14-KECEWA

923 67 4
                                    

Vio termenung di pinggir lapangan, mengingat kejadian tadi pagi,harusnya Vio tidak usah memikirkan nya lagi, namun seorang Vio, orang yang sangat sensitif, kejadian dimana ia melihat Valeron dan Mareta berangkat bersama, hati Vio seperti diremas, sakit, pilu.Padahal sebelumnya, Valeron berjanji menjemput Vio.

Namun, dia tidak cukup berani untuk mengungkapkannya pada Valeron,sejak istirahat tadi Vio memutuskan pergi ke kantin untuk membeli air minum, dan duduk di pinggir lapangan.

"Dicariin beb! Ternyata disini!" Vio menoleh, mendapatkan Valeron yang akan bersiap duduk di sebelahnya.

Vio hanya diam.

"Kenapa sih?" tanya Valeron

Vio menggeleng.

"Vioo?" panggil Valeron kembali.

"Kenapa kamu sama Mareta tadi bareng berangkat sekolahnya?" tanya Vio datar

"Ohh itu, tadi aku ketemu Mareta di jalan, mau berangkat, dia jalan, padahal jam udah mepet, jadi aku boncengin" jelas Valeron

"Terus, kamu lupa janji kamu jemput aku?" tanya Vio

Valeron melongo,

"Astaga, maaf Vio!!" ucap Valeron

"Nggak papa" jawab Vio datar.

"Lagian cuma masalah gitu doang, kamu juga nggak telat kan?" ucap Valeron tenang,

Vio terkejut,ia menoleh

"Ini respon kamu?" tanya Vio tak percaya

"Kenapa sih Vi?, jangan berlebihan deh, aku cuma boncengin Mareta, ngga lebih" elak Valeron

"Sepele banget ya aku sekarang" ucap Vio

"Apaan sih Vi? nggak usah mulai" jawab Valeron santai,

Vio menatap Valeron tak percaya,

"Valeron!" Vio dan Valeron menoleh, nampak Mareta yang menyapa Valeron.

"Bisa temenin nggak?" tanya Mareta

"Kemana?" tanya Valeron

"Emm gue disuruh fotocopy di depan sana,mau nggak?" tanya Mareta malu malu

"Kenapa nggak sendiri?" tanya Valeron

Vio hanya diam menatap mereka berdua

"Emm takut, katanya disana banyak preman gituuu" jawab Mareta

"Yaudah ayo! Vi sorry, aku temenin Mareta dulu," pamit Valeron

Lalu dengan sigap, Mareta merangkul lengan Valeron,

Hati Vio mencelos,Dia menundukan kepalanya, satu tetes cairan bening tumpah, dan disusul lagi cairan selanjutnya,

Valeron kenapa?

***

Vio berjalan menuju toilet, setelah izin tadi, ia memutuskan untuk cepat cepat pergi ke toilet, namun saat melewati taman, matanya menangkap Valeron dan Mareta sedang duduk berdua.

Vio mengintip, dan menguping pembicaraan mereka.

"Makasih ya lo udah nemenin gue tadi" ucap Mareta

"Santai aja" jawab Valeron

"Lo kelas 12 ya?" tanya Valeron pada Mareta

"Iya, bentar lagi hehe" jawab Mareta

Sok manis sekali si Mareta, batin Vio.

"Yon?" panggil Mareta,

Valeron menoleh,

"Lo pacaran sama Vio?" tanya Mareta

"Iya" jawab Vio

"Kapan si Yon? Lo nengok gue?" tanya Mareta

"Maksut lo? " tanya Valeron

"Gue suka lo sejak pertama kali gue liat lo" ucap Mareta terang terangan,

"Tapi.. "

"Iya, gue kalah, gue kalah sebelum berjuang, lo udah milik orang lain, tapi apa nggak ada kesempatan buat gue Yon? Gue suka lo, sayang lo" ucap Mareta

"Ta.. "

"Apa nasib gue bakal selalu begini? Nggak pernah dapet apa yang gue mau, bakal selalu kehilangan? gue lemah, bahkan sebelum gue berusaha dapetin lo, gue udah gugur, "

"Kapan yon?kapan lo nengok gue? apa gue sebegitu jelek dan nggak menarik buat lo?" tanya Mareta

"Gue suka lo.. gue sayang loo" rintih Mareta.

"Iya gue juga" jawab Valeron

Vio terkejut, hati nya sakit bukan main, ia menangis saat itu juga, Valeron menghianati nya, Vio mencoba mengintip lagi,

Dan ia melihat, Valeron memeluk Mareta, dan mengusap kepalanya, Vio berlari, menjauh dari tempat nya berdiri tadi,

Ia menuju kamar mandi, dan menutup pintunya, ia menangis tersedu.

"Jahat... hiksss"

"Sakittt... " rintih Vio

Saat hubungannya sedang renggang, Valeron malah membuatnya kacau, entah apa maksut Valeron.

Hai!! Ketemu lagi kitaa!! Segini dulu ya! Besok update lagi! 1 poin untuk Mareta karna berhasil membuat Valeron sedikit luluh.

Jangan lupa bintangnya!!
Komen next buat lanjut ok!
Happyreading! 🌵💛

ILY My BadBoy, Valeron. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang