6. EERSTE PROEF (PERCOBAAN PERTAMA)

508 11 0
                                    



Selesai berwudhu aku kembali ketempat dudukku semula, dalam anganku masih berandai-andai sejenak antara percaya dan tidak percaya yang barusan aku lihat tadi, tapi itu bagus buat semangat baru bagiku, yaitu untuk memperbaiki ekonomi keluargaku yang selama ini kelewat sederhana. Tanpa basa-basi lagi aku akan mencoba mengeluarkan iblis bertaring itu.

"Coba sekarang mas- masnya semuanya diam dan tenang, termasuk kamu Ton dan perhatikan mbak Anne jika ada yang berontak atau lari tolong dipegangi yang erat. Dan mas yang dipinggir kanan kiri tolong dipegang yang kuat mbak Annenya" Perintahku.

Suasana mulai hening sejak perintahku kusampaikan kemereka yang ada di dalam ruang tamuku, Nampak muka semua rombongan tamu itu pada tegang.

Sesaat kuawali ritual khususku [membaca do'a dan beberapa Mantra], sekarang aku sudah siap segala kemungkinan yang akan terjadi karena tenaga dari sang ilahi sudah mulai merasuk ke dalam jiwa ini.  Mulai dari sini aku akan memberikan sedikit serangan ghaib dari aku yang sedikit berilmu ini. Aku duduk bersila tetap didepan mbak Anne, dengan tangan kananku sejajar dengan ulu hatinya berjarak satu meteran lah tepat didepan baju merahnya ditengah kancing baju itu. terlihat dada gadis yang menonjol ukuran sedang [no mesum Ton], sedang tangan kiriku tetap diatas pangkuan paha kiriku. Sesaat tangan ghaibku melepaskan dari jasadnya, dan mencoba menarik, menyerap sesuatu kekuatan yang besar dan panas. Yang selama ini bersemayam ditubuh gadis bule ini.

Bersamaan dengan yang aku lakukan ke Anne, mataku melihat didepan, samping kanan, dan kiri rumahku berjajar dalam barisan yang rapih pasukan Leak tersebut! dengan jumlah ribuan lengkap dengan pakaian jaman kerajaan dahulu dan senjatanya [ pengen lari rasanya waktu itu, karena aku seolah mau dibantai tanpa ampun seorang rakyat jelata miskin ini ]. kedatangan mereka disertai kabut hitam muncul meliuk-liuk dari tanah, mulai dari dalam rumah dan halaman rumahku [ untung waktu itu sudah jam 10 an malam, anak dan istriku sudah tidur ], Di depan pasukan itu ada dua yang memimpin satu laki – laki satunya perempuan dengan berpakaian kerajaan pula lengkap dengan senjata tombak dan kerisnya. Wajah mereka juga terlihat memendam amarah yang sama dengan leak yang berada ditubuh si Anne.

Mereka bersiap menyerang aku sendirian yang mencoba mencabut pimpinannya leak ditubuh Anne. Saat itu aku juga aku ingat kata Tono, dan benar apa yang Tono katakan kalau situasinya begini nyawaku pertama kali akan terancam. Suasana, aura dan suhu diruang tamuku ikut mendadak semakin panas, panas itu semakin cepat meninggi disertai kabut hitam yang menebal diruang tamuku. Terbukti kami berenam keringat kami mulai bercucuran, semua baju yang kami kenakan mulai basah. Padahal rumahku tanpa jendela dekat sawah pula [para bodyguard Anne, Andi dan Tono nampak kaget, takut dan panik akan fenomena ini, sebelumnya anginnya semilir memenuhi ruang tamu karena rumahku khas pedesaan banyak jendela yang masih bolong]. Tidak pernah aku merasakan hawa seperti ini dirumahku.

Pada saat bersamaan tangan ghaibku yang sudah mencekram kepala Leak itu dan sedikit menyerap energinya pelan-pelan, mbak Anne yang sedari tadi duduk dengan tatapan kosong langsung menjulurkan lidahnya disertai mata yang melotot tajam kearahku. Kedua Tangan mbak Anne naik terangkat bersamaan, seakan Leak mau menari. Serta mulutnya mengeluarkan kata-kata keras yang tak kumengerti, seperti bahasa Jawa kuno.

Saat aku melihat mbak Anne kesakitan luar biasa dan pasukan diluar rumah mulai bergerak ke arahku untuk menyerang, aku lepas tangan ghaib tadi dengan cepat, selain aku takut nanti kalau mbak anne terjadi apa-apa aku juga takut akan keselamatan nyawaku sendiri. Saat kumelihat fisiknya sudah lemah karena dimainkan bertahun-tahun oleh leak jahat itu, aku sendiri melihat pemandangan itu dalam hati nuraniku tidak tega dan sangat kasihan dengan Anne. Akhirnya kuakhiri sesi yang pertama ini dengan kegagalan. Sambil memikirkan cara yang lain untuk mengeluarkan leak hitam ini.

Setelah kutarik tangan ghaibku dari tubuh mbak Anne, dia langsung tersungkur dan pingsan tapi tetap masih dalam pegangan dua bodyguardnya itu. Mendadak ribuan pasukan dan pimpinannya menghilang dengan kabut hitamnya semua. Hawa dan aura diruang tamuku pun berubah normal kembali seperti sedia kala [aku agak tenang saat itu].

"Baringkan dulu mas, biarkan sadar dengan sendirinya". Perintahku kepada dua pengawal mbak Anne.

"Bagaimana mas?" Tanya Andi terhadapku dengan penasaran dan sedikit ketakutan.

"Sabar mas, ini memang berat !!!saya butuh waktu dan cara untuk mengeluarkan leak itu dari tubuh mbak Anne!" Jawabku.

"Ya mas, saya berharap dapat kesembuhan dari sini mas !" katanya memelas. "Sabar mas semua masih butuh proses." Kataku

"Kamu lihat kagak Ton yang diluar tadi?" Tanyaku pelan dengan pandangan kewajah Tono.

HANTU 1 TRILIUN [BASED ON TRUE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang