Jisoo terlihat melintasi koridor rumah sakit, karena baru saja menyerahkan helai rambut Hyunki yg didapatnya dan juga rambut Jiwon untuk tes DNA. Yeoja itu kini berada dilobi rumah sakit dan melambaikan tangan pada taksi yg baru saja menurunkan penumpang tak jauh darinya. segera Jisoo menaiki kendaraan itu, yg membawanya berlalu dari gedung rumah sakit
Jisoo sempat menatap gedung rumah sakit yg perlahan menjauh karena laju taksi. Yeoja itu masih sedikit berharap, sesuatu yg disimpulkannya adalah sebuah kesalahan.
Pelan Jisoo menyandarkan tubuhnya dikursi, menikmati deru suara kendaraan yg mengisi ketenangan yg coba dibangunnya.
"ahjussi....berhenti ditoko bunga itu" perintah Jisoo saat melewati toko bunga langganannya
"ne" sahut supir taksi kemudian segera menepikan kendaraannya
Tepat didepan toko bunga taksi benar2 berhenti, Jisoopun nampak turun setelah sebelumnya meminta pengemudi taksi menunggunya. Dengan langkah pelan dia memasuki toko bunga, dan mendapati Hara yg tengah melayani beberapa pelanggan
"selamat datang" sapanya melihat kehadiran Jisoo
Jisoo tersenyum, dan segera menghampiri sang pegawai yg sudah selesai melayani pelanggannya
"berikan aku seikat lily putih" pinta Jisoo saat ada dihadapan pegawai tersebut
"ne...aku akan membuatkan, tunggulah sebentar" balas Hara
Jisoo mengangguk, dibiarkan yeoja itu berlalu sementara dirinya mengitari pandangan menatap bunga2 yg ada disana. Sampai akhirnya tatapan Jisoo membentur puluhan mawar merah yg dipajang disalah satu rak bunga dan menatapnya lurus.
Keindahan bunga2 itu tak cukup membuat Jisoo tergoda untuk menghampirinya. Yeoja itu hanya menatap mawar2 tersebut tanpa keinginan untuk menyentuhnya.
"ini pesanan anda" suara pegawai toko bunga menyapa telinga Jisoo
Yeoja itu menoleh, dan cepat menarik senyuman seraya meraih bunga yg sudah teulur kearahnya. Setelah meraih lily putih miliknya, diapun mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar Kembali Jisoo memasuki taksi setelahnya, dan mengarahkan sang supir menuju area pemakaman.
Kendaraan itupun kemudian bergerak teratur melaju dijalan raya kota Seoul. Taksi terus bergerak membawa tubuh Jisoo menembus jalanan kota Seoul yg mulai padat. Sampai akhirnya secara perlahan kendaraan tersebut berhenti diarea pemakaman. Setelah membayar Jisoo segera turun untuk menghampiri makam sang ibu.
Dihadapan makam tersebut, Jisoo meletakkan bunga lily kesayangan ibunya kemudian terduduk disisi nisan sang ibu. Jemari Jisoo mengusap nisan batu itu bersama perasaannya yg kacau. Dengan gerakan lemah Jisoo menyandarkan kepalanya diatas nisan, membiarkan angin berhembus pelan membentur tubuhnya
"omma....apa aku melakukan tindakan yg benar?" tanyanya pada sosok sang ibu yg sudah tak ada
Tak ada balasan untuk Jisoo, membuat yeoja itu sejenak ikut bungkam
"aku tak ingin mencurigai namja yg kucintai, tapi....segala hal mengarahkanku pada kecurigaan itu omma" lanjut Jisoo dengan suara lemah
Kembali Jisoo menegakkan tubuhnya dan menatap nisan yg berhiaskan nama sang ibu
"omma kalau nanti kenyataan yg diberikannya padaku sama seperti kenyataan yg omma dapatkan, apa yg harus kulakukan? apa aku bisa melewati hari2 seperti yg omma lalui? Atau...aku akan tenggelam dalam rasa sakit yg bahkan aku tak tahu seperti apa wujudnya" suara Jisoo terdengar lemah kini
Angin berhembus pelan, memainkan rambut Jisoo yg tergerai
"omma bisa minta pada Tuhan untuk mengirimkanku banyak kekuatan. Karena aku tak tahu jalan apa yg ada dihadapanku saat ini. aku juga tak tahu apa aku akan melewatinya seorang diri atau membiarkan namja itu terus bersamaku" lanjut Jisoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Something [✔]
Fanfiction-Aku terjebak dalam kesalahan indah, sesaat setelah aku memutuskan mencintaimu dan terus berada disisimu- Kim Jisoo -Janjiku ketika aku mengikatmu, adalah kebahagiaanmu, tapi aku justru selalu memberi rasa sakit untukmu- Kim Jiwon -Jika kesempurnaan...