Eps. 20

923 74 1
                                    

Lia mengagumi Jisung, dia berbeda dengan Lino.

Jika Lino akan meninggalkannya di ranjang, Jisung tidak.

Jika Lino akan bermain kasar, Jisung tidak.

Lino akan menggempurnya habis-habisan, Jisung tidak.

Lia mengusap wajah Jisung yang masih lebam dan lukanya yang mengering.

"Aku ragu Sung, aku ragu dengan Lino"

Lia tersenyum, air matanya kembali turun ketika melihat Jisung yang sangat damai, dia tahu ini salah seharusnya dia tidak menerima ajakan Jisung, seharusnya dia menampar Jisung dengan kuat, ya seharusnya.

Dengan kasar Lia menghapus air matanya lalu melirik jam yang ternyata jam 9 malam, Lia turun dari ranjang Jisung lalu keluar untuk mengambil P3K dan es batu.

Setelah dapat, Lia kembali ke kamar Jisung yang ternyata Jisung sudah duduk dengan selimut yang menutup pinggangnya, dadanya dibiarkan begitu saja.

"Kok bangun?"

Jisung hanya tersenyum lalu memberikan akses untuk Lia duduk.

"Lia, maaf aku kehilangan kontrol"

Lia melirik Jisung lalu kembali sibuk dengan es batu.

"Gamasalah, aku yang salah disini Sung"

"Tapi Li a-"

"Diam, aku mau obatin luka kamu"

Jisung mengangguk dan membiarkan Lia mengobati lukanya.

"Lia maaf"

"Jisung kita sama-sama salah udah jangan minta maaf terus oke? Aku gapapa"

Jisung semakin merasa bersalah sekarang.

"Setelah ini kamu balik tidur ya? aku mau ke kamar Lino untuk obatin lukanya"

Jisung mengangguk membuat Lia tersenyum.

"Sudah selesai"

Lia mencium luka-luka Jisung dan berakhir di bibir kecilnya.

"Aku kesana dulu ya?"

Jisung mengangguk dan melihat punggung Lia yang menuju pintu hingga tidak terlihat lagi.

"Maaf Lia"

Lia menaiki anak tangga menuju kamar Lino, setelah sampai Lia langsung masuk tanpa mengetuk pintu, senyumnya terpatri ketika melihat Lino duduk di ranjang.

"Aku pikir kamu tidur"

Lino menoleh, membiarkan Lia naik ke atas ranjang dan duduk di sampingnya.

"Sini aku obatin"

Lino memutar tubuhnya dan berhadapan dengan Lia, membuat Lia tersenyum sangat manis.

"Jangan senyum kaya gitu"

"Kenapa?"

"Setiap kamu tersenyum kaya gitu bikin aku makin ngerasa bersalah"

"Lino aku gamau bahas itu dul-"

"Gimana sama Jisung? apa dia kasar kaya aku?"

Lia diam, tangannya seketika lemas.

"Kamu dengar?"

"Ya, bahkan aku liat"

"Kamu marah?"

"Engga marah"

"Kenapa? Kamu harusnya marah sama aku Lin"

Lia menarik tangannya lalu menunduk, kali ini dia merasa bersalah karena Lino sampai tahu.

"Hey jangan menangis"

Lino menarik Lia kedalam pelukan.

"Lino maafin aku, aku sadar, aku paham dan bahkan aku sangat tahu bahwa ini salah tapi Lin jangan marahin Jisung"

Lia menangis di dalam pelukan Lino.

"Aku sakit Lia, aku sakit ngeliat kamu sama Jisung hiks..."

Lia semakin mengeratkan pelukannya setelah mendengar isakan Lino.

"Lino maaf hiks..."

"Kamu gasalah Li, aku yang salah disini hiks... kamu emang pantas dapat Jisung hiks..."

"Lino, jangan kaya gini"

Lia melepaskan pelukannya lalu menaruh peralatan obatannya di nakas dan duduk di pangkuan Lino.

"Aku lebih baik di sakitin sama kamu daripada kamu nangis kaya gini, a-aku gakuat kalo ngeliat kamu kaya gini, aku tau aku egois dan serakah bahkan aku nyakitin kamu lagi dengan cara selingkuh sama adik kamu sendiri..."

"... tapi Lin aku sama Jisung gaada hubungan apapun, ini kecelakaan dan kamu berhak hukum aku"

Lino menggeleng dalam tangisnya, dia memeluk Lia sangat erat menenggelamkan wajahnya di leher Lia.

"Gamau Li aku gamau nyakitin kamu, lagi!"

"Lino hukum aku, kamu sendiri yang bilang kalau ada yang sentuh aku, ka-kamu bakalan hukum aku"

Lino menggeleng lagi.

"Lia, kamu pilih aku atau Jisung?"

Lia mendorong bahu Lino membuat Lino bersandar di kepala ranjang.

"Kenapa? Kenapa nanya kaya gitu? Aku tetep pilih kamu Lin, aku mohon jangan kaya gini"

Lino kembali seperti dulu, rapuh.

"Lia aku gabisa kaya gini hiks... aku gamau nyakiin Jisung dan juga kamu"

"Lino aku mohon, jangan tinggalin aku"

Lia menaruh wajahnya di dada bidang Lino, dia sangat tahu apa maksud Lino. Dia harus memilih Jisung tetapi hatinya menolak akan hal itu, dia sadar bahwa hatinya bersama Lino bukan bersama Jisung dan Lia sangat tahu kalau dia hanya sebatas kagum dengan Jisung.

"Aku cinta sama kamu Lin"
.
.
.
.
.
Bersambung...

Not Bad 'Lee Minho'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang