Happy Reading💕
"Lo tau ga si, tadi pagi.. sebelum gw berangkat ke sekolah, gw ngeliat si Devano ama geng nya berantem sama adik kelas dari sekolah ini."
"Terus? Apa urusannya sama aku? Tolong lah, jangan bahas Devano sama gengnya." Jawab Devanya dengan suara yang pelan.
"Ya tapi ini tuh berantemnya sampek tuh adik kelas dilarikan ke rumah sakittttt, GILA GA SI. SEPARAH ITU?"
"AKU BILANG, JANGAN BAHAS DEVANO." Tidak sengaja, Devanya berkata dengan keras nama 'Devano' sehingga membuat satu kelas menoleh padanya termasuk Devano.
"ADA APA?" tanya Devano dengan suara berat.
"Udah-udah, berhenti. Saya tidak mau jam pelajaran saya terpotong untuk membahas ini." Pak Saleh sebagai guru fisika sekaligus BK pun melanjutkan pelajaran. Pak Saleh memang seperti itu orangnya, ia tidak suka menangani masalah-masalah yang sepeleh ketika pelajarannya berlangsung.
***
Bel istirahat berbunyi. Ini adalah saat-saat yang ditunggu oleh geng EAGLE. Baginya jam istirahat adalah kesempatan yang sangat besar untuk refreshing otak dari pelajaran-pelajaran sekolah.Benar saja, Devano, Griffin, dan Joko bolos lewat gang kecil di dekat toilet cowok ke Warung Kartini sambil merokok. Sementara Alvin, Karin, dan Alana jalan jalan di area sekolah dan menindas beberapa anak. Memang Alvin anaknya nakal, tetapi ia tidak berani untuk bolos selain ada urusan penting dengan EAGLE.
"Rin, Devana tuh." kata Alana sambil menunjuk Devanya yang jelas sedang makan bekal dengan Clara dan Fifi.
"Ih, iya. Kayak anak-anak banget sih makan bekal. Ewh jijik." sahut Karin sambil melipat tangannya didepan dada. Sedangkan Alvin hanya diam saja. Menyimak percakapan teman satu geng nya itu.
*Brukk!*
Karin membuang bekal Devanya dengan keras. Nasi dan telur seadanya yang dibawa Devanya akhirnya berserakan kemana mana.
"HEH LO NGAJAK TENGKAR APA GIMANA SIH??!!!" teriak Fifi sambil mendorong bahu Karin.
"Haduh anak cupu ngajak tengkar.. gimana ya? Lucu banget ga sih, Lan?" kata Karin sambil melirik Alana.
"LO YANG CUPU WOI!! LO GAK PUNYA KACA YA?" sahut Clara sambil ikut-ikut mendorong bahu Karin.
"Gatau tuh, yang dua kaya preman. Yang satu sok suci."
*Plakk!*
"LO TUH PREMAN, DASAR LON-"
"Udah Clar, udah. Gausah dilanjutin." kata Devanya sambil memegang bahu sahabatnya. Benar, Clara baru saja menampar pipi kanan Alana hingga berbekas merah. Alana diam. Menahan perih di pipinya.
"Lo tuh gimana sih, Nya. Lo digituin diem a-"
"NGAJAK TENGKAR LO PADA!! AWAS AJA!! GUA GAK AKAN TINGGAL DIEM BUAT INI!! JAGA JAGA BESOK!!" teriak Alana dengan mata yang memerah, seperti menahan tangisan.
***
Bel selesai istirahat berbunyi, jam pelajaran ke 4 pun dimulai. Pelajaran IPS. Semua murid mulai bingung, mengapa yang masuk adalah Kepala Sekolah?"Saya mendapat laporan dari salah satu siswa, apakah benar bahwa ada kejadian tadi di kantin?" tanya kepala sekolah.
"Alana tadi melempar bekal Devanya pak..." Sahut Clara dengan santai kemudian menatap tajam Alana.
"Apa itu benar Alana?"
Alana hanya bisa terdiam.
"Kalau tidak percaya bisa tanya pada anak-anak, pak" ujar Fifi sambil berdiri dari kursinya.
"Apa benar anak-anak?"
"IYAAA, BENAR PAKK" seluruh siswa dan siswi di kelas menjawabnya dengan lantang.
"Jadi, karena Alana terbukti bersalah saya akan beri Alana peringatan. Sebelumnya saya juga sudah bertanya pada bapak-bapak penjual makanan di kantin, ternyata yang memulai adalah Alana." ucap kepala sekolah. Kemudian kepala sekolah tersebut keluar dari kelas, dan masuklah guru IPS.
Sedangkan, Alana yang mendengar ucapan-ucapan tadi sangat kesal. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Rasanya seperti Alana ingin membalaskan dendamnya pada Devanya dan teman-temannya. Siapa sih yang tidak tahu tabiat Alana? Selalu membalas dendam, hingga ia merasa puas.
***
Saat bel pulang tiba, Devanya dicegat oleh Alana, Karin, dan Alvin di gerbang sekolah."Dasar lo cupu" ucap Alana.
"A-apa" jawab Devanya sambil berjalan mundur, ia merasa ketakutan.. tanpa teman-temannya dia bukan apa-apa.
"Lo liat? temen lu tadi ngaduin gua ke guru, dan sekarang gua dapat peringatan." Sahut Alana.
"Tapi itu kan salah kamu." Jawab Devanya.
"BERANI YA-" jawab Alana dengan keras, dan melayangkan satu tangannya, tetapi terdapat lelaki dengan badan besar menahannya.
Note: Kalo ada typo maafin yaaa
![](https://img.wattpad.com/cover/206040869-288-k483318.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BENCI ATAU CINTA [HIATUS]
عاطفيةDevanya Angelica. Murid SMA Pertiwi yang pendiam, tertutup, dan pintar. Ia sering mendapatkan juara kelas. Sering dikejar oleh beberapa lelaki tampan, namun Devanya adalah sesosok wanita yang tidak mudah tertarik dengan lelaki. Devano Oliver. Murid...