga berteriak – teriak meminta ampunan dan pertolongan sang pencipta, tapi terlihat tidak ada perubahan pada diri mereka.
Tempat yang mengerikan, yang tak pernah kujumpai saat didunia. Tempat itu juga sangat panas meski kami berada dijalanan, tempat kami cukup jauh sebenarnya dari mereka. Aku pun terus berjalan melewati jalan berbatu yang membentang lurus kedepan, dan ada beberapa juga jalan yang berkelok dihadapanku. Saat mata ini menatap jalan ini kedepan, kurasa jalan ini tiada berujung. tiba-tiba pria disampingku berbicara dengan lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANTU 1 TRILIUN [BASED ON TRUE STORY]
TerrorKISAH SEORANG YANG HIDUP SANGAT SEDERHANA DAN DIANUGERAHI SEDIKIT KELEBIHAN. DIHADAPKAN PADA KENYATAAN UNTUK MEMBANTU SESEORANG DARI EROPA YANG TERKENA HANTU BERJENIS LEAK, DENGAN IMBALAN SANGAT FANTASIS. AKANKAH SEMUA SESUAI DENGAN KEINGINAN YANG D...