23-BERUSAHA

1K 46 4
                                    

"Vioooooo, sepatu gua dimanaaaa!!!?" suara teriakan Vian pagi pagi sudah memekakan telinga orang rumah,Vian sedang kalang kabut mencari sepatu converse hitam putih miliknya.

"VIOOOLIIINNNNN!!" teriak Vian kencang, Vio yang merasa terpanggil pun tergesa gesa turun ke bawah,

"Ada apa sih ada apa!?" tanya Vio panik,

"Sepatu gue mana!?" tanya Vian ngegas, "Katanya kemarin lo pake!" lanjutnya,

"Heh! Lo liat di belakang lo tuh! Tuh sepatu segede itu tapi mata lo ga liat? Lo rabun apa buta?" tanya Vio garang, Vian membalikan badannya, dan ia merasa malu tatkala melihat sepatunya bertengger manis di belakang sofa ruang tv.

"Heheheh" cengir Vian, Vio hanya mendelik, "Bunda mana?" tanya Vio pada Vian,

"Bunda ayah pergi tadi pagi, lo sarapan di sekolah ya, ayo sekarang berangkat" ucap Vian

Vio hanya manggut manggut,lalu mengambil tas serta sepatunya, lalu memakainya

"Lo bawa mobil sendiri apa nebeng gua?" tanya Vian

"Yaudah" jawab Vio sembari masih mengikat tali sepatunya,

"Yaudah apa setan!?" tanya Vian kesal, "Yehh sa ae dong, gausah ngegas!"jawab Vio tak kalah sewot,

"Ya lo pake apa berangkatnya?" tanya Vian,

"Nebeng lo, dah nih, ayo cepet! Lambat!" ucap Vio lalu berlalu meninggalkan Vian,

"Perasaan yang lambat dia deh, goblok banget" gerutu Vian lalu berjalan menyusul Vio.

***

"Makasih bangke" ucap Vio setelah turun dari motor Vian,

"Sialan lo babi, dah sono masuk lo" usir Vian,

Vio berdeham, lalu masuk meninggalkan Vian, dan Vian segera melajukan motornya meninggalkan sekolahan Vio.

Vio berjalan santai,sekolah nya sudah mulai ramai, saat hendak menaiki tangga, ia berpapasan dengan Valeron yang akan turun.

Vio gugup, namun sebisa mungkin menutupi kegugupannya dengan bersikap biasa saja.

Valeron yang melihat Vio, langsung menatap nya,Vio mempercepat langkahnya,

"Vio! Tunggu!" ucap Valeron, namun Vio tetap berlari menaiki tangga,

"Vio! Vi!" ucap Valeron, dan Hap!Valeron berhasil mencekal tangan Vio,

"Berhenti, sebentar" mohon Valeron, Vio berhenti namun membelakangi Valeron,

"Gue mau ngomong" lanjut Valeron,

"Sibuk" jawab Vio singkat,

"Please,Vio" mohon Valeron

"Gue nggak mau,ngga usah maksa!" sergah Vio,

"Sebentar,gue ada perlu yang harus di omongin" ucap Valeron,

"Apa lagi sih?" ucap Vio,

"Perasaan gue, gue sayang sama lo, lo juga kan?" tanya Valeron percaya diri,

"Dihh,sayang gue buat lo udah musnah!" elak Vio,

"Tatap gue, balik, tatap mata gue kalo emang lo nggak sayang sama gue" ucap Valeron, Vio mematung seketika,

"Ayo, tatap" ucap Valeron,

Vio tak mau di anggap gagal move on, jadi dia terpaksa menatap Valeron.

Valeron tertegun saat Vio membalikan badan menatap nya, ia khawatir jika Vio benar benar sudah tidak mencintainya.

"Lo nggak bisa bohong,lo masih Vio yang sama, Vio yang malu malu buat mengakui sesuatu" ucap Valeron, Vio hanya diam.

ILY My BadBoy, Valeron. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang