•17

5.6K 146 4
                                    

••••


" Lagi apa endap-endap begitu mas? Mau maling ya? "

Belum sempat untuk memastikan Aslan dikagetkan oleh seorang pekerja disupermarket yang sedang menaruh semua barang ditempat rak belanjaan yang sudah kosong.

Dengan dituduh seperti itu jelas sudah Aslan tidak terima dikatai maling begitu oleh pekerja supermarket. Kan tujuan nya seperti itu adalah, supaya dia bisa memastikan benar atau salahnya. Tapi itu semua kacau balau karena orang itu mengganggu nya.

" Enak aja lo bilang gue maling. Masa ada maling ganteng ke gue, gak ada kan? " ucapnya tidak terima

" Terus kalo nggak maling, itu lagi apa ngendap-ngendap begitu kayak orang yang mencurigakan aja? " tanya nya lagi

" Emang apa salah nya? Terserah gue dong mau apa juga, kan gue disini pembeli. " ujarnya tidak mau kalah

Amanda dan Lea yang mendengar keributan itu langsung sadar kalo itu adalah suara nya Aslan yang sedang adu mulut dengan seseorang laki-laki yang memakai baju sama seperti pekerja sepermarket lainnya.

Amanda tau betul kalau Aslan akan berusaha untuk memergoki Dirinya dan Lea yang sedari tadi sedang bertengkar. Kesempatan besar untuk dirinya pergi dari sini karena dia tidak ingin bertemu kembali dan bertatap muka dengan yang sudah merusak masa depannya.

" Ayo Le kita pergi sekarang, sebelum nanti Aslan tau kalo kita ada disini. " ucapnya menarik tangan Lea pelan

Lea yang tau Amanda seperti itu hanya bisa diam tidak menjawab, karena tidak mau kena semprot untuk kedua kalinya.


Namun saat Amanda menarik tangan Lea. Amanda menabrak seseorang perempuan yang tadi bersama Aslan ditempat kasir.

" ADUH.. hati-hati dong kalo jalan tuh mbak, untung saya nggak jatoh." rintih Ara pada Amanda yang menabraknya

Dengan replek Amanda meminta maap dan terus melanjutkan jalan nya karena untuk menjauh dari Aslan.

" Maap banget mbak, soalnya saya lagi buru-buru. Kalo begitu saya harus pergi, sekali lagi saya minta maap karena udah nabrak mbak nya. Saya permisi. " pamit Amanda pada Ara

Karena Ara tidak mau mempermasalahkan nya jadi dia hanya mengIYAkan saja apa kata Amanda tadi. Karena yang terpenting dia ingin menemui sepupunya yang sedang beradu mulut.

Jika tidak segera diselsaikan maka masalahnya akan semakin runyam nantinya. Dengan sedikit emosi Ara menarik baju Aslan kuat-kuat setelah sampai dihadapan nya.

Bagaimana Ara tidak marah, karena Aslan selalu tidak mau menurut jika itu bukan sama mamah nya.

" Lo apa-apan sih bikin ribut aja? " tanya Ara kasal

" Lah napa gue yang disalahin. Noh dia yang mulai, segala ngatain gue maling. Masa orang seganteng gue maling sih. Kan nggak banget " ucapnya tidak mau kalah

" Nih mbak biar saya jelasin. Dia itu tadi kayak maling, ngendap-ngandap gitu. Jadi saya pikir dia beneran maling. Eh ternyata bukan, dengan hormat saya benar-benar minta maap telah nuduh kalo dia maling. " jelasnya pada Ara

" Udah gak apa-apa mas. Dia juga yang salah sih karena udah endap-endap kayak maling, dan atas nama sepupu saya. Saya minta maap ya. " tuturnya

" Saya juga minta maap sebesar-besarnya karena udah nuduh yang enggak-enggak. " permintaan maap untuk Aslan pun terlontarkan dari mulut perkerja itu

" Iya saya maapin. " ucapnya terlalu malas untuk mengatakan semua itu

" Yaudah kalo begitu saya berdua pergi dulu mas. " berjalan menjauh dari sana sambil menarik baju Aslan tanpa ampun

" Heh koplak. Jangan tarik baju gue, nantinya melar woyy. " ucapnya tidak terima

" Bodo amat. " jawabnya singkat

••••

Dengan hati yang tidak enak Amanda jadi selalu terhantui oleh bayang-bayang muka Aslan terus menerus. Walaupun coba melupakan nya dia malah semakin susah saja.

Baru saja dirinya sudah melupakan nya, tapi dengan gampangnya dia muncul kembali walaupun tidak bertatap muka dengan Amanda langsung.

" Udah Nda jangan dipikirin. " saran Lea pada Amanda

" Tapi dia mau ngapain ya ke Bandung, apa jangan-jangan.... Ah udahlah nggak mungkin juga. " mencoba untuk berpikir positif

" Jangan-jangan apa Nda? " tanyanya masih penasaran

" Udahlah lupain aja. "  ucapnya tidak mau membahas soal Aslan lagi

Kini Amanda dan Lea telah sampai dikostan nya beberapa menit lalu. Amanda merasa sedikit lelah karena tadi sempat lari-lari dari supermarket ke tempat kostan.

Untung saja supermarket nya tidak terlalu jauh dari kost yang mereka tempati sekarang, jadi dia merasa lebih tenang akan kandungan nya. Karena jika terlalu kecapean akan tidak baik bagi kandungan nya nanti.

Seperti minggu lalu Amanda merasakan keram lagi di perutnya karena terlalu kecapean gara-gara bekerja terlalu keras dan juga sekaligus mengurus anak mang dadang yang selalu main di kostan nya, tapi walaupun begitu Amanda merasa sangat beruntung karena disayangi oleh orang-orang disekitarnya walau keadaan dirinya hamil diluar nikah.













Jangan lupa vote dan comment juga yaa

Sampai jumpa di part selanjutnya👋

My little prince [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang