[20]

2.6K 112 54
                                    

Vote dan coment jadilah readers yang baik
____________________________________
Woojin

Hari ini adalah hari H bakar-bakar rumah, maksudnya beresih-beresih rumah. Sebenarnya banyak maid di rumah, tapi ya karena sekarang tanggal merah jadi mereka libur.

Sesepuh dan Jee Hyeon memberesihkan bagian dalam rumah, sebenarnya Jee Hyeon hanya menonton. Dia dilarang ikut andil oleh sesepuh soalnya dia baru sembuh, sedangkan gerombolan tuyul memberesihkan bagian luar rumah. Bisa gawat kalau gerombolan tuyul di suruh memberesihkan rumah bagian dalam, bukannya beresih malah makin berantakan, terus barang-barang pada hilang ya mereka itu kerjanya cuma bisa ngerecokin aja.

Seperti sekarang ini, keadaan di halaman rumah begitu berantakan. Selang air melilit di tubuh Kai, sapu lidi yang di jadikan alat perang oleh Daehwi dan Daniel, penyiram bunga di jadikan kolam lele oleh Jaehwan dan jangan lupakan pot-pot bunga yang di jadikan menara oleh Chanyeol dan Chen.

"oy cabe tolongin gue!" teriak Kai

"nanaonan ari maneh th" Baekhyun berkacak pinggang.

"saoloh bang item kejepit!" heboh Jihoon membuat semua orang berhenti main-main dan menghampiri Kai.

"wah anjir ngakak!" Guanlin

"foto-foto!" Daehwi

"pantesan aer gk nyala" Jaehwan niatnya mau ngambil air buat lele-lelenya.

"ceburin kolam woy" ide nakal terlintas di kepala Tao yang sama-sama gesreknya.

"setuju gw!" Chen

Mereka langsung ngangkat Kai ke deket kolam, niat awalnya mau di ceburin tapi melihat Jisung yang sedang berdiri di pinggir kolam sambil berkacak pinggang, membuat mereka mengurungkan niatnya itu.

"DALAM WAKTU 1 JAM NI TEMPAT HARUS RAPIH! BERESIH! GW GK NERIMA PENOLAKAN! MENGERTI!"

"SIAP MENGERTI" all

Jisung mengangguk setelah itu masuk kembali ke rumah.

2 jam kemudian

Seluruh pekerjaan rumah telah selesai dan sekarang tinggal abang_kakak² beserta Jee Hyeon
yang sedang berkumpul di gajebo taman sambil nunggu Jisung dan dyo yang sedang membuatkan minuman dingin.

"ternyata beresih-beresih capek ya, gue gk kebayang gimana tu keadaan pak Juki kalo udah ngeberesihin taman." ucap Jaehwan smbil ngibas-ngibasin tangannya di depan wajah Daehwi.

"ya pasti capeklah dodol, pake nanya lagi lu." jawab Daehwi sambil menoyor kepala Jaehwan.

"wuih minuman dateng."

Mendengar suara Daehwi semuanya langsung menyerbu jisung dan dyo,

"PELAN-PELAN WOY! NANTI TUMPAH! MUBAZIR!" semuanya mengangguk mendengar Jisung berbicara.

"adek juga mau kak." kali ini Jee Hyeon tengah membujuk dyo supaya memberikan segelas minuman dingin itu kepadanya.

"gk"

"tapi adek aus kak" Jee Hyeon terus mengekori dyo dan membujuk dyo supaya memberikan segelas saja kepadanya, tapi dyo tidak memperbolehkan dengan alasan Jee Hyeon baru sembuh dari demam yang di deritanya, apalagi minumannya ada esnya.

"pokoknya gk boleh dek." kata dyo sambil beranjak pergi ke dapur. Jee Hyeon cemberut kesal  tiba-tiba Daehwi mendekat, Jee Hyeon kira Daehwi mau membaginya tapi ternyata Daehwi malah membuatnya semakin kesal.

"seger loh dek, yakin gk mau." tawar Daehwi sambil memainkan kedua alisnya menggoda.

"dingin, seger mantep." lagi-lagi Jaehwan juga ikut andil dalam menggoda Jee Hyeon.

"abang mau" pinta Jee Hyeon

"makanya jangan sakit, kalo mau yang kayak gini." ucap Daehwi lalu meminum minuman dinginya layaknya iklan seperit di televisi.

"nyatanya nyegerin no bohong-bohong"

"ishhh... Bang Sehun." rengek Jee Hyeon membuat Sehun yang lagi nikmat-nikmatnya minum langsung noleh.

"Daehwi! Jaehwan! Minta di sleding ya lu bedua." kata Sehun sambil memperlihatkan death glare yang membuat Daehwi dan Jaehwan lari.

"ini dek" tiba-tiba dyo memberikan botol yang isinya minuman kepada Jee Hyeon,

"lah kak! Adek bukan bayi kakak." ucap Jee Hyeon tidak terima pasalnya dyo itu memberikan dia minuman tapi di dalam botol bayi, kalian bisa bayangkan betapa marahnya Jee Hyeon.

"Hahaha..." tawa kakak beradik itu pecah, kecuali Jee Hyeon.

"ishhh kak dyo! Adek ini udah gede gk usah di kasih yang kayak beginian"

Dyo perlahan mendekat dan mengacak rambut Jee Hyeon dengan gemas.

"tapi bagi kakak kamu itu masih kecil," kata dyo membuat Jee Hyeon cemberut.

"adek kesel sama kak dyo" ucap Jee Hyeon lalu pergi meninggalkan abang dan kakaknya.

"hayoloh cimol si adek marah gue gk ikut-ikutan ya" kata Chanyeol, tapi dyo santai aja.

Kembali ke adek bungsu kita, Kim Jee Hyeon tiba di kamarnya, dia memberesihkan diri terlebih dulu setelah selesai di langsung merebahkan dirinya di kasur king size miliknya.

Line

Jee Hyeon membuka handphonnya dan memeriksa pesan line.

Soobin.choi

Hei

Hai kak

Ada yg pen kk omongin

Apa kak

Tentang anak wanna one

?

Kakak liat anak wanna one di tempat balapan tadi malem
Read

Jee Hyeon terdiam cukup lama saat membaca balasan dari Soobin. Wanna one ikut balapan motor. Ck apa-apaan itu, kenapa Jee Hyeon sama sekali tidak tahu.

"abang, kakak ikut balapan? kak Soobin pasti bohong gk mungkin abang wanna one Jee Hyeon kayak gitu." gumam Jee Hyeon sambil tersenyum. Jee Hyeon beranjak pergi ke luar dari kamarnya, tapi saat melewati kamar Jihoon dia tidak sengaja mendengar percakapan abang-abangnya.

"malam ini jadi gk?" suara Jaehwan

"gk tahu tu bocah plinplan" jawab Guanlin

"siapa namanya tu hui-hunjin-"

"Hyunjin" ucap semua anak wanna one.

"nah eta~" Daehwi

"jan lupa txt juga ikut" Jihoon

"ya gue gk mungkin lupa orang musuh bebuyutan" Daniel

Setelah mendengar pembicaraan itu Jee Hyeon segera kembali ke kamarnya lagi, dia benar-benar tidak percaya kalau abang wanna one kayak gitu. Ternyata walau sudah bertahun-tahun tinggal bersama, ternyata masih ada sifat-sifat abang dan kakanya yang belum Jee Hyeon ketahui.

"bad boy" gumam Jee Hyeon

TBC❤

Dikit banget ☺ nkmatin aja



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me And My 23 BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang