5. Perubahan

65 8 2
                                    

Setelah mengantar Aisha didepan kompleknya Nathan mengantar sang kekasih kerumahnya.

"Sayang, tumben kamu ikut acara beginian" suara Nathan memecahkan keheningan.

"Aisha yang mengajakku, dari pada aku garing dirumah, mending ikut Aish" jawab Regita.

"Tadi bicarain apa aja? "

"Maksud kamu? "

"Maksud aku dapat ilmu apa dari kajian tadi" Nathan memperjelas pertanyaannya.

"Banyak sih,  kini ku sadar akan pentingnya menutup Aurat"

Nathan hanya tersenyum, dan mengusap kepala Regita dengan balutan khimarnya.

"Kamu nyaman dengan pakaian ini? " tanya Nathan.

"Jujur sih nyaman walau panas, dan gerah" jawab Regita sembari mengusap peluh keringatnya didahi.

"Apa kamu ada niatan menutup aurat? "

"Ada sih,  menurut kamu gimana? " tanya balik Regita.

"Bagus kok, jika kamu nyaman aku akan dukung kamu" ucap Nathan.

"Terimakasih, oh iya kamu abis dari mana? " tanya Regita.

"Biasa nongkrong sama temen-temen" jawab Nathan.

"Btw, sayang kamu besok ada acara mabakan? "

"Iya,  aku deg deg an ni"

"Deg deg an kenapa? "

"Deg deg an ketemu kakak ospek ganteng whahahhaha" ucap Regita.

"Dih, awas ya kamu matanya jelalatan aku bungkus kamu" geram Nathan.

"Dih serah aku dong,  kan lumayan lihat cogan" ucap Regita.

Tibalah mereka dirumah Regita,  saat Regita ingin membuka pintu mobil,  ternyata tidak bisa dibuka.

"Nathan,  buka" cetus Regita.

Nathan tidak menggubris apa yang diperintahkan Regita.

"Dih ngambek,  buka Nathanku sayang" ucap Regita dengan nada lembut.

Nathan jujur tidak bisa menahan ngambeknya jika Regita sudah berkata seperti itu sebab kekasihnya ini jarang memanggilnya dengan sebutan 'sayang'.

"Dasar kamu ya,  lihat aku dulu" ucap Nathan.

"Apa? " Regita pun menurut intruksi dari Nathan.

"Dikampus itu yang paling ganteng itu ya kekasihmu ini,  tidak ada lagi,  jadi kamu nggk perlu repot-repot ya cari yang lain " ucap Nathan.

"Pffffttttt whahahahha," gelak tertawa Regita.

"Dih, pede banget pak" ucap Regita.

"Dih dibilang nggk percaya,  yaudah" ucap Nathan.

"Udah lah iya iya percaya, buka pintu mobilnya Nathan" ucap Regita.

"Kata Sayangnya mana? "

"Astaga buka pintunya Nathan SAYANG",  ucap Regita dengan penekanan.

Terbukalah pintu mobil, dan Regita pun keluar dari dalam.

"Terimakasih ya, nggak mampir dulu? "Tawar Regita.

"Nggak deh,  udah hampir petang dan bau ku sedang tidak seenak tadi,  malu ketemu mertua" ucap Nathan.

"Dih mertua segala"cetus Regita dengan tawanya.

"Ya udah aku pulang ya,  jangan lupa hpnya dicas dulu nanti aku telvon" ucap Nathan.

"Iya iya,  hati-hati ya salam buat bunda" ucap Regita menitipkan salam kepada mamanya Nathan yang kebetulan memang dekat juga sejak Nathan dan Regita berhubungan.

My friends HijabersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang