32 ~ Tak Mahir ~

1.3K 128 20
                                    

Ternyata aku tak semahir itu
Aku masih saja lemah dihadapan kamu
Dan setelah apa yang kau ucap
Aku masih saja bertahan
Mungkin aku memang tak terlahir mahir
Aku tak mahir dalam membenci
Bisaku hanya mencintaimu

~ Kevin

Ku mainkan minuman yang saat ini ada dihadapanku, ucapan Nayla waktu itu benar-benar menggangu pikiranku. Rasanya aku tak pernah sanggup melihat dia menangis tapi yang ku lakukan justru selalu membuat dia menangis. Aneh dia yang berkhianat aku yang merasa bersalah semenyedihkan itu ?.

Aku tak akan pernah bisa melupakan Nayla bagaimanpun namanya masih ada dalam hatiku, hanya saja aku terlalu egois untuk sekedar memaafkan kesalahannya padaku. Nayla berciuman dengan orang lain yang notabennya adalah mantan kekasihnya apa itu hal yang wajar ? Atau selama ini aku memang hanya dijadikan mainan oleh Nayla ? Atau dia masih dendam karena perlakuan kasar ku ? Inikah cara dia balas dendam ? Ku rasa aku jatuh cinta dan menunggu orang yang salah.

" Masih betah Lo disini ? " Tanya Aqsa yang kini duduk di hadapanku

Tatapannya tak bersahabat padaku entah apa alasannya semenjak mengenal Nayla sikap Aqsa berubah padaku, terlebih jika dia tahu aku menyakiti Nayla dia seolah ingin membunuhku dengan tatapannya. Mungkinkah dia juga jadi korban Nayla ? Atau justru lebih parah dari itu ?

" Club' ini tempat umum kan ? Suka-suka gue lah mau disini sampe kapan " jawab ku ketus

" Kalau aja Nayla ngga larang gue, udah gue bunuh Lo "

Ku ulaskan senyum meremehkan pada Aqsa, dugaanku benar, pasti Aqsa juga menjadi korban Nayla.

" Lo buta ya ? Sampe cewe kaya Nayla aja bisa bikin Lo kesel sama gue ? Korban ke berapa Lo ? Lo dikasih apa sama dia ? Ciuman ? Atau bahkan lebih dari itu ? "

" Bisa Lo bersihin otak Lo dari doktrin Bella yang bialng kalau Nayla itu cewe murahan ? Nayla ngga pernah kasih gue apa-apa, gue minta hati aja ngga dia kasih. Karna dia cuma punya satu hati dan udah di kasih ke cowok brengsek kaya Lo "

" Bukan gue tapi Lo yang di doktrin Nayla, cewe munafik kaya gitu di percaya "

" Gue ngga tahu siapa yang salah di sini Bella yang salah atau Lo yang terlalu bodoh dalam menganalisa, yang gue tahu kalian sama-sama brengsek "

Aku memilih diam dan kembali fokus pada minuman yang belum ku sentuh sama sekali. Aku sedikit merasa lelah berdebat dengan Aqsa, aku yakin perdebatan ini tak akan pernah berakhir.

" Nayla itu sayang sama Lo Vin... Dia ngga akan mampu saktin Lo, nampar Lo aja dia mikir... Apalagi buat duain Lo dia ngga akan sanggup "

" Dia ciuman sama mantannya Sa... Apa itu kalau ngga selingkuh ha ? "

" Cemburu bisa bikin semuanya kabur, kalau Lo ngga pinter analisa Lo bakal salah ambil tindakan, gue emang baru kenal sama Nayla, tapi gue tahu Nayla ngga akan lakuin itu ke Lo Vin "

" Nayla ngga pernah cinta sama gue Sa, gue yakin dia cuma ada niat balas dendam aja sama gue, karna gue selama ini kasar sama dia "

" Sok tahu Lo... "

" Karena emang itu yang bener Sa "

" Gampang biar tahu siapa yang cinta, kalau dia bikin Lo ketawa itu tandanya dia cinta sama Lo, kalau Lo yang nangis berarti Lo yang cinta sama dia, kita liat lagi Lo sering ketawa kalau sama dia, itu tandanya dia cinta sama Lo karna dia mau liat Lo ketawa, Nayla juga sering nangis gara-gara Lo itu tandanya Nayla cinta sama Lo, dia mau lakuin apa aja buat Lo Vin, Lo sendiri gimana ? "

Untitled || Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang