Bismillahirrahmanirrahiim
Allahumma shali'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad
Happy reading
and
Sorry for typo
🙏🙏🙏Jarum jam menunjukkan pukul dua siang. Seorang perempuan bersurai hitam sebahu sedang duduk di stasiun MRT yang ada di Lebak Bulus, Jakarta. Perempuan itu memakai celana kulot berwarna hitam dan kaus lengan panjang berwarna merah dilengkapi dengan sneakers, slingbag berwana cokelat yang ia sampirkan di bahunya. Perempuan itu sesekali melihat ke arah papan jam digital yang menunjukkan waktu kedatangan kereta yang ia tunggu. Ia menghela napas sambil menatap keadaan sekelilingnya, cukup ramai untuk jam kantor seperti ini, pikirnya. Ia menyampirkan rambutnya ke belakang telinga sambil mengotak-atik smartphonenya. Ia membuka kolom chat whatsapp. Tak lama, sebuah panggilan masuk ke smartphonenya. Ia langsung menggeser tombol hijau begitu mengetahui siapa yang meneleponnya.
"Halo, asssalamu'alaykum."
"Wa'alaykumussalam. Kamu lagi dimana, Lisa?" tanya sang penelepon yang ternyata seorang lelaki.
"Aku lagi jalan-jalan, Aa. Ini masih nunggu kereta MRT."
"Loh, kok naik MRT? Tumben? Biasanya juga naik commuter line?"
"Yah, gak apa-apa atuh, ini kan hari terakhir Lisa di Jakarta. Lisa mau naik MRT buat yang terakhir, hehe. Sekali-kali jalan naik MRT gak apa-apa kan? Sebelum pulang besok," ucap Lisa sambil tersenyum. Lisa memang sengaja jalan-jalan sendiri menikmati pemandangan dan hiruk pikuk Jakarta sebelum ia pulang besok.
"Kamu udah yakin sama keputusan kamu?"
"Iyalah, A. Aku udah resign dari kantor kemarin, mau tinggal sama Aa dan bapak aja di desa." Lisa memang anak piatu. Ibunya meninggal ketika melahirkannya. Kini, ia hanya mempunyai kakak lelaki yang bernama Dimas dan bapaknya yang tinggal di desa.
Saat sedang asyik bertelepon, kereta yang Lisa tunggu akhirnya datang. Ia pun segera bangkit dari duduknya dan menunggu di pintu otomatis yang akan terbuka ketika nanti kereta datang. Ia masih melanjutkan telepon dengan Dimas.
"Gak sayang tah kamu, Lis? Kuliah tinggi-tinggi S-2, malah pulang kampung." Lisa tak menjawab pertanyaan Dimas karena buru-buru masuk ke dalam kereta dan fokus mencari bangku yang masih kosong.
"Halo, Lisa? Kamu masih di sana?" tanya Dimas khawatir karena tidak mendapatkan balasan dari adiknya itu.
"Iya, A, bentar tadi aku naik keretanya dulu." Setelah mendapatkan posisi duduk yang nyaman, ia kemballi melanjutkan percakapannya dengan kakaknya.
"Jadi, gimana? Kamu udah yakin sama keputusan kamu?"
Lisa hanya tersenyum menanggapi kakaknya itu. Senyum yang jelas-jelas tidak bisa dilihat oleh Dimas. "Ya udah dong Aa, aku udah resign juga kemarin. Kenapa sih, kok Aa kayaknya ragu gitu sama keputusan aku?"
"Ada apa sih, Lisa? Aa bingung sama kamu. Dulu kamu yang keukeuh pengen sekolah tinggi biar bisa kerja kantoran dan tinggal di kota, ya, kan? Kenapa tiba-tiba pulang kampung kayak gini?"
Lisa kembali tersenyum miris mendengar ucapan Dimas. Iya, Dimas memang benar. Keinginannya dulu adalah sekolah tinggi dan bisa kerja kantoran di kota seperti sekarang karena ia tidak ingin tinggal di desa bersama Dimas dan bapaknya.
Sejak SMP, Lisa sudah dititipkan oleh bapaknya pada bibinya yang tinggal di Jakarta. Bibinya itu belum menikah hingga sekarang. Alhasil, Lisa hanya tinggal berdua dengan bibinya di Jakarta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love After Marriage
Romance(Part tidak Lengkap) Highest rank: #1- fallinlove (20 Jan 20) #1- jatuh cinta (20 Jan 20) #1- islamicfiction (20 Jan 20) Pernikahan pada umumnya memang didasari rasa saling mencintai antar mempelai pria dan wanita. Lalu apa yang akan terjadi jika d...