00 🏈 Prolog

27.2K 771 78
                                    

🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒🍒

Hadir kembali dengan sebuah cerita baru.

Bukan sepenuhnya baru karena cerita ini memang telah terlebih dulu saya update di laman facebook saya.

Bagi teman-teman yang sudah berteman dengan saya pasti sudah faham ceritanya.

See, awal menulis cerita ini sebenarnya adalah ketika begitu viralnya sebuah cerita yang membuat emak-emak geram dengan pelaku hingga menyerbu akun sosmednya untuk memprotes dan juga meluapkan amarahnya.

Apadaya, ingin juga menuliskan bab perpolian dalam bentuk yang lain. Polibag, poliklinik, polisemi bahkan sampai politik 😆😆

Well, bagi yang sudah membaca silakan untuk inline komentar karena alasan ini pulalah yang membuat saya berbaik hati untuk mengupdatenya disini selain karena saya kirim ke salah satu komonitas tapi tidak diterbitkan. 🤭🤭 Ah, harusnya saya sadar bahwa tulisan saya tidak jauh menarik dari tulisan piliklinik yang banyak beterbaran disana dan tidak layak untuk dibaca daripada kisah polibag. 😢😪

Ok ada beberapa pertanyaan yang terkait dengan tulisan saya baik itu comment WP, DM melalui WP, IG, dan messanger FB atau WA saya secara langsung.

Jawabannya ada di blog pribagi saya silakan berkunjung di marentinniagara.blogspot.com

Selanjutnya,

Inilah kisah mereka.

Tahukah kamu filosofi tentang sepasang sepatu? Mereka selamanya tidak pernah sama namun harus saling melengkapi untuk membuat langkah seseorang menjadi sempurna, tidak timpang dan sedap untuk dipandang oleh mata.

Sepasang sepatu yang sejenis, sewarna dan serupa namun tentu berbeda karena ada sepatu sebelah kanan dan sebelah kirinya.

Sama halnya tentang pasangan hidup. Tidak akan pernah ada kesamaan di dunia ini. Dua orang kembar identik pun mempunyai sifat yang berbeda satu dan lainnya. Mereka memang mirip tapi sesungguhnya mereka itu berbeda. Tidak ada satupun sidik jari orang di dunia ini yang benar-benar sama. Itulah Allah dengan mahadayaNya.

Adakah yang bisa menjamin suatu masa depan kecuali Dia? Atau membalik masa lalu untuk kembali menyempurnakan hidup kita dengan sebuah kebenaran?

Tidak, satu jawaban yang pasti dan tidak perlu lagi dipertanyakan. Karena sampai kapanpun pertanyaan itu pun akan selalu sama jawabannya.

Hidup yang mengalir bak roda yang selalu berputar pada porosnya. Kadang berada di atas, kadang juga berhenti di bawah. Kenyataannya memang tidak semua manusia bisa menerima kondisi dalam keadaan apa pun. Tapi setiap manusia wajib untuk selalu berusaha.

Berusaha untuk bersyukur apa pun keadaannya. Berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Jika ungkapan mengatakan bahwa ketika hari ini kita sama dengan hari kemarin maka kerugian yang kita peroleh, lantas bagaimana ceritanya ketika hari ini lebih jelek dari hati kemarin?

SEPASANG SEPATU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang