Bismillahirrahmanirrahiim
Allahumma shali'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad
Happy reading
and
Sorry for typo
🙏🙏🙏Setelah kejadian malam itu, Lisa lebih banyak melamun dan diam. Hal itu membuat Meli merasa sedikit aneh. Lisa yang sedang membantu Meli di dapur kembali melamun di tengah kegiatannya menyiangi bayam yang akan dimasak untuk makan siang.
"Sa?"
"Eh, iya Teh, kenapa?" ucap Lisa tersadar dari lamunannya.
"Teteh perhatiin kok kamu banyak ngelamunnya sih sejak teteh pulang dari rumah orang tua teteh. Kenapa? Ada masalah? Cerita lah sama teteh," ucap Meli sambil memotong tempe dan tahu yang akan digoreng.
"Beneran gak ada apa-apa kok, Teh." Lisa kembali menyiangi bayam hingga selesai dan mencucinya hingga bersih.
"Ini bayamnya, Teh. Biar Lisa aja yang lanjut goreng tahu tempenya." Lisa memberikan baskom berisi bayam yang telah bersih pada Meli.
Meli yang menerimanya terkejut ketika melihat tangan Lisa yang melepuh seperti tersiram air panas.
"Loh tangan kamu ini kenapa? Kok merah melepuh gini?" tanya Meli sambil memegang dan meneliti tangan Lisa.
"Eh, gak apa-apa kok, Teh. Kemarin gak sengaja kesiram air panas waktu mau bikin teh," ucap Lisa berdusta. Ia langsung menarik tangannya dan menutupinya lagi dengan lengan baju yang digulungnya saat mencuci bayam. Tadinya ia berniat menyembunyikan luka itu, tetapi gagal karena ia lupa kembali mengulurkan lengan bajunya.
"Ck, lain kali hati—hati, Sa. Udah diobatin kan?"
"Iya, Teh. Udah dikasih salep kok. Emang akunya aja yang ceroboh." Lisa dan Meli lanjut memasak untuk makan siang.
===
Ba'da dzuhur, Lisa pamit pada Meli untuk pergi ke rumah Annisa karena ia sudah janji akan ke rumahnya hari ini. Lisa menggunakan motor Dimas menuju rumah Annisa. Ia mengikuti petunjuk arah yang Annisa berikan sebelumnya via chat. Setelah sempat bertanya pada beberapa orang yang melintas karena kebingungan, Lisa akhirnya tiba di rumah Annisa.
"Assala ... "
Belum selesai salam yang Lisa ucapkan, Lisa mendengar susara orang ribut dari dalam rumah Annisa. Lisa makin terkejut ketika disambut barang-barang yang tiba-tiba melayang dari dalam rumah ke arahnya. Untung saja ia memiliki refleks yang bagus sehingga bisa menghindar.
"Pokoknya kamu kudu bayar hutang-hutang kamu. Ulah bisana ngan janji-janji wae," ucap salah seorang dari tiga lelaki yang melempar barang tadi. Lisa segera menyingkir ke samping teras rumah Annisa, bersembunyi agar Nisa dan bapaknya tidak merasa malu dilihat olehnya ketika sedang ditagih utang.
"Muhun, hampura, Kang. Saya teu acan bisa bayar hutangna," ucap ayah Annisa lirih sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada, meminta maaf. Annisa yang berada di belakang ayahnya hanya bisa menangis tersedu.
"Kamu bayar lah, minta sama calon besan kamu tuh, si Abah Ramli, pan dia kaya."
Ayah Annisa hanya diam tak menjawab.
"Pokoknya, kalo sampai batas waktu yang ditentukan kamu gak bisa bayar lagi, lihat aja apa yang bakal saya lakuin sama keluarga kamu. Ngerti?"
"Ngerti, Pak."

KAMU SEDANG MEMBACA
Love After Marriage
Romance(Part tidak Lengkap) Highest rank: #1- fallinlove (20 Jan 20) #1- jatuh cinta (20 Jan 20) #1- islamicfiction (20 Jan 20) Pernikahan pada umumnya memang didasari rasa saling mencintai antar mempelai pria dan wanita. Lalu apa yang akan terjadi jika d...