(5)

247 39 16
                                    


Happy Reading

Bukankah sudah jelas, bahwa Marissa menyukai Reiner.??
Bukan sekedar mengidolakan.

*****

"Duh.. mana sih, perasaan tadi aku bawa deh buku tugasnya. Nah.. ini dia bukunya.."

Rissa mencoba menutup kembali resleting tasnya sambil terus berjalan, sehingga Ia tidak sadar dengan posisinya sekarang.

Brrmmm...

Tinn tiiinnn...!!

Saking shoknya mendengar suara klakson yang nyaring, Rissa justru tertegun dan tetap berada ditempatnya. Sontak saja sang pengemudi mengerem motornya dengan kuat dan berhenti tepat dihadapan Rissa.

"Eh, loe gimana sih kalo jalan.?? Untung gak ketabrak sama motor gue." Tegurnya setelah berhasil menghentikan motor.

Sama seperti biasanya, Rissa tak berani menatap mata orang itu. Orang yang selama ini menjadi incarannya. Karena setiap kali mata mereka bertemu, Rissa merasa ada sesuatu yang menggetarkan hatinya. Dan itu membuatnya tidak akan tahan lama2 bersamanya.

Melihat lawan bicara yang menunduk dan tak bicara, membuatnya heran sendiri.

"Eh, loe denger gak sih gue ngomong apa.??" Tanyanya dengan nada dingin dan mengangkat dagu Rissa.

Sekarang Rissa tak bisa lagi menghindari tatapan mata dari Rei. Ya, pengemudi motor yang nyaris menabraknya adalah Rei.

"Loe bisu ya.??" Tanya Rei untuk kesekian kalinya setelah tak kunjung mendapat jawaban.

Rissa segera menyadarkan dirinya dan kembali menunduk.

"Maaf.." ya, lagi2 kata itu yang Rei dengar setiap kali menegur siswi itu.

"Riss..." panggilan dari Friska membuat keduanya sama2 menoleh.

Tapi tak lama setelah itu, Rei kembali menyalakan mesin motornya dan pergi untuk memarkirkan motor.

Friska yang sudah mendekat melihat sekilas kepergian Rei.

"Kamu abis ngobrolin apa sama cowok angkuh itu.??" Tanya Friska penasaran.

"Husst.. jangan sebut dia kayak gitu." Desis Rissa.

Seburuk2nya Rei yang bergelar cowok idaman bagi Rissa, tetap saja ia tidak terima jika ada yang mengatainya seperti itu.

"Hehee.. ya.. maaf deh. Yuk kekelas sekalian kamu cerita apa yang barusan kalian obrolin.." ujar Friska seraya menggandeng tangan Rissa.

___

"Whuuu.... yeeaayy.. gue berhasil Fris.!" Pekik Rissa setelah melihat nilai dibuku tugasnya.

Sementara Friska sahabatnya ikut merasa senang. Akhirnya Rissa berhasil menaikkan poin nilainya setelah susah payah belajar selama ini.

"Aku ikut seneng Riss.. yaa walaupun nilai aku masih jauh dari punya kamu." Ujar Friska setelahnya.

Rissa yang semula tertawa bahagia kini menjadi prihatin dengan sahabatnya.

"Sabar ya.. jadi gimana, sekarang kamu mau dong belajar bareng aku.." tawar Rissa.

Awalnya Friska sedikit ragu, namun pada akhirnya Ia menyetujui perkataan sahabatnya.

"Iya deh.. aku mau."

Keduanya tersenyum lalu berpelukan setelahnya.

___

Apalah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang