Eps. 10

846 83 1
                                    

"Kesel gue Bin"

"Ya lagian kenapa si? Lia baik Lin"- Hyunjin.

"Tau lu! kalo lu mau lindungin adek lu pake cara bener Lin"- Changbin.

"Iya cara lo juga salah"- Hyunjin.

Lino diam tidak memyahut perkataan teman-temannya, dia memang menceritakan semuanya kepada Changbin juga Hyunjin.

"Terus gue harus gimana? Gue udah terlanjur gasuka sama Lia, gara-gara dia hubungan gue sama Jisung ancur"- Lino.

"Ya saran gue si lu minta maaf sama Lia dan Jisung"- Hyunjin.

"Gamau gue"

"Bandel lu kalo di bilangin, lagi juga kan ini semua gara-gara lu yang marah ga jelas"- Changbin.

"Gue cuma gamau adek gue deket sama anak populer"

"Sepopulernya Lia juga dia kaga bakal jahat, dia gabakal nyakitin Jisung"- Hyunjin.

"Iya bener, emang kaya lu PHP mulu"- Changbin.

"Gue tuh gamau Jisung kaya gue dulu, Bin Jin"- Lino.

"Udahlah Lin yang dulu gausah diinget"- Hyunjin.

"Lagi juga kan Jisung sama Lia masih temen belum pacaran"- Changbin.

Lino membuang nafasnya kasar kemudian dia menoleh ke kanan dan detik itu juga wajahnya berubah, menjadi tatapan tak suka. Jisung dan Lia disana, dengan Lia yang berbicara dengan Jisung dan akhirnya Jisung pergi.

Lino mengepal kedua tangannya dengan kuat lalu berdiri sambil menatap Lia yang sedang berjalan, tangan Lino di tahan.

"Mau kemana?"

Lino menghempaskan tangannya dari genggaman Changbin dan pergi ke arah Lia yang sedang berjalan ke arahnya juga.

"Lino"

Lia melihat Lino berjalan terburu-buru ke arahnya.

"Kenapa Lin-aww sakit!"

Lino tidak mendengar perkataan Lia, dia terus menarik tangan Lia dengan kasar menuju rooftop fakultasnya.

"Wahh Bin ayo ikutin Bin"

Hyunjin menarik tangan Changbin untuk mengikuti Lino dari belakang, semua orang yang berada di sekitarnya menatap takut ke arah Lino.

Lino membuka pintu rooftop dan terututup lagi kemudian tubuh Lia dihempaskan dipintu dengan kedua tangan Lino yang mengunci dirinya.

"Kenapa si Lin?!"

"Lo ga denger? gue suruh lo jauhin adek gue!"

"Gamau!"

Lia menepis tangan Lino lalu memutar tubuhnya membuat Lino berada dibelakangnya, tangannya ingin menggapai knop pintu tetapi tidak jadi bahkan belum menyentuhnya.

"Awas! aku mau ke kelas!"

Ini lebih dari yang tadi, tubuh Lino menempel ke tubuh Lia membuat Lia sangat sulit untuk pergi.

"Lino apaan si awas!"

"Gue gamau tau, jauhin adek gue, Lia!"

"Kamu kenapa si? Aku salah apa sama kamu? Sampe-sampe kamu selalu marah sama aku? Gajelas tau!"

Lino mencengkram kedua pipi Lia, lagi.

"Lo susah banget di bilangin! apa susahnya jauhin Jisung?!"

Kedua tangan Lia menarik tangan Lino yang berada di pipinya.

"Kamu ga berhak larang aku!"

Lia mendorong tubuh Lino dengan kuat membuat Lino tidak menempel dengan dirinya, lagi.

"Sakit! Kenapa kasar banget si jadi cowo! Dasar brengsek!"

"Apa? Coba lo ulangin"

"Brengse-"

Lino membungkam bibir Lia dengan bibirnya, jelas Lia berontak dengan memukul-mukul tubuh Lino, tetapi kedua tangannya di tahan Lino, di pintu.

Brak

"Anjir kaget gue"

Changbin dan Hyunjin sedang menguping, sekarang mereka duduk di lantai dengan telinga yang menempel di pintu rooftop.

"Lino apain Lia? Ko gaada suaranya lagi?" Changbin.

"Udah cepetan kita ke fakultas Jisung"

Hyunjin menarik Changbin lagi untuk turun menuju fakultas Jisung.

Plak

Lia menampar pipi Lino dengan kuat.

"Dasar bajingan! Hiks... brengsek!"

Lia mengusap kasar bibirnya dengan tangannya tidak peduli jika bibirnya berdarah, setelah itu Lia mendorong tubuh Lino lagi dan langsung keluar sebelum Lino menariknya lagi.

"Jisung~"
.
.
.
.
.
Bersambung...

Not Bad 'Lee Minho'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang