•3

9.8K 280 4
                                    

••••

Setelah beberapa jam Amanda tidak sadar kan diri..kini dirinya telah siuman, Lea yang senang hati membawa Amanda kerumah sakit walaupun sedikit agak kesusahan karena dia harus membawanya sendiri.

Ingin rasanya Lea menangis melihat sahabatnya yang kini sedang hamil muda, Dia tidak tahu siapa yang menghamili nya. Yang Lea tau Amanda adalah gadis baik-baik dia tidak pernah melakukan hal tersebut. Malang sekali nasib nya sampai hamil diluar nikah, walau begitu dia harus selalu berada di dekat Amanda mau susah ataupun senang.

" Nda kamu masih pusing gak?" tanyanya kepada Amanda setelah dia melihat bahwa sahabatnya telah siuman, dan yang ditanya pun cuman menggelengkan kepala.

" Yaudah kamu sekarang istirahat aja dulu, biar nantinya agak enakan," ingin sekali Lea bicara dan ingin tau mengapa Amanda bisa hamil, tapi itu semua dia sembunyikan dulu karena yang ia ingin kan sahabatnya ini sembuh.

" Makasih ya Lea, udah mau bawa aku kerumah sakit," Lea mengangguk dan tersenyum

" Santai kali, kayak ke siapa aja"

Setelah berbincang-bincang dengan Amanda, Lea baru saja akan beranjak keluar sebentar dari ruang inap Amanda karena dia merasa perutnya belum ke isi makanan sedari tadi dia menjaga Amanda. Namun justru Amanda mencekal pergelangan tangan Lea begitu kuat, sampai sang empu pun mendudukan kembali bokong nya

" Ada apa Nda?" tanya Lea

" Kamu mau kemana?" Amanda justru balik tanya

" Oh sebentar ya aku mau beli makanan, soalnya aku laper," jawab Lea lembut.

" Sebentar dulu, apa aku boleh ngomong sesuatu?"  Amanda masih merasa ragu mau bicara jujur pada Lea takut nantinya dia menjauh.

" Mau ngomong apa Nda?" dari raut wajah Amanda, Lea sudah menebak sahabatnya ini mau bilang apa namun dia pura-pura belum tau saja.

" Hmm..mmm... Tapi kamu janji nggak akan tinggalin aku sendirian"

"Iya, mau ngomong apa Amanda sahabatkuuuu~?" Lea menggenggam tangan Amanda, supaya dia bisa bicara lebih tenang.

" Tapi beneran ya kamu nggak akan jauhin aku atau ninggalin aku sendirian setelah tau apa yang aku omongin?"

" Iyaa aku janji" Lae mengulurkan jari kelingkingnya pertanda dia berjanji.

" se-se-sebenar nya a-aku" tiba-tiba dia menjadi gugup untuk bicara. " ak-aku..hamil Lea" tangis Amanda pun pecah setelah mengucapkan kalimat itu, dengan sigap Lea langsung memeluk Amanda sambil nangis, dia juga tidak kuasa untuk tidak menangis melihat sahabatnya hancur dan Lea juga merasakan apa yang sekarang Amanda rasakan.

" Iya sebenarnya aku juga udah tau kok tadi dari dokter sebelum kamu sadar dari pingsan, jujur aja aku sebenarnya juga kaget kalau kamu itu lagi hamil. Tapi gimana ceritanya sih sampai jadi kek gini?" tanyanya penasaran.

Flash back on

Menampakan seorang gadis cantik berpakaian rapi namun agaknya sedikit terbuka dibagian dada dengan berpoleskan make-up ringan. Dia sendirian menunggu sahabatnya datang, namun sudah setengah jam dia menunggu namun rupanya sahabatnya ini belum terlihat batang hidungnya. Sudah dichat berkali-kali nggak dibales, ditelepon gak aktif.
" maunya apa sih lea ini, katanya bentar lagi datang tapi mana udah setengah jam lebih belum datang juga," gerutu Amanda

Dari kejauhan ada yang terus memperhatikan gerak gerik Amanda. Dia yang merasa diperhatikan sedari tadi merasa risih, karena tatapannya itu membuat Amanda takut.

Dengan perlahan laki-laki tersebut pun mendekat ke tempat dimana Amanda duduk. Amanda yang sudah sangat was-was dari tadi pun mencoba untuk tetap tenang.

Sudah tepat dimana lelaki itu berada dihadapan Amanda, dan disaat itu juga Amanda bergetar hebat karena dia sangat ketakutan dengan orang yang sedang terpengaruh oleh alkohol.

" kenalin gue Aslan." sambil mengulurkan tangannya, dengan ragu Amanda pun menjabat uluran tangan orang yang bernama kan Aslan ini.

" O-oh i-iya salam kenal, aku Amanda.." jawab Amanda gemetar ketakutan.

" mau bantuin gue gak?" tanyanya pada amanda.

" bantuin apa ya kak??" Tanya balik Amanda

" tolong bantuin gue ambilin sesuatu dari gudang..."

" Lo mau kan bantuin gue, kalau lo mau ayo ikut gue" belum Amanda menjawab namun Aslan sudah terlebih dahulu menarik tangannya.

Kini dimana mereka berdua telah berada di dalam sebuah gudang yang cuman berisikan barang-barang yang sudah tidak terpakai.

" kak kok pintunya ditutup sih?"  ucapnya kepada Aslan

" ya nggak pa-pa, emang kenapa... Kamu takut?"  mendekati Amanda perlahan, dengan wajah yang menyeramkan

" kak... Kakak mau ngapain, jangan coba berani macem-macem!!" mundur perlahan untuk menjauh darinya, namun seperti nya Aslan malah semakin mendekat.

" Kak aku mohon jangan mendekat"  ucapnya ketakutan, namun tidak Aslan dengarkan. Dia hanya mau mencobanya saja(?)

" enggak usah takut gitu dong, santai aja jangan tegang." mengelus pipi Amanda sambil menyeringai di wajahnya.

" Kak aku mohon.. Jangan lakuin itu" Amanda memohon kepada Aslan dengan air mata yang sudah mengalir sedari tadi.

"Shuuttt....jangan nangis dong aku kan gak ngapa-ngapain, tapi aku cuma mau kamu"  menerapkan tangannya dibibir Amanda supaya yang berada dihadapannya ini tidak terus menangis.

Amanda mencoba untuk memberontak tapi sayang nya dia tidak sekuat Aslan yang sudah siap untuk meluncurkan aksinya.

Amanda harap akan ada orang lewat tau pun apa, namun sepertinya itu semua tidak akan mungkin, dikarenakan gudang sekolah ke halaman utama lumayan jauh. disaat itu pula kejadian tidak Amanda inginkan terjadi.

Maap ya kalau ceritanya kepanjangan ataupun ada yang kurang🙏

JANGAN LUPA UNTUK COMMENT DAN VOTENYA.
Karena itu semua sangat berarti bagiKu😊

My little prince [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang