17. Hanya Sedikit Terlambat

291 27 7
                                    

"...bagaimana jika ternyata selama ini seseorang yang hatinya kamu jaga tidak membalasmu dengan bersetia? apakah kamu akan tetap mencintainya? tetap bertahan meski tahu akan berakhir perih? atau memilih berhenti hanya melihat dan membekaskan luka, jika kau mengharuskan memilih, maka apa pilihanmu? Aku hanya takut."

Setelah Baek Kyung mengungkapkan apa yang ia rasakan, ia bergegas pergi meninggalkan ruangan Dan Oh. Kini Dan Oh terhening seketika. Dia terlihat bingung dengan situasi ini. Sontak, membuatnya berlari kecil dan memeluk Baek Kyung dari belakang.

"Baek Kyung-a, kenapa kau seperti ini? Aku tak tau apa yang harus aku lakukan sekarang. Kau? Jadilah sahabatku seperti dulu, aku tak mau kita seperti ini. Mengertilah" Dan Oh yang sedari sudah menitikan air matanya, kini melepaskan pelukannya dari Baek Kyung.
Baek Kyung hanya terdiam. Dia tidak bisa berkata kata, yang ada, hanya matanya yang kini dipenuhi dengan air mata yang tak mengalir.

Baek Kyung berbalik menatap Dan Oh.

"Hentikan semua ini. Kau tau apa yang aku rasakan. Tidak Dan Oh, kau tidak pernah mengerti. Kau tak tau, ketakutan ku kehilanganmu, ketakutanku tentang masa lalu kita, aku tidak mengerti ini semua. Mengapa penulis menakdirkanku seperti ini. Bahkan, aku tidak bisa tenang memikirkan bagaimana akhirmu nanti. Aku bahkan takut, jika semuanya akan terulang kembali. Kau tidak pernah tau. Kau hanya tau..."

"Hentikan Baek Kyung. Hentikan. Aku tidak tau mengapa kau seegois ini? Aku mempunyai perasaan, begitu pun kau. Bukan keinginanku untuk merasakan penyakit ini. Bukan keinginanku aku hanya menjadi pengganggu dirimu. Bukan kehendaku jika aku membuatmu merasa takut. Hanya saja, kau sedikit terlambat bagiku." Tangan Dan Oh menepiskan tubuh Baek Kyung ke sampingnya. Kini ia berjalan keluar mendahului Baek Kyung.

"Eun Dan Oh, bagaimana jika ternyata selama ini seseorang yang kamu tunggu tidak pernah datang?  bagaimana jika ternyata selama ini seseorang yang kamu perjuangkan membiarkanmu berjuang sendirian? bagaimana jika ternyata selama ini seseorang yang hatinya kamu jaga tidak membalasmu dengan bersetia? apakah kamu akan tetap mencintainya? tetap bertahan meski tahu akan berakhir perih? atau memilih berhenti hanya melihat dan membekaskan luka, jika kau mengharuskan memilih, maka apa pilihanmu? Aku hanya takut."

Langkah Dan Oh terhenti. Ia hanya terisak menangis mendengar apa yang Baek Kyung katakan. Bagaimana bisa, selama ini, Baek Kyung yang selalu terlihat pemarah dihadapannya, yang selalu ia anggap hanyalah kesalahan belaka, kini walau terlambat ia mengungkapkan apa yang ia rasa selama ini kepada Dan Oh. Baek Kyung yang selama ini tak pernah banyak berbicara kini dengan jujur ia mengungkapkan segalanya. Dan memang, hanya kepada Dan Oh.

Sementara Dan Oh terisak menangis, dan Baek Kyung yang kini hanya melihatnya, ternyata sudah ada Haru yang sedari tadi mendengarkan mereka. Dengan tatapan sayu nya, Haru melihat Dan Oh dengan perasaan tak tega. Ia ingin membantunya, tapi rasanya tidak mungkin jika dalam situasi ini. Ia merasa, kini apa yang selama ini dia coba dengan Dan Oh hanya sebuah kesalahan mereka belaka. Bagaimana mereka berusaha mengubah panggung, hanya akan menjadi sebuah kenyataan akhir yang pahit.

Klik(stage)
"Hari ini, Namju tidak hadir bukan? Tidak akan ada lagi yang bisa melindungimu. Kau akan bersenang senang hari ini." Seperti biasa, segerombolan siswa putri yang merupakan penggemar namju kini mulai merundung Juda.

"Shaemi-ya, menurutmu apa yang akan kita lakukan?" Siswa dengan rambut gundul seperti laki laki, dan gelang warna warni terlingkar di lengannya, kini bertanya akan aksi apa yang akan dia lakukan.

"Aku muak melihat wajahnya. Bagaimana jika kita pel saja. Mukanya sangat kotor. Sepertinya dia tidak pernah merawatnya. Lakukan. Aku akan menunggu di luar."

"Apa yang akan kalian lakukan padaku? Hentikan." Walaupun Juda berontak, tetapi teman temannya itu dengan tega, mulai mengobrak abrik seluruh pel yang ada di toilet. Mereka mulai membasahi seluruh tubuh Juda. Lalu mereka mengusapkan pel ke seragam Juda. Juda hanya bisa terdiam dan menangis.

Extraordinary You (Fanfiction, Team Baekyung Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang