är fortfarande

79 27 3
                                    

Jangan lupa Vote dan komen:)

Happy Reading ❤

   " Apa ghost writer. Aa_apa maksudmu?" Tanyaku gagap tak mengerti apa yang dia maksud kan.

  " Ghost writer, kamu akan membantuku mengerjakan tulisanku. Bukan seperti tugasmu sebagai editor yang hanya menyempurnakan novel yang telah jadi. Tetapi ini dari mulai dari awal penulisan." Jawabannya sangat enteng.

...

Mengingat kejadian tadi hanya akan membuatku kesal. Entahlah sepertinya akhir-akhir ini sering sekali kesal terhadap orang, apalagi orang seperti Keano ini. Ah aku baru tau kalau namanya Keano, cukup bagus.

Ketika masuk jam istirahat, akupun bergegas merapikan mejaku. Fanda telah menunggu di pintu keluar. Kita biasa ke kantin bersama, atau keluar untuk sekedar beli makanan karena terlalu bosan di kantin kantor. Biasanya waktu habia gajian, maklum masih hedon.

Ketika hendak menghampiri Fanda, notif di ponsel ku berdering menandakan ada pesan masuk.

+6281944xxx

Aku tunggu di parkiran, kita akan memulai menulis

Keano


Bagaimana dia tau nomor kontak ku. Ah mungkin saja dia tau dari Bu Ratu. Mereka kan bersekongkol. Mengingat kejadian tadi membuatku muak rasanya.

Lagi-lagi dia menyuruhku. Aku tak mau di atur olehnya, memangnya dia siapa. Aku memang sudah menandatangani kontrak tersebut, tetapi menurutku itu jebakan. Ah sudahlah memikirkannya membuatku pusing.

Aku lebih menghampiri Fanda untuk ikut bergabung dengannya ke kantin, bersama rekan kerjaku lainnya. Aku tidak peduli dengan pria menyebalkan itu, memangnya dia siapa.

Ketika memasuki lift, ponselku berbunyi. Aku sudah tau, pasti itu Keano. Dan benar bukan tebakanku. Aku cukup terkejut dengan isi pesan yang dia kirimkan.

Pria menyebalkan

Cepat datang ke parkiran, atau aku akan mengadukan kepada atasanmu. Bahwa kau lalai dalam bekerja.

Apa maksudnya lalai dalam bekerja. Bahkan bekerja dengannya saja belum pernah. Sangat menyebalkan, dengan membawa-bawa atasanku,cihh. Mau tak mau aku menuju tempat parkiran yang dia maksdukan.

Aku menemukannya, dia sedang bersandar di cup mobil range rover sport bagian depan. Dengan tangannya yang masih sibuk dengan ponsel berlogo buah digigit. Pakaiannya masih sama seperti tadi. Dengan pakaian 3 potong, yang tampak mempesona ketimbang pertama kali bertemu dengannya. Dia tampak rapi dan terlihat lebih dewasa saat memakai itu. Apalagi rambutnya disisir kebelakang dan oleskan pomade agar terlihat lebih rapi. Bukan seperti kemarin, rambutnya berantakan karena habis tidur. Tapi, juga cukup mempesona dan seksi. Sadarlah Hana, dia pria yang menyebalkan.

  "Lama sekali tuan putri" Ucapnya senyum menyindir yang ditunjukkan kepadaku.

  "Ah, tadi aku ke toilet dulu." Jawabku mengelak.

   " Aku tidak menerima alasan, ayo masuk."

Aku hanya menuruti apa yang dia ucapkan. Lalu duduk dan memasang safety belt. Dengan menyilangkan kedua tangan di depan dada. Aku harus terlihat tidak peduli dengannya. Tapi mata seakan membohongi diriku sendiri. Mata ini selalu mencuri lirikan kepada pria yang duduk di sampingku, lebih tepatnya sedang menyetir.

Dengan tubuhnya yang atletis dan kekar, mungkin dia sering olahraga jadi wajar kalau tubuhnya bagus. Tiga kancing teratasnya sengaja dilepas, dan menampakan sedikit dada bidangnya yang keras. Kurasa cuaca di ibu kota semakin panas, apalagi berada di dekat pria ini. Rasanya tubuhku terbakar.

Annoying LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang