Annorlunda

37 8 5
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen.

Aku merasa iri dengan makhluk lucu yang berada digendongan Keano. Pasalnya, baru aja mereka menginjakkan kaki di Apartemen pria itu, anjing jenis pudel tersebut menyambutnya dengan meminta digendong oleh sang majikan. Dengan lari ke arah majikannya dan menggosokkan bulunya yang halus ke kaki Keano.

Keanopun dengan senang hati membawa vivi-nama anjing tersebut- kedalam pelukan hangatnya. Sesekali mencium lembut anjing digendongannya itu. Dan dengan manjanya vivi bersender di dada bidang Keano.
  
   'Dasar Anjing'

Batin ku tersenyum sinis kepada vivi. Seperti paham dengan isi hatiku, anjing itu dengan muka menyebalkan seperti pemiliknya menjulurkan lidah kearah ku. Dan meminta ciuman dari sang majikan. Sungguh anjing yang menyebalkan.

Hatiku seketika menghangatkan ketika Keano memberi vitamin hewan pada vivi, dan terus mengusap kepala pudel itu. Vivi memang tengah sakit demam. Dari binar matanya saja sudah ditebak kalo anjing ini kurang sehat.

Dengan hati-hati Keano membawa Vivi, ke tempat tidur nya. Tampakknya anjing itu tertidur setelah meminum vitamin yang di berikan oleh Keano.

   "Ayo Han, lanjutin nulisnya. Kamu ke depan dulu aja, aku mau ngambil berkas"

Akupun mengikuti intruksi dari Keano, lalu melangkahkan kaki nya menuju sofa panjang yang empuk itu. Dan menyiapkan perlengkapan untuk menulis.

Tak lama Keano datang membawa tumpukan berkas, dan buku catatan. Banyak memo yang tertempel di buku catatan itu. Terdapat 3 buku yang Keano bawa, dan sepertinya itu buku catatan semua.

   "Oh ya, aku sampai lupa menawarkan kamu minuman Han. Mau minum apa"

   "Tidak usah repot-repot Key. Nanti aku ambil sendiri aja. Toh kamu sibuk dengan tumpukan berkas ini"

    "Itu maksudku, tolong ambilkan minuman di freezer. Jus jeruk, dan ada cemilan juga. Ambil yang kau suka Han"

Aku hanya memutar bola mataku malas. Dia hanya basa basi menawariku. Bahkan sekarang menyuruhku untuk mengambilkan semua yang diucapkannya. Tenggorokanku sudah kering karena tadi sempat terkena macet. Pasti Keano pun sama, apalagi tadi dia yang menyetir.

Dengan perasaan ingin memaki Keano, akupun mengambil minuman dingin itu, dan bebeapa cemilan berupa snack. Lalu ku hidangkan di meja yang sama untuk meletakan laptop kesayanganku. Layaknya pemilik rumah yang sedang  menjamu tamunya. Tapi kali ini terbalik, tamu yang menjamu pemiliknya.
Tapi tampakknya aku salah, kalau Keano kehausan. Jus jeruk didepannya saja tidak Ia sentuh. Keano lebih fokus ke arah berkas yang sedang Ia baca.

    "Ini berkas apa Key?" Tanyaku penasaran.

    "Berkas yang ditinggalkan Ghost Writerku, saat menulis novel kemarin."

    "Jadi sebelumnya kau sudah sering memakai jasa seperti ini."

    " Ya, hampir separuh karyaku dibantu oleh Ghost Writer. Tapi karyaku yang pertama, itu real dari diriku sendiri."

Inginku menanyakan lebih lanjut, karena memang sedang membahas masalah ini. Mungkin saja Keano akan memberi alasan kenapa sepintar dirinya masih membutuhkan bantuan menulis dari orang lain. Tapi sebelum itu, ia terlebih dahulu memberikan 3 buku catatan dengan memo yang tertempel di atasnya.

Dahiku mengernyit tidak faham, ketika Keano menyodorkan 3 buku catatan itu. Aku sedikit membaca memo yang dituliskan diatasnya.

'Halaman 135 paragraf ke tiga masih ada beberapa typo, dan penggunaan bahasa kurang tepat'
'Halaman selanjutnya 245'
'Halaman selanjutnya 345, konflik'

Dan masih banyak sekali memo yang berisi tentang penulisan novel. Apakah ini dibuat oleh Ghost Writer lamanya. Tapi untuk apa. Aku masih dibuat bingung oleh 3 buku catatan itu. Lalu Keano menjelaskan.

   "Sebelumnya, Ghost Writerku lah yang berperan aktif dalam pembuatan setiap novel sebelumnya. Tapi kali ini aku juga ingin berperan dalam pembuatannya. Jadi kau yang harus mengingatkan ku dengan memo itu. Dan sekarang kau bukan Ghost Writerku, melainkan asistenku pribadi ku"

......


Annorlunda (Bahasa Swedia) yang artinya berbeda

Annoying LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang