Part 8

16 1 4
                                    

"Apakah aku memang sedang berhalusinasi?" tanya Taehyung dalam hati.

"Kapan kita akan memakamkan Yoongi?" tanya Chanyeol.

"Kurasa secepatnya saja. Sebelum nanti tubuhnya membusuk dan dimakan belatung disini. Aku tidak tega jika harus menyaksikannya di depan mataku." jawab Seok Jin.

"Percayalah padaku. Kak Yoongi tidak meninggal! Dia masih hidup!" ucap Taehyung memohon sambil berlinangan air mata.

"Ada apa disini? Mengapa kalian terlihat sedih? Mengapa Taehyung sampai menangis memohon seperti itu?" tanya Namjoon yang baru saja datang.

"Yoongi, teman kita telah tiada, Namjoon." jawab Seok Jin.

"Dan Taehyung terus memohon agar kita percaya bahwa Yoongi masih hidup. Tapi, realitanya Yoongi tak lagi menghembuskan nafas dan detak jantungnya pun berhenti." lanjut Seok Jin.

"Percayalah padaku, Kak. Kak Yoongi masih hidup dan aku sangat yakin dengan itu. Kak Yoongi pernah bilang padaku bahwa dia akan selalu bersamaku sampai nanti." Taehyung lalu ganti memohon pada Namjoon, berharap ia akan percaya padanya.

"Bagaimana bisa kau seyakin itu, Taehyung? Sangat tidak mungkin jika Yoongi masih hidup sedangkan ia tak lagi bernafas dan jantungnya berhenti berdetak." jawab Namjoon.

"Mengapa semua orang tidak percaya padaku? Aku memiliki firasat yang kuat bahwa Kak Yoongi masih hidup!"

"Tutup mulutmu, Taehyung! Yoongi sudah meninggal! Tidakkah kau bisa melihatnya?" bentak Namjoon.

"Sabar, Namjoon. Jangan kasar. Aku rasa dia butuh waktu untuk bisa menerima kenyataan pahit ini." ucap Seok Jin pada Namjoon yang penuh emosi.

"Tapi, Kak Yoongi tidak meninggal!"

"Sudah jelas dia tidak bernafas dan jantungnya tak lagi berdetak! Itukah yang kau sebut masih hidup? Dasar orang tidak waras! Alien!" bentak Namjoon lagi.

"Sudah, Namjoon. Jangan sakiti dia lagi dengan bentakanmu itu. Dia sangat kehilangan Yoongi. Apalagi Yoongi adalah keluarga satu-satunya yang dia miliki. Ini pasti sangat berat buatnya." ucap Chanyeol kemudian memeluk Taehyung yang masih menangis.

"Tapi, dia itu sudah tidak waras! Aku perlu untuk mengatakan faktanya dan dia harus bisa menerimanya! Apalagi dia sudah dewasa! Sudah berumur 23 tahun! Dia seharusnya sudah bisa hidup sendirian!" jawab Namjoon masih penuh dengan emosi.

"Sudah, Namjoon. Ini tidak akan membuat keadaan jadi lebih baik. Malahan bisa lebih buruk. Aku tahu maksudmu baik, tapi penyampaianmu salah. Kau boleh mengatakan faktanya. Tapi, berbicaralah dengan halus. Dia masih sangat terpukul karena kehilangan Yoongi. Jangan membuatnya makin sedih dengan terus membentaknya seperti itu." ucap Minseok.

"Segeralah minta maaf padanya sebelum dia marah padamu. Ingatlah 1 hal, Namjoon. Orang yang jarang marah sekalinya marah dia bisa benar-benar marah. Dia bisa saja menjauhimu dan tidak mau mengenalmu lagi. Kau pastinya tidak mau hal itu terjadi, kan?" tambah Kyungsoo.

"Taehyung..." Namjoon mendekati Taehyung yang duduk disamping Chanyeol.

"Taehyung, maafkan aku. Aku sebenarnya tidak bermaksud melukaimu. Aku hanya ingin kau bisa menerima kenyataan ini."

"Kak Yoongi masih hidup! Mengapa kau dan semuanya tidak mau mempercayaiku? Apakah kau pikir tatapan mata ini bercanda?" balas Taehyung.

"Maafkan aku karena telah berlaku kasar padamu, Taehyung." ujar Namjoon terus menunduk merasa bersalah.

"Baiklah. Aku memaafkanmu." jawab Taehyung.

"Oh iya bagaimana keadaan Ji Eun? Apakah dia sudah baikan?" tanya Minseok.

Ruang KosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang