"Maaaaahhhhh!" teriak Vio,alhasil menggema di segala, penjuru ruangan
"MAMAHHHHHHH!" teriaknya lagi, karna tak ada sahutan
"BRISIKKKK VIOOOO!" sahutan yang Vio kenali itu bukan suara Mamahnya, jelas saja, suara mamah nya yang lemah lembut, masa iya berubah menjadi suara bariton yang berat dan menggelegar?ngaco.
"Apaan sih kampret!" kesal Vio, "ABANG MAMAH MANA SIH!" teriak Vio dari bawah, karna Vian sedang di atas,di kamarnya.
"BRISIK COEG!" gertak Vian saat menuruni tangga.
"GUE NANYA YA!" emosi Vio, "Dari tadi gue panggil, nggak ada sahutan mamah!" kesalnya,
Vian menyentil dahi adiknya, "Eh saodah! Mamah sama papah kan ke luar kota, bego!" ucap Vian, "HAH!!" ucap Vio setengah berteriak,
"Lebay lo janda!" sahut Vian mendengar Vio berteriak,
"Brisik lu kampung!" balas Vio, "Yee apaan lo piring sate!" balas Vian sambil berjalan naik ke Kamarnya
"Lo tuh topi proyek banyak gaya!" ucap Vio, "Dari pada lo bungkus micin!" balas Vian,
"Lo micinnya!"
"Lo bungkusnya!"
begituuu terus hingga, Vian menghilang di belakang pintu,
"Punya abang kaya babi!" kesal Vio lalu mendudukan bokongnya di sofa ruang keluarga, mengeluarkan ponselnya, dan mengetik pesan singkat untuk Rahel.
Vioren
Hel, ke mall yuk, bosen.
Tak butuh waktu lama, Rahel pun membalas pesan nya.
Rahels
Oke, ketemu disana ya? Di tempat biasa, yang depan toko buku.
Vioren
Oke.
Vio langsung naik ke kamarnya berganti baju,memang hari ini hari minggu, dan Vio hanya ditinggal berdua bersama abangnya,menimbulkan kebosanan yang tak berkesudahan, karna abangnya hanya ingin di rumah, dia ingin tidur karna lelah semalam habis kencan dengan gebetannya katanya.
"Pake baju apa ya gue?" bingung Vio, setelah 20 menit memilih baju, ia memutuskan memakai mini dres tanpa lengan berwarna pink muda, di jodohkan dengan jaket jeans yang hanya sampai perut untuk menutupi lengannya, menggunakan sneakers putihnya, Vio lalu memoles wajahnya dengan bedak sedikit lalu dia menambahkan lip balm pada bibirnya, simple. Namun cantik di diri Vio.
Ia mengambil sling bag mini nya, dan bergegas keluar.
Vio mengambil kunci mobil nya, lalu keluar ke garasi dan mengendarai mobilnya meninggalkan rumahnya,
30 menit kemudian, sampailah ia di mall yang sudah di sepakati tadi.
Vio bergegas masuk mencari keberadaan Rahel. Vio sudah berada di depan toko buku, tapi ia sama sekali belum bertemu Rahel.
"Mana sih!lama amat!" gerutu Vio, barulah dari kejauhan nampak gadis dengan rambut di kuncir berlari mendekat ke arah Vio.
"Telat 25 menit!" hadang Vio. Rahel terkekeh, "Maaf bu bos wkwk" Vio memutar bola mata nya malas.
"Pesen gih, gue laper nih!" galak Vio, "Iyaiya ganas amat bu" ucap Rahel.
Rahel pun memesan makanan, tanpa bertanya pada Vio pun Rahel tau apa yang akan membuat mood Vio naik lagi.
Setelah memesan, Rahel balik ke meja Vio berada.
"Hel,abis ini nonton ya! pengen nonton nih gue, terus abis itu belanja, lagi diskon tahu!" ucap Vio antusias, "Iya iya, kita quality time hari ini!" ucao Rahel tak kalah girang.
Makanan pun datang, mereka berdua bergegas menghabiskannya.
"Udah belum?" tanya Vio pada Rahel, "Udah yuk" ucap Rahel, mereka bangkit dan meminggalkan tempat makan tadi, saat di jalan menuju bioskop, Rahel melihat Valeron, Valeron bersama serang gadis, karena tak mau merusak mood Vio, Rahel diam dan tetap berjalan.
"Vi" panggil Rahel, Vio menoleh, "Sebenernya lo sama Eyon gimana sih?" tanya Rahel.
Vio tersenyum getir "Nggak tahu"
"Vi, jangan berlarut larut di kenangan buruk lo itu, bangkit lah Vi" ucap Rahel prihatin pada sahabatnya ini.
"Gue tahu harus gimana sama keadaan hati gue ini, Hel" ucap Vio tenang sambil berjalan menuju tempat duduk,Rahel mengekorinya.
"Vi, pergi dari bayang-bayang Eyon, please" ucap Rahel, "Gue nggak mau lo sakit hati lagi" lanjut Rahel.
"Doain aja ya, gue yakin gue bisa" ucap Vio optimis, Rahel pun tersenyum.
"Vi,tadi gue liat Eyon sama cewek" ucap Rahel, seketika Vio menoleh.
"Lo nggak papa?" tanya Rahel, Vio tersenyum kecut.
"Nggak tahu kenapa, hati gue masih sakit kalo denger begituan" ucap Vio lirih,
"Ck, itu tandanya lo i-"
"Masih sayang sama gue" ucapan Rahel terpotong dan digantikan dengan suara orang yang sedang mereka bicarakan, Valeron.
"EYON!!" teriak Rahel kencang, sontak Vio menutup mulut Rahel dengan tas nya.
"Ihhh lepasin! Pengap bodoh!" ucap Rahel, Valeron terkekeh melihat dua sahabat itu.
"Itu tandanya lo masih sayang gue,Vio" ucap Valeron tengil.
"Heh, jadi dari tadi lo nguping hah!?" sarkas Rahel.
"Betul nyonya Fathan" ucap Valeron, "Dasar sinting lo!" ucap Rahel.
"Vi, ngomong dong, diem mulu lo, sariawan ya? apa belum gosok gigi?" tanya Valeron,
"Pala bapak lo itu!" kesal Vio, "Nah gitu dong ngomong,kan cakep nya keliatan" ucap Valeron.
"Dasar kecebong lo!" ucap Vio.
"Buaya dasar!" ucap Rahel,
"Yang bener yang mana nih? Kecebong apa buaya?" ucap Valeron meledek.
"Kecebong!"
"Buaya!"
"Ck, kecebong,Hel!" ucap Vio ngegas, "Buaya lebih cocok!" seru Rahel tak mau kalah.
Valeron terkekeh melihatnya.
"Udah udah, terserah kalian, yang penting gue berhasil sama misi pertama gue, yaitu bikin Vio cemburu" ucap Valeron, lalu tertawa keras.
"Heh! Sok iya lo! Sapa nama cewek tadi hah! Lo selingkuh siang bolong gini, sinting emang lo!" ucap Rahel kesal, Vio hanya diam menahan amarah.
"Mana gue tahu, orang itu mbak mbak kasir toko buku" ucap Valeron santai.
"EYOOOOONNNNNNN!!!" teriak Vio kesal, "Apa sayang hahahaha!!" tawa Valeron meledak seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY My BadBoy, Valeron.
RandomFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA:) Seorang gadis periang, cantik, ramah, baik hati. dipertemukan oleh seorang laki laki,murid baru yang ada disekolahnya, yang nakal,urakan.Sialnya mereka dipertemukan di satu sekolah,satu kelas, dan SATU MEJA! Dan dis...