Apesta

421 66 25
                                    

Jangan lupa vote.

     Ingin rasanya aku mengumpat, memandangi betapa padatnya lalu lintas di ibu kota ini. Sampai sampai aku berangan-angan untuk pindah saja dari negara ini sangking kesal nya. Bukan tanpa alasan, masalahnya aku malas untuk menghadapi atasanku apabila terlambat. Aku terus menekankan klakson sepeda motor ku, dan sudah berusaha menyelip mobil mobil besar ini, tapi tampaknya kemacetan panjang ini seperti mengejek ku, yang tidak memiliki ujung.

Aku lelah, dan seakan matahari mendukung keadaanku dengan begitu lantang nya memberikan sengatan panas yang luar biasa. Di tambah lagi di depan sana ada segerombolan polisi yang sedang melakukan pekerjaannya. Apa lagi kalo bukan menilang para pengendara yang tidak mematuhi lalu lintas. Bukan masalah bagiku karena aku membawa semua surat-surat dan memakai perlengkapan yang sesuai aturan. Tapi yang membuatku kesal karena ada razia dadakan ini yang membuat kemacetan membludak.

" Selamat pagi mbak, boleh saya liat surat surat nya?" Tanya bapak polisi yang menghentikan sepeda motor ku.

Dengan rasa percaya diri, aku mencari keberadaan dompet ku. Tapi tunggu dulu, dimana aku menaruh dompet kesayangan ku itu. Ohh tuhan jangan katakan tertinggal di kosan. Tenang Hana tenang. Aku cek saku dan jok, siapa tau aku lupa menaruhnya. Dan nihil, tidak kutemukan dompetku. Sial, seperti nya ini hari kesialan ku.

....

   Namaku Hana Oktaviani, aku bekerja di sebuah perusahaan media percetakan yang berada di pusat kota jakarta. Aku suka sekali dengan novel, apalagi novel fantasi. Menurut ku para penulis cerita fantasi itu memiliki otak yang pintar, karena mereka di haruskan berimajinasi liar lalu menuangkannya ke dalam tulisan dengan kalimat yang cukup menakjupkan.
    
Contohnya saja yang sudah ku baca novel harry Potter, twilight saga, percy jackson and Olympians dan masih banyak lagi cerita fantasi yang menakjubkan lainnya. Aku mengoleksi setiap novel fantasi tersebut, dan genre Romance juga aku menyukainya. Tak hanya dari mancanegara, tapi novel fantasi Indonesiapun aku menyukai nya, seperti cerita shadow kiss yang di tulis oleh kak fara, penulis yang sama dengan novel SIN. Sungguh aku mengagumi setiap karya yang dia ciptakan. Entahlah aku akan membaca setiap karya seseorang kalau sudah jatuhnya pada autornya, bukan berarti aku menyukai kak fara dengan artian aku suka ataupun cinta, aku masih waras dan aku sangat menyukai makhluk cogan. Aku hanya menyukai cara mereka menulis, dan dari segi gaya penulisan mereka.

Kembali lagi pada pekerjaan ku, PT Angkasa Media Pratama adalah perusahaan percetakan yang bernaung di bawah kelompok BISNIS INDONESIA, penerbit harian ekonomi nomor satu di Indonesia. Perusahaan ini menyediakan berbagai macam jasa percetakan menggunakan mesin web dan printer komersial. Layanan utama kami meliputi cetak novel, cetak koran/surat kabar, cetak tabloid, cetak majalah, cetak brosur, cetak kalender, cetak board sheet, cetak buku, dan lain sebagainya.
 
Bagian ku sebagai editor untuk novel-novel yang siap di luncurkan. Atau dalam artian aku lah yang menyempurnakan setiap bagian-bagian cerita sebelum di cetak dan akan di baca oleh masyarakat luas.

Dulu aku bercita-cita menjadi seorang penulis yang terkenal, maksudku bukan dengan ketenaran atau wajahku berada di televisi, tapi karya ku lah yang dikenal oleh masyarakat luas. Tapi mungkin tuhan berkehendak lain. Dengan menjadi kan ku seorang editor, tapi aku bersyukur. Setidaknya aku juga ikut berperan dalam menulis novel yah walaupun bukan sepenuhnya hasil pemikiranku.

Tetapi aku tidak memiliki alasan untuk tidak gelisah, pasalnya pagi tadi sungguh kesialan ku. Dengan bangun kesiangan, ah itu semua gara-gara teman kos an ku yang mengadakan pesta lajang, sampai sampai lupa waktu. Ditambah lagi kemacetan dan ditilang polisi, sungguh keajaiban yang luar biasa. Dab akibatnya siang nanti aku di suruh atasan ku menghadap padanya, double shit. Aku harus menyiapkan kuping yang tebal dan hati yang tegar.

    " Yok han ngantin, laper banget nih" Ajak fanda, teman sesama editor yang tempat duduk nya persis di sebelah bilik kerja ku.

  "Duluan aja fan, mau menghadap tuan ratu." Ucap ku dengan lesu.

   " Wah kayaknya mau dapet hadiah besar nih" Ucap fanda dengan cekikikan melihat raut muka ku.

Aku tak menggubris ucapan nya, aku lebih memilih menuju ruangan atasan ku, agar tidak menambah masalah lagi. Sudah cukup pagi tadi jadi kesialan ku jangan menambah memperburuk nya.

Aku mengetuk pelan pintu ruangan atasan ku yang sering di sebut tuan ratu atau mamih. Bukan tanpa alasan, nama lengkap nya Ratu Larasati, tapi aku dan teman temanku lebih suka memanggilnya tuan ratu, apabila sedang kesal dan mendapatkan masalah seperti ku ini. Dan mamih, karena dia sudah kami anggap sebagai ibu di tim kami. Tapi walaupun sering di panggil tuan ratu, tapi beliau seseorang yang baik , suka bergurau dan ramah tamah walau sedikit cerewet si, maklum ibu ibu.

Tok tok tok...

   "Silakan masuk han" Suara bu ratu menginstruksikan untuk masuk. Padahal aku belum bersuara dan seperti nya bu ratu belum melihat ke arahku, bagaimana dia bisa tau kalo itu aku. Ya sudah lah dia memang pintar menebak.

   "Selamat siang bu ratu" Sapa ku dengan senyuman termanis yang aku miliki, agar bu ratu membebaskan ku dari hukumannya.

Dia tidak menyukai karyawan yang datang terlambat. Mau alasannya selogis apapun, bu ratu akan membaliknya dan dia selalu menang. Oh ayolah, dimana pun atasan selalu benar bukan.

   "Duduk dulu han" Lagi lagi intruksi bu ratu, tanpa melihat ke arahku, karena dirinya yang masih fokus dengan dokumen dokumen yang ada di genggaman nya.

Akupun hanya patuh, dan duduk di sofa dekat pintu. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya bu ratu merapikan dokumen-dokumennya. Dan beranjak bergabung dengan ku di sofa. Aku sedikit cemas melihat senyuman manis di bibirnya. Bukan apa apa, rasanya menakutkan ketika orang marah malah dia tersenyum begitu manis. Aku lebih suka dia marah, yah walaupun dia tidak pernah marah hanya saja memberikan nasehat nasehatnya. Seperti layaknya seorang ibu yang memberikan ceramahnya kepada anak nya, yah bagi kami bu ratu sudah seperti ibu kedua bagi tim kami.

    "Oke Hana, saya akan to the point saja." Ucapnya lembut, dengan tatapan mata yang hangat. Mungkin ini yang membuat para karyawan betah, karena beliau yang rama tamah. Tapi entahlah aku merasa ada yang aneh.

     " Begini, saya mau menawarkan pekerjaan besar untuk kamu. Mungkin ini cukup sulit, tapi seperti nya saya sudah tepat memberikan pekerjaan ini untuk mu."

Perkataan bu ratu membuat perasaan aneh ku semakin kuat. Kenapa di beri pekerjaan bukannya di beri hukuman, tapi aku masih sayang dengan pekerjaanku, jadi aku akan menuruti apapun yang diminta ibu ratu ku ini.

    " Pekerjaan apa bu? Bukan kah saya masih terlibat dalam pembuatan novel 'Dia Ameera'. Bahkan novel itu masih setengah penggarapan." Ucapanku lancar sesuai kondisi ku saat ini.

Memang aku sedang menggarap cerita 'Dia Ameera' yang menjadi best seller di aplikasi wattpad. Penulis nya pun masih memberikan sebagian cerita karena ada yang perlu dirubah nya.

     "Ini pekerjaan yang lebih besar lagi han, dan mungkin akan membawamu ke sukses an. Dan soal novel yang masih kamu garap, lemparkan saja kepada fanda atau si mei. Sepertinya mereka sudah selesai dari novel sebelumnya." Ucap bu ratu cukup meyakinkan.

    "Memang pekerjaan apa bu, sampai ibu sangat yakin memilih saya untuk mengerjakannya." Tanyakui penasaran, sebenarnya apa project yang bu ratu tawarkan, sungguh membingungkan.

     " Ga aneh aneh kok han. Kamu cuma bantu salah satu penulis yang cukup terkenal, untuk menyelesaikan karya nya. Bisa kan han?" Kata bu ratu sambil memegang tanganku yang berada di pangkuan.
'Ah paling bantu nyelesain novel, tapi mengapa bu ratu bilang pekerjaan yang cukup sulit dan besar'

Aku merasakan sapuan halus di tanganku, seolah olah meyakinkan ku untuk menerima tawaran yang di ajukan oleh beliau. Lagipula tak ada ada lagi alasan untuk menolak, dan akupun tak enak hat jika menolak keinginan bu ratu.

    "Jadi bagaimana han? Mau tidak?" Panggilan sekali lagi dari bu ratu menyadarkanku dari lamunan.

  "Iya bu, aku mau kok" Balas ku langsung di sambut pelukan hangat darinya. Sekilas aku melihat seringai kecil di sudut bibirnya, tapi yasudahlah apapun pekerjaan itu kalo bersangkutan dengan novel pasti aku akan menerimanya.

...

APESTA terjemahan dari kata menyebalkan, dari bahasa spanyol.

Jangan lupa vote:)

Annoying LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang