Hyunki terlihat memandang Haneul yg tengah mengaitkan kemeja yg dipakainya. Dia diam diatas ranjang memperhatikan lekat sang kakak yg sama sekali tak mendapati tatapannya.
"hyung" panggilnya setelah sekian lama hanya diam memperhatikan Haneul
Haneul tak menyahut, namja itu menatap wajah Hyunki dari pantulan cermin dihadapannya
"bisa aku bertanya sesuatu padamu" ucapnya kemudian
"tentu" Haneul berbalik menatap Hyunki
Hyunki diam sesaat mendengar itu, coba memikirkan kata yg tepat untuk mewakili pertanyaannya
"hyung...menurutmu...jika seorang yeoja memperhatikanmu lebih, kira2 apa yg dirasakannya?" tanya Hyunki kemudian
"siapa yg kau maksud? Apa itu Narae?" Haneul balas bertanya
"hyung....aku yg lebih dulu bertanya, tidakkah seharusnya kau menjawab" protes Hyunki mendengar pertanyaan Haneul
"ara...mian" Haneul tertawa pelan
Wajah Hyunki nampak cemberut kini karena balasan dari Haneul
"hyung tak terlalu paham arti perhatian dari seseorang, tapi biasanya yeoja tak akan memberi perhatian lebih jika tak memiliki perasaan tertentu" jawab Haneul
"perasaan tertentu seperti apa?" Hyunki coba mencari tahu
"mungkin....seperti perasaan suka" Haneul sedikit tak yakin
"jadi yeoja akan memberi perhatian lebih jika menyukai seorang namja" Hyunki menyimpulkan
"hyung bilang itu mungkin, karena bisa jadi seorang yeoja memberi perhatian ketika dia merasa perduli" balas Haneul
"jadi sebenarnya perhatian yg diberikan yeoja itu sebuah rasa suka atau rasa perduli?" Hyunki coba mencari tahu
"coba saja kau tanyakan padanya, kenapa kau menanyakan pada hyung" Haneul kembali menghadapkan tubuhnya kecermin
"kalau aku bisa menanyakan padanya aku tak akan bertanya padamu hyung" sungut Hyunki kemudian bangkit
Namja itu segera berlalu meninggalkan Haneul yg terlihat menggelengkan kepalanya pelan melihat kepergian Hyunki. Haneul kembali merapikan dirinya, membiarkan Hyunki melangkah kesal menuju meja makan.
"whaeyo?" tanya Hana melihat raut wajah kesal yg masih dipasang Hyunki
"amugeot-do" balas Hyunki tak berusaha membahas kekesalannya pada Hana
Hana menatap lurus Hyunki, tak merasa ucapan namja itu bisa dipercaya
"noona sebaiknya kau makan saja, jangan memperhatikanku" sungut Hyunki melihat tatapan Hana
"araso" sambut Hana terpancing rasa kesal
Yeoja itupun segera menyantap sarapannya sama seperti Hyunki yg sudah lebih dulu menyuapkan nasi kedalam mulutnya. Tak lama tuan dan nyonya Yook bergabung bersama Haneul dan juga Sooyoung. Tanpa tahu kesal dihati Hana dan Hyunki mereka mengurai cerita pagi disela sarapan. Membiarkan meja makan itu diisi kehangatan cerita yg mereka urai bersama.
Berbanding terbalik dengan dingin yg menyapa pagi Jisoo. Tubuhnya masih terbaring diatas lantai, menatap garis lurus yg dibentuk sinar mentari. Tak ada yg ingin yeoja itu lakukan selain menikmati senyap ditempatnya berbaring.
Tubuhnya yg dirasa lemah membuat yeoja itu tak ingin melakukan apapun. Hanya sesekali Jisoo mengerakkan tubuhnya yg dirasa kaku, tanpa berniat bangkit dari lantai tempatnya berbaring.
"nyonya Kim" telinga Jisoo bagai mendengar suara Jiwon yg memanggilnya
Pelan Jisoo membalik tubuh, dan mendapati bayangan senyum hangat namja yg paling dicintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something [✔]
Фанфик-Aku terjebak dalam kesalahan indah, sesaat setelah aku memutuskan mencintaimu dan terus berada disisimu- Kim Jisoo -Janjiku ketika aku mengikatmu, adalah kebahagiaanmu, tapi aku justru selalu memberi rasa sakit untukmu- Kim Jiwon -Jika kesempurnaan...