•2

11.5K 300 4
                                    

••••

Untuk saat ini Amanda masih tidak mau memberitahukan tentang kehamilannya kepada semua orang termasuk pada seseorang yang akan menjadi ayah untuk anaknya kelak, demi apapun Amanda tidaklah berani untuk memulai pembicaraannya dari mana, dia benar-benar bingung...apakah dia harus pergi dari mereka? Entahlah Amanda sendiri masih mempertimbangkannya.

"Manda kamu beneran nggak pa-pa kan? Emang kamu makan apa sih sampe parah gini?"

"Aku enggak makan apa-apa," cuman aku lagi hamil makannya aku muntah-muntah," lanjutnya dalam hati, ingin rasanya Amanda menangis kedalam pelukan sahabatnya ini menyalurkan kesedihan yang ia pendam sendiri tapi dia benar-benar tidak berani untuk bercerita.


"Oh iya tadi bu Dian nanyain kamu"

" Terus kamu bilang apa?"

" Aku bilang kalau kamu lagi sakit"

"Emang nya ada apa kok bu Dian tiba-tiba nanyain aku ya?"

"Kurang tau, mungkin ada yang mau dia omongin kali"

"Ohh gitu, eh aku sampai lupa kamu mau minum apa?" Amanda menawarkan minuman pada Lea, supaya nanti tidak membuat tenggorokan nya kering karena banyak ngobrol.

"Apa aja yang manis-manis kayak orang yang lagi ngomongnya, heheheh"

"Maju deh percaya dirinya keluar," Amanda cuman geleng-geleng kan kepalanya, karena sahabat nya ini suka sekali bikin dia tersenyum kembali. " Yaudah tunggu sebentar ya biar aku bikinin dulu"

" Emang gak apa-apa ya, kan kamu lagi kurang enak badan? "

" Yaelah kayak sama siapa aja, yaudah tunggu bentaran ya "

" Oke deh, makasih ya. "

" Iya iya. " pergi meninggalkan Lea

Beberapa menit berlalu Amanda telah selesai membuat minuman untuk dia hidangkan kepada sahabat nya.

" Akhirnya minuman datang juga, udah haus banget nih dari tadi, hehehe," tanpa tahu malu dia hanya menyengir kuda, dan dia pun mengambil alih nampan yang tadinya berada ditangan Amanda kini sudah berpindah ditangannya, ada-ada saja kelakuan sahabatnya yang satu ini.

" Oh iya, ngomong-ngomong kita jarang banget refresing nih gimana kalau kita jalan-jalan ke mall sambil cuci mata gitu," menaik turunkan alisnya

" Nggak ah lagi males kemana-mana nih"

" Ayo dong Nda besok kan libur ini, jarang-jarangkan loh kita refreshing bareng?" memohon supaya Amanda ikut bersamanya

" Yaudah deh terserah" Amanda hanya pasrah, jika Lea meminta apapun mau tidak mau dia harus turutin kalau nggak pasti dia akan terus-menerus memaksanya

" Aaaa makin sayang deh sama sahabat ku ini," reflek dia langsung memeluk tubuh Amanda yang kini sedang hamil tiga minggu.

"Yaudah nggak usah gini juga kali," Amanda melepaskan pelukannya dengan Lea

" Oke berarti kita deal ya besok?" mengulurkan tangan nya kepada Amanda untuk persetujuan, dan Amanda pun menjabat tangan tersebut.

" Iya deal"

Mereka telah bersepakat untuk pergi jalan-jalan besok, memang benar sekarang mereka jarang buat luangin waktu untuk sekedar refreshing atau semacam nya dikarenakan mereka sering dikasih tugas numpuk oleh sang guru, mengesalkan bukan? Tapi mau bagaimana juga ini demi masa depan mereka.

Keesokan harinya Amanda dan Lea berangkat pergi ke mall hanya sekedar menghilangkan stress dari tugas-tugas yang mumet itu, Amanda sebenarnya masih sedikit pusing dan merasa mual pastinya, tapi dia bisa menahan semuanya hanya untuk menemani sahabatnya ini.

" Nda kamu nggak pa-pa kan, sedari tadi aku perhatian kayak nya kamu masih sakit deh?"

" Apaansi aku udah baikan kali, masa mau sakit mulu"

" Nggak, kamu nggak baik-baik aja itu buktinya bibir kamu pucet kek gitu"

" Beneran deh Lea aku nggak pa-pa, kamu enggak usah khawatir"

" Beneran nih? " tanya nya lagi

" Iya bener " meyakinkan pertanyaan sahabatnya yang sedang khawatir " yaudah ah lanjut lagi jalannya"

Amanda dan Lea masih berada di dalam mall untuk sekedar mencari barang, entahlah mereka masih bingung mau membeli apa.

Hari semakin sore dan mereka masih belum pulang sehabis dari mall, jujur saja saat ini Amanda sudah tidak kuat lagi untuk jalan sebab dari tadi dia hanya bolak balik sana sini untuk menemani sahabatnya, semakin Amanda menahan untuk kuat malah sebaliknya pandangan pun sudah tidak jelas dan alhasil Amanda jatuh pingsan.

" Astaga amanda! Aduh gimana nih nggak ada orang lagi" Lea panik karena sahabatnya ini jatuh pingsan, dia celingak-celinguk kanan kiri untuk meminta bantuan tapi sayang nya tempat tersebut tidak ada satu orang pun selain dia dan Amanda.

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN COMMENT supaya author lebih semangat lagi untuk nerusin part selanjutnya...terimakasih😊

••••

My little prince [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang