Part 7

10 2 2
                                    

Sedangkan Yoongi juga terus mengalami pendarahan pada pergelangan tangan, lengan, kaki, wajah, leher dan tubuhnya. Gerombolan iblis itu semakin dekat. Namjoon belum juga muncul untuk memberikan bantuan. Entah apa yang akan terjadi nanti.

Para iblis itu kini berada pada jarak beberapa meter saja dari rumah Hani. Bruk! Sebuah papan kayu besar nan tebal terjatuh dari langit-langit rumah Hani. Taehyung dan Yoongi terjatuh ke dalam sebuah lubang berbentuk persegi panjang yang tidak terlalu dalam. Papan kayu tersebut jatuh tepat diatas mereka berdua.

Untung sekali papan kayu itu berukuran 2 kali lebih besar. Dengan begitu, mereka tidak akan terluka akibat kejatuhan papan kayu itu. Justru mereka terlindungi berkat jatuhnya papan kayu itu. Lubang persegi panjang itu tertutupi dengan sempurna.

Sementara itu, dilain sisi, Namjoon, Ayah Hani, Chanyeol, Minseok, Seok Jin dan Kyungsoo tengah berada dalam ruangan rumah. Mereka semua keluar dari ruang bawah tanah kecuali kaum perempuannya.

Chanyeol terus mengawasi suasana luar melalu jendela bagian samping bersama dengan Minseok. Seok Jin dan Namjoon pada bagian depan. Sedangkan Ayah Hani dan Kyungsoo mengawasi dari samping kiri.

"Beruntung sekali papan kayu itu jatuh. Jika tidak, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka berdua." bisik Namjoon pada Seok Jin.

"Iya. Untung sekali. Aku dapat bernafas lega seketika." Seok Jin memegang dadanya, bernafas lega karena setidaknya Taehyung dan Yoongi masih selamat.

"Terimakasih, Ya Tuhan karena Engkau masih menyelamatkan dan melindungi mereka berdua." Seok Jin menunduk, melipat tangannya, bersyukur karena Tuhan masih melindungi kedua temannya itu.

"Kak! Paman! Gawat!" seru Mina berlarian menuju mereka berada.

"Huss! Memangnya ada apa?" tanya Ayah Hani.

"Kak Ji Eun! Dia tiba-tiba menjadi aneh. Seperti orang kerasukan! Dia bersama Kak Wendy dan Kak Hani dibawah sana. Tolonglah Kak Ji Eun, Kak, Paman. Dia tadi juga sempat berkata bahwa dia akan membunuh kita semua sama seperti Taeyong dan Ibunya." jelas Mina super takut.

"Baiklah. Biar aku dan Namjoon yang mengatasinya. Chanyeol, Kyungsoo, Seok Jin dan Minseok tolong kalian selamatkan Taehyung dan Yoongi setelah keadaan luar mulai membaik."

"Siap, Paman." jawab Chanyeol mewakili yang lainnya.

Seok Jin terus mengamati keadaan luar. Keadaan sudah cukup membaik. Awan dan langit yang awalnya berwarna kelabu kini berubah menjadi lebih cerah. Seok Jin memberi isyarat pada teman-temannya menggunakan jarinya. Seok Jin kemudian membuka pintu pelan-pelan dan keluar diikuti oleh teman-temannya.

"Bantu aku mengangkat papan kayu ini. Ini berat sekali." pinta Seok Jin seraya berusaha mengeluarkan segenap kekuatannya untuk mengangkat papan kayu yang besar nan tebal itu.

Seok Jin dan teman-temannya berhasil mengangkat papan kayu itu. Terlihat Taehyung dan Yoongi yang tergeletak dibawah sana dibanjiri oleh darah.

"Ayo, bawa mereka. Pendarahan mereka semakin banyak, terutama Yoongi."

Chanyeol membawa Taehyung sedangkan Seok Jin membawa Yoongi. Mereka berdua lalu mengistirahatkan Taehyung dan Yoongi dalam ruang kamar yang berbeda. Kondisi mereka benar-benar mengkhawatirkan. Sebelum masuk ke dalam ruangan masing-masing, Kyungsoo mengecek detak jantung mereka berdua. Masih ada. Detak jantung Yoongi terus berdetak namun sangat lemah.

Ia segera meminta Seok Jin untuk membaringkannya pada ruang kamar Hani. Sesampainya disana ia terus memegang pergelangan tangan Yoongi untuk mengamati ritme detak jantungnya. Semakin melemah. Beberapa saat kemudian detak jamtung itu menghilang. Wajah Kyungsoo terlihat panik. Ia kemudian mengecek nafas Yoongi dengan meletakkan jari telunjuknya di depan lubang hidung Yoongi. Tidak ada hembusan sama sekali.

Ruang KosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang