"Hyunki...Hyunki" seseorang menguncang tubuh Hyunki pagi itu
Pelan Hyunki membuka mata dan mendapati sosok Woojin sahabat Haneul yg tersenyum hangat padanya. Namja itu sempat bingung sesaat, namun setelah meraih seluruh kesadarannya diapun mulai mengingat tempatnya berada saat itu adalah kamar Woojin.
"cepat bersihkan dirimu, hyung sudah membuat sarapan" ucap Woojin saat Hyunki mulai menegakkan tubuhnya
"ne" sahut Hyunki pelan
Woojin mengusap rambut Hyunki, kemudian nampak bangkit
"hyung" panggil Hyunki ketika melihat Woojin yg akan beranjak meninggalkannya
"ne" Woojin menoleh pada Hyunki
"kenapa hyung tidak bertanya kenapa aku memaksa menginap disini?" tanya Hyunki
"karena kau tak ingin hyung tahu alasan kau menginap, jadi hyung tak coba bertanya" jawab Woojin mudah
"tidakkah hyung seharusnya merasa ada yg aneh dariku, dan memintaku menjelaskan semuanya" ucap Hyunki
"seseorang terkadang memiliki satu dua hal yg tak ingin dia ceritakan, karena itu hyung pikir tak ingin memaksamu menceritakannya pada hyung. Tapi kalau kau merasa perlu menceritakan itu hyung akan mendengarkannya" balas Woojin
Hyunki diam sesaat, kemudian tersenyum tipis
"ani...kurasa aku tak harus menceritakannya" ujarnya kemudian
"kalau begitu hyung juga tak ingin bertanya banyak hal, walaupun hyung cukup penasaran dengan itu" sambut Woojin
"gomawo hyung, ternyata aku pergi ketempat yg benar" tukas Hyunki
Woojin tersenyum lebar mendengar ucapan Hyunki untuknya
"cepat bersihkan dirimu, setelah sarapan hyung akan mengantarmu kesekolah" perintah Woojin
"ne" Hyunki mengangguk
Woojin beranjak dari sana, meninggalkan Hyunki yg tercenung sesaat diatas ranjang. Pelan tangannya meraih tas yg berada dibawah ranjang, dan mengambil hasil tes DNA yg ada disana.
"tidak bisakah ini berubah menjadi mimpi dan aku kembali menjadi Hyunki seperti dulu" desah Hyunki ketika hasil tes DNA itu kembali ada ditangannya
Hyunki menghela nafas dalam, kemudian menyimpan rapi kertas tersebut karena tak ingin ada yg menemukannya. Setelah memastikan tempat kertas itu tersimpan aman, diapun beranjak dari ranjang untuk membersihkan diri.
Sementara itu jauh dikediamannya, sosok Sungjae terlihat tercenung didekat jendela kamar. Sooyoung yg baru memasuki kamar nampak segera menghampiri Sungjae dan memeluk tubuh namja itu
"whaeyo?" tanya Sooyoung padanya
Sungjae tak menjawab, namja itu membalik tubuhnya memandang Sooyoung
"memangnya kenapa?" Sungjae balas bertanya
"oppa memandang langit sepagi ini, apa ada yg oppa pikirkan?" Sooyoung mengurai maksud pertanyaannya
"memangnya oppa tak boleh memandang langit lagi" Sungjae mengusap pipi Sooyoung
"bukan begitu, hanya saja biasanya oppa selalu melakukannya jika sedang memikirkan sesuatu karena itu bertanya. Aku takut ada hal yg oppa sembunyikan dariku dan membebankan itu pada diri oppa sendiri" Sooyoung memainkan kerah kemeja Sungjae
"aku hanya memikirkan beberapa pekerjaan yg sampai saat ini belum selesai, bukan sesuatu yg harus khawatirkan" balas Sungjae
"Jinca?" Sooyoung nampak tak yakin
KAMU SEDANG MEMBACA
Something [✔]
Fanfiction-Aku terjebak dalam kesalahan indah, sesaat setelah aku memutuskan mencintaimu dan terus berada disisimu- Kim Jisoo -Janjiku ketika aku mengikatmu, adalah kebahagiaanmu, tapi aku justru selalu memberi rasa sakit untukmu- Kim Jiwon -Jika kesempurnaan...