Sungjae memasuki kedai ramyeon menghampiri Minhyun yg terlihat merapikan meja. Segera dia duduk dihadapan Minhyun, membuat namja itu menghentikan aktivitasnya.
"ada ingin kutanyakan padamu" ucap Sungjae
Minhyun menggeser kursi dan segera duduk tenang dihadapan namja itu
"Jiwon...apa namja itu mengatakan sesuatu padamu?" tanya Sungjae
"mengatakan tentang apa?" Minhyun balas bertanya
"tentu saja tentang masalahnya" jawab Sungjae
"ani...dia tak mengatakan apapun tentang masalahnya" balas Minhyun
"jangan berbohong" Sungjae tak percaya
"aku jujur, dia sama sekali tak menjelaskan padaku masalah yg menimpanya. Bahkan saat aku memaksanya sekalipun dia tak mau buka suara tentang sesuatu yg sedang disembunyikannya" tegas Minhyun
Sungjae diam, namja itu menyandarkan tubuhnya dikursi kini dengan tatapan lurus
"kenapa kau menanyakan ini padaku? apa kau mengetahui sesuatu yg coba ditutupinya dariku?" Minhyun mencari tahu
"bisa dikatakan begitu" balas Sungjae
"apa kau mau mengatakannya padaku? karena aku tak bisa membiarkan Jiwon menyelesaikan masalahnya sendiri" pinta Minhyun
"kenapa kau terlihat perduli padanya?" Sungjae nampak tak suka
"itu karena saat ini Jiwon dalam kondisi yg tidak baik"
"apa maksudmu?" Sungjae mengerutkan keningnya
"aku tak bisa menjelaskan padamu, karena aku berjanji pada Jiwon untuk merahasiakan ini dari siapapun"
"kalau begitu aku juga tak bisa mengatakan ini padamu" Sungjae bangkit
"Sungjae" Minhyun ikut bangkit
"jangan terlalu perduli padanya, karena namja itu bisa saja membuatmu kecewa nanti" ucap Sungjae memperingatkan
"apa...maksudmu?" Minhyun tak mengerti ucapan Sungjae
Tak ada balasan dari Sungjae, namja itu memilih berlalu tanpa menjelaskan apapun pada Minhyun. Tanda tanya besar kini mengusik pikiran Minhyun, namun namja itu tak tahu harus mencari jawaban pada siapa.
Sementara Minhyun masih berputar dengan pertanyaan dibenaknya, sosok Jiwon terlihat membuka mata pelan. Sosok Jisoo sudah menghilang dari sisinya ketika Jiwon terjaga membuat namja itu segera bangkit.
"Jisoo" panggilnya pada sosok itu
Tak ada sahutan untuk Jiwon, membuat namja itu bersiap meninggalkan kamar hotel. Namun sebelum dia pergi, pintu kamar mandi terbuka dan menghadirkan sosok Jisoo disana. Helaan nafas dalam terdengar dari Jiwon, bersamaan dengan berhamburnya tubuh namja itu memeluk Jisoo
"kupikir kau meninggalkanku" ucapnya pelan
"aku memang akan melakukan itu, tapi tidak sekarang" balas Jisoo ringan
Jiwon melepaskan pelukannya dari Jisoo, menatap kedua bola mata yeoja itu
"masih ada waktu untukmu menikmati kehadiranku disisimu sebelum aku benar2 pergi. Tapi aku tak bisa menjanjikan waktu kebersamaan yg indah, karena kesakitan membuatku enggan melakukan itu" lanjut Jisoo
"apa kita memang harus benar2 mengakhiri semua ini Jisoo?" tanya Jiwon nyaris tak terdengar
"ne" Jisoo mengangguk
"apa kau tak akan menyesal dengan keputusan ini?"
"aku akan lebih merasa menyesal bila terus membiarkan diriku tenggelam dalam cintamu yg membuatku sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Something [✔]
Fanfiction-Aku terjebak dalam kesalahan indah, sesaat setelah aku memutuskan mencintaimu dan terus berada disisimu- Kim Jisoo -Janjiku ketika aku mengikatmu, adalah kebahagiaanmu, tapi aku justru selalu memberi rasa sakit untukmu- Kim Jiwon -Jika kesempurnaan...