Haneul yg baru kembali dari kamar mandi nampak memandang lekat Hyunki yg sudah terlihat rapi. Tak menyadari tatapan Haneul padanya, Hyunki masih mematut diri dicermin.
"kau mau kemana?" tanya Haneul
Hyunki menoleh, dan nampak merekahkan senyuman pada Haneul
"aku mau ke Abay Village" jawab Hyunki
"untuk apa kesana?" Haneul mengerutkan keningnya
"aku jadi relawan untuk membantu para pengungsi dari Korea Utara disana, bersama beberapa chinggu disekolahku dan juga siswa sekolah lain" terang Hyunki
"apa Narae juga ada diantara beberapa chinggumu itu?" tebak Haneul
"ne" Hyunki mengangguk
"ah....kau ikut menjadi relawan karena Narae ada disana juga" Haneul mengangguk pelan
"awalnya seperti itu, tapi sekarang niatku sudah berubah. Aku benar2 ingin membantu para pengungsi disana, karena saat pengarahan kemarin kudengar ada banyak anak yg sudah kehilangan orang tuanya didesa itu" balas Hyunki
Tak ada sahutan dari Haneul, senyum terlihat menghias wajahnya
"apa kau akan mempergunakan kesempatan itu untuk menyatakan cinta pada Narae?" Haneul mengoda Hyunki
"aku sudah memutuskan untuk tidak menyatakan perasaanku" jawab Hyunki
"whaeyo?" senyum Haneul memudar
"aku pikir menjadi sehabat lebih baik daripada harus menjadi sepasang kekasih. Aku merasa nyaman dengan hubunganku sekarang, karena itu memutuskan untuk menyimpan ini dihatiku" terang Hyunki
"apa kau akan baik2 saja?" tanya Haneul
"aku tak yakin, tapi aku akan mencoba untuk baik2 saja" balas Hyunki
"bagaimana kalau ada namja lain yg tiba2 menyatakan cinta pada Narae dan dia menerima itu?"
"aku akan ikut bahagia jika dia juga bahagia" Hyunki tersenyum cerah
"kau yakin, apa kau tak akan terluka karena itu?" Haneul terlihat cemas
"tentu saja aku akan terluka, tapi bukan namja namanya bila tak memiliki luka dihati dan tubuhnya. Walaupun sulit untuk tersenyum nantinya bila Narae mendapatkan namja lain, aku akan berusaha melakukan itu. aku tak ingin membebani sahabat terbaikku dengan lukaku, karena itu aku harus bahagia jika dia bahagia" urai Hyunki pasti
Haneul menatap lekat Hyunki, tak begitu yakin dengan apa yg namja itu ucapkan
"ah...aku sudah terlambat, sebaiknya aku berangkat sekarang" Hyunki melirik jam tangannya
Jemari Hyunki menyambar jaket yg tersimpan diatas ranjang, kemudian segera beranjak. Dengan terburu dia menuju pintu, namun sampai disana tiba2 Hyunki menghentikan langkahnya
"hyung" panggilnya pada Haneul
"ne" Haneul menoleh pada Hyunki
"gomawo" ucapnya
"untuk apa kau berterimakasih?" tanya Haneul bingung
"karena hyung mau menjadi hyungku, gomawo" tukas Hyunki
Haneul mengerutkan keningnya, tak begitu paham dengan apa yg Hyunki ucapkan
"aku pergi" pamit Hyunki kemudian
Namja itu berlalu kini, membiarkan kebingungan mengusai Haneul. Dengan langkah yg nampak ringan, namja itu mengayunkan langkahnya melewati ruang tengah rumah itu
"kau akan pergi" ujar Sungjae yg baru keluar kamar membuat langkah kaki Hyunki terhenti
Hyunki menoleh pada Sungjae, kemudian nampak mengangguk pelan

KAMU SEDANG MEMBACA
Something [✔]
Fanfiction-Aku terjebak dalam kesalahan indah, sesaat setelah aku memutuskan mencintaimu dan terus berada disisimu- Kim Jisoo -Janjiku ketika aku mengikatmu, adalah kebahagiaanmu, tapi aku justru selalu memberi rasa sakit untukmu- Kim Jiwon -Jika kesempurnaan...