[14]

1.8K 81 7
                                    

(Sehun)








Pagi-pagi kelas 9A sudah rame, sepertinya murid-murid kelas 9A sudah pada tobat. Biasanya juga mereka datang itu jam 7 tapi sekarang setengah tujuh aja mereka sudah datang.

"tumben kalian semua udah pada dateng" ucap Jee Hyeon aneh, biasanya juga mereka datang jam 7.00

Felix mendekat dan menoyor kepala Jee Hyeon pelan,
"ye si ibu. Kitakan mau ada acara jadi kudu gercep, moso kagak inget si Jee Hyeon'' kata Felix

"LAH IYA GUE LUPA LIX!" ucap Jee Hyeon heboh sendiri, sedangkan teman-teman nyh menatapnya datar.

"JANGAN-JANGAN LU JUGA LUPA BAWA MAKANAN!" kata Gina, karena acara sekarang itu hanya makan-makan untuk menyambut ujian 2 minggu lagi yang akan di hadapi oleh kelas 9

"SAOLOH GUE LUPA"

"makan bareng gue aja Jee, biar aku dan kamu bisa bersatu" tawar Minhe sambil menaik turunkan alisnya,

"ngardus mulu lo mikimos" ucap Bagas lalu menyenggol Minhe.

"udahlah gk apa-apa gue bawa banyak ko" beruntung ada Hara yang siap menjadi ibu peri Jee Hyeon. Tiba-tiba

Ada ribut-ribut apa? Diluar kelas berisik bener!

'SAOLOH pagi-pagi udah liat yang beginian'

'demi apa, mereka ganteng banget!

'tingginya'

'woy bedak gue mana!

'lah mereka ko masuk ke kelas 9A ngapain sih?

Kelas 9A

"permisi ada Jee Hyeon tidak?" semua murid 9A menoleh keasal suara tersebut, mereka melihat 2 orang pria yang satu punya mata besar seperti rusa dan yang satu lagi tinggi cem tiang listrik terus kupingnya itu lebar.

Jee Hyeon membelalakan kedua matanya, seakan tidak percaya dengan dua penampakan di depannya. Ya ampun kenapa kedua kakaknya bisa ada disini! Pantas saja diluar kelas begitu berisik .

"kak Luhan, kak Chanyeol" Jee Hyeon menatap bingung kedua kakaknya yang sekarang sedang berjalan menuju kearahnya.

Sedangkan teman-teman sekelas Jee Hyeon dan yang di luar hanya menonton interaksi kakak beradik itu.

"kakak ngapain disini!?" tanya Jee Hyeon. Luhan melotot dan menyentil dahi cantik Jee Hyeon.

"kakak kesini nganterin bekel kamu, kamu sih buru-buru banget jadinya ketinggalankan" Luhan menyodorkan bekal Jee Hyeon dan ranjang piknik yang entah apa isinya?

"makanya dek jangan terlalu sering bergaul sama bang Layes, jadi pelupa-kan" kata Chanyeol yang langsung mendapatkan pukulan di kepalanya dari Luhan, akibat menghasut adiknya agar tidak dekat dengan Lay.

"Aaaaa.... Makasih kak" ucap Jee Hyeon lalu memeluk kedua kakaknya. Jadi sayang:-)

Temen-temen Jee Hyeon udah gigit ujung baju saking gemesnya.

"bang caplang ternyata bisa jadi ibu peri" celetuk Haechan. Chanyeol melotot tidak terima dengan sebutan caplang. Sepertinya bocah satu itu kudu diberi pelajaran.

"apa lo bilang, dasar kaleng spanyol" kata Chanyeol tak kalah untuk membalas hina'an Haechan.

"ye! Dasar bang ceye-"

"apa! Ngomong sekali lagi gue tendang lo ke pluto" mendengar ancaman Chanyeol, Haechan memilih diam sambil cemberut. Daripada dia gertak terus di tendang ke pluto, gk mau Haechan. Pluto itu tempat tinggal pak Taehyung, kalo dia ke pluto otomatis bisa tetanggaan sama pak Tae terus bisa-bisa dia di cekokin tugas mulu sama pak Taehyung.

Me And My 23 BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang