[17]

1.8K 98 1
                                    

Hargai saya sebagai author dengan vote_comen dan follow akun saya☺☺☺

And mon maaf ya baru muncul ☺☺☺
____________________________________

Jaehwan

Pagi ini Xiumin kelimpungan soalnya demam Jee Hyeon malah makin tinggi, bukannya turun. Xiumin yang menemani dan menjaga Jee Hyeon sejak tadi malam, Suho sempat menjaga Jee Hyeon juga tapi hanya saat Xiumin keluar kamar. Dan sekarang Jee Hyeon lagi-lagi muntah.

"kita kerumah sakit aja ya" bujuk Suho yang tidak tega melihat adiknya seperti itu terus, tapi ya namanya juga Kim Jee Hyeon dia ngeyel gk mau kerumah sakit. Katanya takut di suntik.

"makan dulu ya biar perutnya gk kosong" kata dyo di ujung pintu sambil menenteng nampan berisi semangkuk bubur dan air putih tidak lupa juga buah-buahan yang sudah di potong-potong.

"adek... kakak berangkat sekolah dulu, adek mau apa? Nanti kakak beliin" Jihoon berbicara di belakang dyo.

"adek pengen yang manis-manis" ucap Jee Hyeon di gendongan Xiumin. Jihoon tiba-tiba nyengir gk jelas.

"kakak juga manis loh" kata Jihoon pede. Aishhh niatnya mau menghibur malah membuat ilfil.

"yaelah sekolah-sekolah aja sono kagak usah modus" celetuk Tao dari arah belakang Jihoon.

"WOY JIHOON BURUAN ELAH LO LAMA BANGET. GUE TINGGAL NI YE!" Daehwi teriak dari lantai bawah.

"kakak berangkat dulu dek, TUNGGUIN WOY!" Jihoon ngacir ke bawah takut Daehwi teriak-teriak nanti rumahnya di kira kebon binatang lagi.

"BERISIK LU DASAR KECOAK REBUS!" umpat Tao karena Jihoon berteriak disebelah kupingnya.

"TERSERAH GUALAH TAHU CHINA!" heboh Jihoon langsung ngibrit karena liat Tao yang udah ancang-ancang.

"udahlah jangan ribut sehari bisa gk sih" ujar Lay yang melihat Tao

"kagak bisalah, no ribut no life" yang jawab banyak gk cuma Tao tapi hampir saudara-saudaranya yang ada disana ngejawab. Lay cuma natap datar.

Xiumin menurunkan Jee Hyeon kemudian menyuruhnya baringan tapi dyo menyuruh Jee Hyeon bersandar, karena Jee Hyeon harus makan. Awalnya Jee Hyeon tidak mau karena dia bilang buburnya itu hambar, tapi dengan cara lembut dari Minhyun dan dyo yang tegas akhirnya dia mau.

"pesawat datang~" ucap Minhyun yang membuat Jee Hyeon mau membuka mulutnya. Dyo mendelik kearah Minhyun.

"kayak anak TK aja" ucap dyo sambil membuka beberapa bungkus obat.

"masalah buat situ" dyo berdecak mendengar perkataan Minhyun. Minhyun itu lebih muda dari dyo, tapi dia sudah bekerja sebagai dokter dikarenakan dia lulus SMA lebih dulu dari kakak-kakaknya, dia itu pinter cap cerdas jadi bisa loncat-loncat kelas. Kuliahnya juga cuma 3 tahun yang seharusnya dia masih kuliah sekarang.

"kakak gk kerja?" tanya Jee Hyeon yang melihat Minhyun masih dirumah padahal sudah jam 08.00

"ini lagi kerja"
"ngursin adek biar cepet sembuh"

Jee Hyeon ngangguk-ngangguk aja, dia merasa dejavu dengan keadaan ini. Dulu dia juga pernah seperti ini, tapi masalahnya beda, kalau dulu dia bukan sakit demam tapi dia punya penyakit psikis yaitu trauma tingkat 2

"romeo coming" tiba-tiba Chen datang sambil bawa-bawa kotak yang isinya gk tahu apaan.

"cih romeo, dasar Chentong sup" celetuk Baekhyun yang membuat Chen mendelik kezel.

"kalian jagain adek! Abang sama Suho harus ke kantor tiba-tiba ada meeting mendadak" kata Xiumin bergegas keluar diikuti Suho.

"Jee Hyeon my princess lihat, romeo membawakanmu? Oi cabe ini namanya apaan?"

Me And My 23 BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang