17

251 25 1
                                    

Waktu menunjukkan pukul lima sore. Aku baru saja menyelesaikan program kerja organisasi yang aku ikuti. Kurapikan semua barang-barang milikku dan memasukkannya ke dalam tas. Setelah berpamitan dengan anggota lain, aku melangkah pergi.

Kakiku terus berjalan santai menuju gerbang. Untuk menuju ke sana, aku harus melewati lapangan basket. Hal yang sangat tidak aku sukai karena takut terkena bola. Tidak ada pembatas lapangan supaya bola tidak mengenai kaca gedung.

Semakin dekat langkahku menuju lapangan, semakin aku menyadari ada satu dari mereka yang sangat aku kenali. Refleks, kakiku menghentikan langkahnya. Pandanganku terfokus pada laki-laki yang berulang kali berhasil memasukkan bola itu ke dalam ring.

Dapat kuakui, ia terlihat tampan.

Tetapi, kondisinya yang tidak memakai atasan, membuatku tersadar dan berdecak kesal. Apa maunya bertelanjang dada di tengah lapangan? Ingin mencari perhatian dari para junior hingga senior?

"Hei! Udah daritadi? Nungguin, ya?"

Sepersekian detik kemudian, ia sudah berada di hadapanku.

"Pede banget," jawabku ketus.

"Ih, kok bete, sih?"

"Ngapain coba gak pake baju kayak gitu?"

Ia hanya menunjukkan deretan giginya. Mengambil kaos miliknya yang terletak tak jauh dari tempat kami berdiri. Setelah selesai memakai kaos, ia kembali menghampiriku.

"Kalau gak pake baju, mainnya jadi lebih jago."

"Emang paling pinter ngeles, mending jadi guru les Kumon aja!"

"Ini kaosnya gak nyerap keringat. Panas, dong." Ia kembali membela diri.

"Terserah, lah. Aku mau pulang aja."

Tanpa menunggu persetujuannya, aku melangkahkan kaki, meninggalkannya.

Astaga. Untuk apa seperti ini? Aku tidak mau membuatnya membawa perasaan lebih jauh padaku. Namun, ada perasaan tak suka ketika melihatnya seperti tadi.

*

Tema hari ke 17: Buka google, ketik Florida Man (tanggal lahir kamu).

Imajinasi Secuil Cilok: NPC's 30 Daily Writing ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang