Inilah aku
Aku yang hidup seperti buku Cinderella
Buku yang terkoyak di halaman akhir
Tak ada bahagia yang nyata
Jika setiap hari yang kau temui adalah
Derita...~ author
Ini adalah kisah pilu dari seorang gadis cantik yang tinggal di kota Jakarta. Awalnya ia hidup serba berkecukupan, apapun yang ia inginkan ia cukup bilang dan dalam sekejap apa yang dia mau ada dihadapannya. Tidak dia bukan wanita yang sombong yang membeli apapun yang ia mau, ia hanya akan membeli apapun yang benar-benar ia butuhkan.
Tapi semua keadaan itu berbalik, tahun 2010 adalah tahun paling buruk untuk gadis yang sering disapa Nayla itu. Kedua orangtuanya meninggal akibat kecelakaan maut yang merenggut nyawa mereka, polisi sempat mengatakan jika kecelakaan yang kedua orangtua Nayla alami ada unsur kesengajaan namun di akhir tahun kasus ini ditutup tanpa Nayla tau apa sebabnya.
Semenjak kedua orangtua Nayla meninggal, entah tanpa diundang atau apapun kakak dari ayah Nayla datang dan mengatakan akan menjaga Nayla, Nayla yang sedang terpuruk hanya mengiyakan tawaran dari pamannya itu. Dan keputusan itu adalah awal dari segala penderitaan Nayla.
Keluarga itu mengambil alih peran Nayla sebagai pemilik rumah, Nayla diperlakukan seperti pembantu dan alat untuk mencetak uang, Nayla yang dulunya kuliah terpaksa harus keluar dan bekerja siang dan malam untuk memenuhi keinginan keluarga pamannya itu. Penderitaan itu seolah tak ada habisnya untuk Nayla, setelah ia leleh bekerja ia masih harus mengerjakan semua urusan rumah dan mengurus keperluan dari Giska anak dari pamannya.
Tubuh Nayla selalu dipaksa untuk bekerja, tak pernah ada waktu untuk Nayla menghabiskan waktu dengan teman-temannya lagi. Nayla hanya bisa menerima semua perlakuan paman, bibi serta Giska yang bisa dikatakan tidak manusiawi. Semuanya Nayla terima dengan sabar, sampai hari ini puncak kesabaran Nayla benar-benar diuji. Sepasang suami istri datang dan mengatakan pada Nayla jika paman dan bibinya memberikan Nayla kepada mereka untuk dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga untuk membayar hutang.
Nayla tak langsung menerimanya dan mengusir kedua orang itu pergi dari rumahnya. Nayla memberanikan diri menemui paman, bibi dan Giska yang asik bercengkrama sambil menyaksikan acara di tv.
" Paman... Apa maksud kalian ? Nayla kurang baik apa sama kalian selama ini ? Apa uang yang Nayla kasih kurang untuk kalian ? Nayla kerja siang malam untuk kalian tapi apa ? Kalian ngga pernah hargai Nayla " kata Nayla kesal
Paman Nayla berdiri dan memandang Nayla kesal kemudian menampar wajah Nayla. Tak cukup Sampai di situ saja, paman Nayla menarik rambut Nayla kasar.
" Lo ngga tau terimakasih banget sih Nay, udah baik Lo ngga diusir dari sini sama papa dari rumah ini dan mereka mau asuh Lo dan perlakuin Lo dengan baik, tapi Lo malah nglunjak "
" Apa diperlakukan seperti pembantu dirumah sendiri itu perlakuan baik untuk kalian ? "
" DIAM KAMU ! Biaya hidup, sekarang itu mahal dan uang yang kamu kasih ngga cukup untuk mencukupi kebutuhan kita ngerti kamu "
" Nayla akan kerja lebih keras lagi paman, tapi Nayla mohon jangan jual Nayla, Nayla bukan barang yang bisa diperjualbelikan, Nayla janji Nayla akan kasih paman uang untuk membayar hutang " kata Nayla Melunak
" Oke, tapi kalau dalam tiga hari uang itu belum terkumpul siap-siap kamu pergi ke rumah kedua orang tadi, mengerti kamu "
" Iya paman "
Setelah mengatakan itu Nayla pergi kekamar miliknya. Belum cukup kah penderitanya saat ini Tuhan ? Apakah ia hanya dianggap barang untuk melunasi hutang ? Nayla masih manusia dia juga ingin diperlakukan selayaknya manusia. Sampai kapan penderitaan ini akan kau berikan Tuhan ?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled || Kevin Sanjaya
FanfictionHidup pada dasarnya adalah serangkaian masalah yang tak ada habisnya. Solusi untuk satu masalah adalah ciptaan yang lain. Kamukah ciptaan yang Tuhan kirimkan untuk jadi solusi masalahku ? Pada dasarnya hidup itu bagaikan Roda yang berputar, kadang...