Jakarta, 2025
"Dek, sini aja. Di situ silau mataharinya."
Aji menghampiri Qila, duduk tepat di samping perempuan itu. Kedua matanya memerhatikan sekitar, apa itu silau?
"Di sini gak silau?"
Qila yang masih fokus pada laptop, menggeleng. "Nggak. Sinar mataharinya gak langsung ke kita."
"Matahari itu apa, Kak?"
Pandangan Qila beralih pada sang adik. "Matahari itu yang bikin pagi sampe sore terang. Kalau siang-siang kamu ke luar, terus nengok ke atas, pasti silau, kan? Itu karena matahari Tanpa matahari, kita gelap."
"Kalau malem, gak ada matahari?"
Qila menggeleng. "Matahari itu terbitnya pagi. Kalau sore, matahari terbenam, terus diganti sama bulan."
"Kenapa matahari terbenam? Dedek gak suka gelap."
"Tunggu." Anak perempuan itu berdiri. Kakinya melangkah meninggalkan kamar, menghampiri mamanya yang sedang bercengkrama dengan Fiqa. Di belakangnya, Aji menyusul.
"Ma, kenapa matahari terbenam? Dedek nanya."
"Matahari, kan berputar terus, Qila. Gak selamanya posisi matahari ada di Indonesia, negara lain juga mau," jawab Fiqa.
"Kalau aku jawab gitu, Dedek gak ngerti, Fiqa."
Wanita dewasa yang sejak tadi memerhatikan percakapan anak-anaknya, tersenyum. "Matahari terbit karena dia mau menyinari dunia, mau bikin semua orang bahagia dengan sinarnya. Kenapa terbitnya pagi? Karena kita semua mulai melakukan sesuatu itu pagi hari. Contohnya, Dedek kalau sekolah pagi, kan? Jadi, matahari mau nemenin Dedek."
Kedua mata Aji berbinar, ia tampak takjub dengan penjelasan Mama. Ekspresi gemasnya, membuat siapa saja yang melihat akan merasa gemas dengan anak laki-laki yang masih duduk di taman kanak-kanak itu.
"Matahari terbenam karena butuh istirahat, sebelum besok kembali terbit lagi buat temenin Dedek. Jadi kalau malem, bulan gantiin matahari buat nemenin Dedek."
"Kalau malem, matahari ikut bobo juga?" Aji kembali bertanya.
Anggukan dari Mama dan kedua kakaknya membuat anak kecil itu tersenyum. Hari ini, ia tahu tentang hal baru.
*
Tema hari ke lima: Buatlah sebuah karya yang menjelaskan mengapa matahari terbit dan terbenam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imajinasi Secuil Cilok: NPC's 30 Daily Writing Challenge
Historia CortaPESERTA NUSANTARA PEN CIRCLE'S 30 DAILY WRITING CHALLANGE. Kali ini, saya akan kembali mengikuti tantangan menulis setiap hari dengan tema yang berbeda selama tiga puluh hari. Cover oleh @Alizarinlake