Keanehan Ketiga

12 1 0
                                    

Sudah seminggu kami melatih kekuatan elemental kami dan hasil nya sangat memuaskan. Sebagian besar dari kami sudah sangat mahir dalam pengandalian kekuatan itu. Termasuk aku. Aku sudah bisa mengendalikan kekuatan ku. Bahkan aku bisa melayang dengan tinggi dan kadang kadang aku mengeliling rumah Nenek dengan melayang kan tubuh ku.

Sekarang pun aku lebih dekat dengan si kembar Yalena, Shin dan Lucinda. Aku baru tahu kalau ternyata Lucinda orang yang sangat baik dan sangat berbeda dengan yang aku tahu. Tapi akhir akhir ini ada yang aneh dengan Anya. Dia lebih sering sendirian dan memainkan kekuatannya sambil berbicara sendiri, entahlah dia membicarakan apa,

"Sudah lah lebih baik aku tidur dan mempersiapkan diri untuk latihan besok."

Setelah menyimpan kembali buku diary nya, Principesa langsung membaringkan dirinya dan pergi kealam mimpi.

****

Gelap. Suasana sepi langsung menyambut Principesa saat dirinya membuka mata. Entah bagaimana dia bisa berada di tempat ini. Mungkinkah dia masih bermimpi.

"Dimana ini? Gelap sekali," kata Principesa sambil meraba raba sesuatu diudara. Tempat ini sangat gelap dan tak ada satu pun cahaya.

"Apa ini hanya mimpi?" tanya Principesa pada dirinya sendiri, lalu dia mencubit pipinya.

"Aaawwww! Sakit, ini bukan mimpi,"

Tiba tiba secercah cahaya muncul dikejauhan, refleks Principesa langsung mendatangi cahaya itu. Saat sedikit lagi dia mencapai cahaya itu, cahaya tersebut hilang secara mendadak.

"Hah?! Hilang," Principesa langsung melihat sekelilingnya guna mencari cahaya itu lagi dan muncullah lagi cahaya seperti tadi dikejauhan. Principesa lantas menghampiri cahaya itu, dan saat tangannya mencapai cahaya tadi. Tubuh Principesa langsung terbawa dan menghilang.

****

Diruang pertemuan, para penyihir putih sudah berkumpul dan melaksanakan rapat penting. Suasana kali ini bisa dikatakan tegang, setiap orang mengikuti pertemuan ini pasti lah mengelurkan argumennya dan laporan laporan mereka.

"Harap tenang! Kita melakukan pertemuan ini bukan untuk membuat kericuhan seperti ini," kata pemimpin pertemuan dengan nada tegas. Semua orang yang ada diruangan itu langsung terdiam dan memusatkan perhatian mereka pada orang yang memimpin pertemuan ini.

"Baiklah silahkan berikan laporan kalian mengenai masalah ini, dan aku ingin Nyona Arma yang memulainya silahkan," orang yang dipanggil pun berdiri dan langsung memberikan sapaan terlebih dahulu.

"Selamat malam semua. Sebagaimana kita tahu saya sebagai pengajar dan orang yang memiliki wewenang masuk kedalam makam leluhur kita akan memberikan laporan mengenai pengamatan ku selama satu bulan lebih ini," kata Arma - Nenek - dengan suara khas orang berusia lanjut.

"Anak anak kita belajar dengan baik dan perkembangannya sangat pesat. Sungguh tidak terduga, hanya dalam seminggu mereka sudah mulai bisa mengendalikan elemental mereka masing masing, juga mengenai keadaan makan leluhur kita-

Arma terdiam sebentar dan melanjutkan perkataannya.

"Sejauh ini keadaan aman dan terkendali. Tidak ada yang aneh disana. Kemarin saya dan Asia sudah mengeceknya. Untuk sekarang hanya itu yang bisa saya laporkan. Namun saya merasa ada sesuatu yang mengganjal. Setiap kali saya memeriksa segelnya seperti ada sesuatu yang ingin mengganggu," kata Arma mengakhiri perkataannya dan kembali duduk.

Suasana menjadi hening, "apa maksudmu? Hal mengganjal?" tanya ketua.

"Benar, tapi aku sama sekali tidak mengetahui hal apakah itu," jawab Arma.

Principesa StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang