Something | 8

8 3 0
                                    

Sungjae terlihat mematung mendapati Jiwon yg berdiri tenang didepan rumahnya pagi itu. Dengan langkah malas diapun menghampiri Jiwon yg terlihat segera menegakkan tubuhnya saat mendapati langkah Sungjae yg mendekat. Sungjae menghentikan langkahnya dihadapan Jiwon, dan menatap tajam kearah namja itu

"siapa yg kau cari dengan datang kerumahku sepagi ini tuan Kim? Mencari istriku...atau aku" sebuah sindiran segera dilayangkan Sungjae padanya

Tak ada balasan dari Jiwon, ditatapnya lurus Sungjae yg merekahkan senyum tipis

"aku sudah mendengar semuanya dari istrimu, jadi jangan memasang wajah seperti itu" ucapnya seolah tahu arti tatapan Jiwon

"kau.."

"ne...aku sudah tahu semuanya, Jisoo membantumu menyampaikan apa yg ingin kau katakan padaku" potong Sungjae

Jiwon menghela nafas dalam mendengar ucapan Sungjae padanya

"kalau kau datang untuk menemui istriku, aku rasa ini masih terlalu pagi. Tunggulah berapa jam lagi, karena sebentar lagi tak akan ada orang dirumah ini selain istriku. Dengan begitu kau dan dia bisa kembali mengulangi keindahan yg sama dikamarku. Karena sedikit tak adil membiarkan Jisoo tersiksa dengan kenangan yg kau hadirkan dikamar kalian. Buatkan siksaan yg sama padaku, jadi istrimu tak harus merasakan itu seorang diri" tukas Sungjae sinis

"Sungjae aku tak bermaksud melakukan itu, semuanya terjadi begitu saja"

"tentu saja kau tak bermaksud melakukannya, bagaimana mungkin seorang Kim Jiwon bermaksud melakukan itu. Dia itu sahabat terbaikku, jadi dia tak mungkin sengaja melakukannya" kambali Sungjae menyindir Jiwon

"Sungjae" ucap Jiwon lemah

"otte? Apa yg kau rasakan saat istriku ada dipelukanmu? Apa kau menikmati setiap sentuhan yg kalian bagi bersama?" Sungjae menatap Jiwon tajam

"Sungjae aku..."

"katakan padaku sekarang, apa kau menikmati semua itu Kim Jiwon? Apa menyenangkan bagimu menyentuh istri dari sahabatmu sendiri?" tukas Sungjae dengan suara rendah namun cukup tajam ditelinga Jiwon

Jiwon tertunduk karena tatapan tajam yg semakin diarahkan Sungjae padanya

"pasti menyenangkan bukan, melihat wajah istriku yg begitu menikmati sentuhanmu. Mendengar desah nafasnya yg membuatmu semakin ingin menariknya erat dalam pelukanmu. Semua itu pastilah menyenangkan untukmu, karena itu kau tak bisa menahan diri dan akhirnya terjebak dalam keindahan terlarang itu" tangan Sungjae mencengkram bahu Jiwon kini

"mianhae" ujar Jiwon lemah

"kenapa meminta maaf? Istriku bahkan tak mempermasalahkan itu. dia sepertinya tak ingin suaminya melihat apa yg dibagi denganmu sebagai sebuah kesalahan, jadi untuk apa kau meminta maaf?" ucapan Sungjae kian tajam ditelinga Jiwon

Pelan Jiwon mengangkat wajahnya, memberanikan diri memandang Sungjae yg menghakimi dirinya dengan tatapannya.

"Sungjae aku...aku benar2 menyesal untuk itu, saat itu aku...aku..." Jiwon tak mampu mnejelaskan

Sungjae diam, matanya masih menatap tajam Jiwon yg terlihat menyesal

"mianhae...jongmal mianhae" suara Jiwon terdengar lemah ditelinga Sungjae

"sebaiknya kau pergi dari hadapanku, karena pagiku sudah sangat buruk melihatmu datang kemari jadi jangan memperburuk itu dengan bertahan disini" usir Sungjae

"Sungjae"

"pergilah....aku tak ingin melihatmu"

"Sungjae"

Something [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang