Froura 2

1 0 0
                                    

Udah lama gak update lagi, masih ada yang nungguin gak ya?

semoga masih ada ya : v

maaf karena updatenya lama banget, so please enjoy.

****

Anya mendorong Principesa hingga gadis itu terjatuh kedalam jurang, badannya melayang diudara dan sialnya lagi sihirnya tidak mau bekerja. Dia tak tahu apa yang terjadi, tubuhnya masuk kedalam air dan tenggelam. Principesa berusaha berenang ke permukaan, tangannya menggapai dipermukaan. Nafasnya sudah semakin pendek pendek, paru parunya membutuhkan pasokan oksigen. Namun apa daya, dia tak bisa berenang dan arus sungai ini terlalu deras, badannya mulai terasa lemas dan dia merasa mengantuk. Kegelapan berhasil merenggut kesadarannya dan tubuhnya hanyut terbawa arus sungai.

****

"Shin! Bagaimana ini? dimana Princi?" tanya Rea dengan cemas. Pasalnya hari sudah sore dan sedikit lagi menjelang malam, namun Principesa maupun Anya belum kembali.

Mereka juga sudah mencari ke sekitar tempat ini, tetapi tidak mendapati kedua teman mereka bahkan serigala tadi pun juga sudah tak tahu lagi dimana jejak nya.

"Aku juga tidak tahu, untuk sekarang lebih baik kita terus mencari mereka berdua," kata Shin.

"Baiklah, sekarang kita berpencar. Luna dan Luan pergilah ke-" tiba tiba perkataan Shinjo terhenti lantaran seekor gagak yang bertengger dipindak Rea. Gagak hitam itu membawa surat diparuhnya.

Mereka semua memandang Rea dan gagak itu.

"Itu gagak siapa?" tanya Luan polos.

"Entahlah," kata Shin sambil mengambil surat yang ada diparuh gagak itu. Setelahnya, gagak hitam itu mengepakkan sayapnya hendak terbang kembali. Namun, ditahan oleh Luan yang langsung memegang tubuh burung itu, "jangan pergi dulu dong,"

"Apa isinya?" tanya Luna.

Shin memandang satu persatu teman temannya, kemudian berkata, "ini dari kak Asia, isinya tentang misi yang harus kita lakukan. Luna, tolong kirim pesan kepada Kak Asia tentang hilangnya Anya dan Principesa, mungkin kak Asia bisa membantu kita," kata Shin.

Luna yang mendengar hal itu langsung mengangguk dan bergegas mengambil secarik kertas dan pena kemudian menuliskan pesan singkat tentang keadaan mereka sekarang. Gadis itu kemudian berjalan menuju kembarannya yang kini sedang memegang gagak hitam itu.

"Gagak tolong sampaikan surat ini kepada Kak Asia, kami mengandalkan mu," kata Luna.

Gagak itu mengeluarkan suara khasnya kemudian mengambil surat yang dipegang Luna dengan parunya. Kemudian, Luan segera melepaskan gagak itu dan membiarkannya terbang.

"Semoga saja dia tak salah alamat," celetuk Luan yang langsung dihadiahi pukulan dari Luna.

"Kau ini! Itu pasti gagak terlatih milik kak Asia. Dia saja bisa menemukan kita ditengah tengah hutan ini, pasti mudah baginya untuk kembali,"

****

Air sungai yang jernih mampu menampilkan dasar sungai dan ikan ikan yang berenang di dalamnya. Mengalir dengan tenang menuju tempat yang lebih rendah. Seseorang terlihat sedang mencuci sayur di sungai, sayuran itu baru saja dipetik. Dia memakai jubah hitam panjang dan menutupi kepalanya. Jubah yang dikenakannya terlihat usang. Kemudian matanya tak sengaja melihat sesosok tubuh manusia yang tersangkut di batang pohon yang tumbang ke tengah sungai.

Pria itu berusaha tak perduli, tetapi dia penasaran. Manusia itu sudah mati atau masih hidup. Kemudian, di letakkannya keranjang sayur di tepi sungai. Dia juga membuka jubah panjangnya dan terlihatlah rambut hitam nya yang agak panjang. Pria itu memakai pakaian kuno dan membawa sebilah belati di pinggang kirinya. Wajahnya tampan dan memiliki rahang yang tegas. Pria misterius itu berjalan mendekati batang pohon dan berjalan diatasnya, hingga dia sampai di dekat tubuh manusia hanyut itu.

Hanya dengan satu tangan, pria itu mengangkat tubuh manusia itu keatas batang pohon. Ternyata tubuh yang hanyut itu adalah seorang gadis dan masih hidup. Walaupun nafasnya lemah, tetapi gadis itu masih ada di dunia. Dan tubuh itu adalah tubuh Principesa yang tak sadarkan diri.

Pria itu mengangkat Principesa dipundaknya kemudian kembali ketempat keranjang sayurnya. Dia akan pulang dan membawa gadis ini. Lalu akan dia keluarkan gadis itu dari hutan kesunyian. Kalau perlu, dia juga bisa menghapus ingatan gadis malang ini tentang hutan kesunyian. Karena itu salah satu tugasnya.

Pria itu mengira Principesa adalah penduduk setempat yang tersesat kemudian bertemu dengan salah satu penghuni hutan lalu terjatuh ke sungai.

****

"Jadi apa misi pertama kita?" tanya Rea kepada Shin.

"Ambilah beberapa helai bulu pada ekor babi hutan," kata Shin membacakan isi surat.

"Hanya babi hutan?" ujar Luan.

"Kita harus ke sisi hutan yang tandus dan ditumbuhi rumput tinggi, yaitu dengan berjalan ke arah barat," ujar Shin.

"Bagaimana dengan Princpesa dan Anya? Kita belum menemukan mereka," tanya Rea.

Semua orang diam, sibuk dengan pikiran masing masing. Sebenarnya mereka semua juga mengkhawatirkan nasib sahabat mereka itu. Namun, mereka juga tidak tahu harus mencari kemana lagi.

"Lebih baik kita lakukan misinya sambil mencari Anya dan Principesa, semoga kita bertemu mereka diperjalanan," ujar Shin.

****

Gadis itu membuka matanya perlahan, Principesa merasa pegal pegal pada sekujur tubuhnya. Badannya juga terasa lemas. Principesa menolehkan kepalanya ke kanan dan mengamati seisi ruangan, sebenarnya ini bukan lah ruangan. Tempat ini lebih mirip gua. Principesa bisa melihat stalaktit di langit langit gua. Namun, tempat ini sangatlah terawat dan rapih. Terdapat beberapa perabotan, pasti orang yang menyelamatkannya tinggal di sini.

Principesa mencoba duduk dengan perlahan. Dia ingin berterimakasih dengan orang yang sudah menolongnya dan meminta untuk diizinkan tinggal selama beberapa hari hingga dirinya sehat lagi.

"Kau sudah bangun rupanya," kata seseorang.

Principesa yang mendengar suara itu tentu saja terkejut. Di dukung dengan jubah hitam nya yang menutupi seluruh tubuhnya, membuat Principesa mengiranya hantu. Pasti orang ini yang sudah menolongku!
"Emm... maaf, ini dimana ya?" tanya Principesa sopan.

"Dirumah ku," jawab sosok itu singkat.

Canggung. Baik principesa maupun sosok itu, mereka tidak ada yang berbicara. Dan sedari tadi sosok itu terus memerhatikan Principesa.

"Hmm... p-perkenalkan nama ku Principesa dan terimakasih sudah menolong ku. Dan kalau boleh tahu anda siapa?" tanya Principesa hati hati.

Sosok itu tak langsung menjawab, dia melangkahkan kakinya mendekati Principesa. Tudung kepala menutupi wajah sosok itu, membuat Principesa menjadi penasaran. Dia tidak mungkin membuka tudung sosok yang ada dihadapannya, itu sangat tidak sopan.

"Kenapa kau bisa ada di hutan ini? Kenapa kau bisa hanyut di sungai?"

"Hmm... itu aku terjatuh dari atas tebing.... Kemudian hanyut, aku ada di hutan ini karena sedang menjalani masa latihan," kata Principesa.

"Benar kah? Kenapa kau bisa jatuh dari tebing itu?" tanya sosok itu.

"Awalnya kami dikejar oleh serigala besar dan seram hingga kami berdua berhenti di tepi jurang dekat dengan air terjun. Tiba tiba, teman ku mendorong ku dan akhirnya aku jatuh,"

"Kau tidak sendirian?" tanya sosok itu lagi.

Principesa menggeleng, "tidak, ada sembilan anak lainnya. Kami dibagi menjadi dua kelompok yang ditempatkan di sisi hutan yang berbeda,"

"Latihan macam apa yang membiarkan anak anak di hutan ini?" tanya sosok itu dengan nada sedikit naik.

"Ka-kami penyihir," jawab Principesa ragu.

Sosok itu terlihat terdiam dan memandang Principesa lama. Kemudian, sosok itu membuka tudung kepalanya lalu tersenyum, "Perkenalkan nama ku Clerk, aku adalah Froura."

****

To Be Continue.

Jangan lupa klik bintangnya ya ; )

Principesa StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang